Bukan Ambigu 23

578 57 5
                                    

Novelku yang Bad Boy Manja open PO loh gengs. Jangan lupa kepoin di story Bad Boy Manja ya. Ikuti PO-nya. Cerita Bad Boy Manja pernah masuk rank 11 loh 😍 dan telah di baca 190 ribu kali. Kamu harus miliki novelnya.

.
Happy reading

~~~~

Gadis itu meremas foto Siena dan Raga, entah sudah keberapa kali, foto mereka di kirim ke Siva, dan foto itu selalu memperlihatkan kedekatan mereka. Siva hendak memaafkan Siena, tapi setiap ingin memaafkan, selalu saja gadis itu menunjukan kemesraan dengan Raga, membuatnya semakin sakit hati.

Siva ingat bagaimana Siena melindunginya dari bola basket, namun, kenapa Siena selalu membuatnya merasa bersalah dan merasa cemburu di saat bersamaan, Siva juga merasa Siena tidak berniat memperbaiki keadaan, membuatnya semakin kecewa.

Air mata Siva kembali menetes, kehilangan sahabat terbaiknya, juga kehilangan Raga, apa ia harus memaafkan Siena? Lalu melepas Raga? Itu terlalu baik.

Drrrtt

Notifikasi meluncur di ponsel Siva, gadis itu langsung membukanya setelah mengelap air matanya yang meluncur tadi.

Pangeran Raga: Hai Va

Siva mengernyit, tidak biasanya Raga mengirim pesan lebih dulu. Siva tidak mau senang lebih dulu, dia takut ada niat lain yang membuat Raga mengirim pesan padanya, lalu Siva akan terluka jika terlalu senang.

Siva: Hai

Siva menghela napas, menolak rasa senang yang terlanjur tumbuh di hatinya, padahal dia sudah menolaknya dengan keras.

Pangeran Raga: Aku abis tawuran, menang dong, berandal kan aku?

Siva mengernyit membaca pesan Raga, tidak mengerti yang cowok itu maksud. Entah Raga curhat atau terlalu bangga, baginya itu sangat lucu, hanya karena menang tawuran Raga memberitahu Siva, dan seperti bangga, membuatnya merasa Raga sangat polos.

Siva: Kok bangga sih? apa hebatnya tawuran?

Pangeran Raga: Gentle, ketahuan punya otot, uyeee

Siva terbahak sebelum membalas pesan Raga.

Siva: Tapi kan jadi terluka

Pangeran Raga: Gak papa, lagi di obatin sama Sandi.

Siva: Di mana? Butuh bantuan?

Pangeran Raga: Di rumah Sandi, gak usah, Sandi lagi telanjang, gak sopan banget dia.

Siva: Tapi kamu gak papa kan?

Pangeran Raga: Masih ganteng si, santai

Siva: Aku lega.

Setelah itu, tidak ada balasan lagi dari Raga. Namun, Siva lega bisa berinteraksi dengan Raga. Cowok itu memang selalu lucu dan membuat Siva tertawa. Sikap polos Raga semakin membuat Siva menyukainya, meski terlihat bodoh, tapi sangat lucu bagi Siva. Mungkinkah Raga bersikap jahil pada Siena memang hanya keisengan Raga? Siva masih takut untuk mempercayai Siena.

________

"Gila lo, sukanya sama siapa, sih?" tanya Sandi melihat pesan Raga dengan Siva.

"Siena lah," tegas Raga.

"Terus ngapain lo chat Siva juga?"

"Cuma itu cara memperbaiki persahabatan Siena sama Siva, gue mau Siva tau keburukan gue."

Bukan AmbiguWhere stories live. Discover now