Bukan Ambigu 26

360 54 23
                                    

Oh iya, novelku berjudul DEAR DIA Open PO. Ceritanya mengisahkan antara manusia dan hantu. Pertemuan tidak disengaja itu ternyata membuat keduanya saling bergantung  hingga perasaan tak sewajarnya hadir. Namun, hantu cantik itu membawa sejuta misteri hingga berakibat tragedi.
Bisakah mereka menguak misteri yang terjadi? Dan, bagaimana nasib kisah cinta beda dunia mereka?

Harga ; Rp. 79.000
Halaman ; 220

BONUS:
Bookmark, Cermin Saku Cantik, Ganci Calm Dvn, Dua set stiker cast.

BONUS: Bookmark, Cermin Saku Cantik, Ganci Calm Dvn, Dua set stiker cast

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DM atau hubungi aku via wa untuk memesan 083892227934

•••••

Sikap Ambigu

"Ayo, lawan dengan Sharenganmu!"

"Hei, curang dia pake Rinnegan!"

Suara berisik yang terdengar setengah berteriak itu membuat Siena terbangun dari mimpinya. Gadis itu mengerjapkan matanya, mengamati dua cowok beda usia itu tengah berteriak heboh menonton tv. Siena mendengkus sambil bergumam tidak jelas.

"Kenapa dia nggak pake Tonjutsu, sih?" kesal Samuel.

"Lee mana punya Tonjutsu, Lee 'kan cuma bisa Taijutsu," jelas Raga.

"Oh iya, lupa," kekeh Samuel.

Kini mereka sedang menonton serial Naruto dan begitu berisik dengan bahasan jutsu di serial anime itu.

"Pagi Sie," sapa Raga tersenyum begitu cerah, mengalahkan cerahnya pengantin baru.

"Hemm," gumam Siena lalu menguap kecil.

"Gimana keadaan kamu?" tanya Siena memakai sendalnya, lalu menghampiri Samuel yang berbaring di ranjang rumah sakit.

"Aku udah baikan, Kak. Gimana kaki kakak?"

Siena terdiam, masih ingat saja Samuel soal semalam. Ia benar-benar menghawatirkan keadaan adiknya itu semalam, hingga melupakan keadaannya sendiri.

"Fine," jawab Siena singkat, tidak mau membahas soal semalam.

"Yakin? Kok nggak bisa tidur?" tanya Samuel yang hawatir, semalam dia sempat terbangun, dan melihat Raga dan kakaknya itu belum tidur, meski Siena berbaring di sofa.

"Kakak tidur, kok," elak Siena.

"Semalem aku bangun, Kak, dan liat Kakak bggak tidur. Kaki Kakak sakit gara-gara gendong Sam, ya?" tanya Samuel yang semalam masih ingat bagaimana Siena menggendongnya. Remaja itu bahkan tau kalau Siena menangis saat menggendongnya, tapi tenaganya seolah hilang, hingga bicara satu kata saja cukup menyiksanya.

Bukan AmbiguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang