Bukan Ambigu 13

795 77 7
                                    

Kamu salah

"Eh, gimana latihan memanah kemarin?" tanya Siva sambil menikmati ciloknya.

"Nggak jadi, soalnya Kevin di panggil guru buat siapin olimpiade-nya."

"Wah udah ganteng, pinter, tajir, lo banget tuh," ujar Siva menggoda.

"Gue nggak tertarik!" tegas Siena membuat Siva gemas, karena selama ini Siena tidak pernah dekat dengan siapapun, apalagi berpacaran, seolah Siena takut patah hati.

Ting. notifikasi meluncur di ponsel Siena, segera gadis itu merogoh saku dan mulai mengecek pesan yang baru saja masuk.

Cowok Ambigu: Semalem nggak bisa tidur? ciaaaaaaaa
SAMA :-(

Siena menahan senyumnya, membaca dan melihat emoticon Raga membuatnya membayangkan ekspresi idiot dan jahil Raga, namun tekat Siena sudah bulat untuk menjauhi cowok itu, demi sahabatnya, Siena tidak mungkin dekat dengan orang yang di sukai sahabatnya sendiri, meski menjauh Siena tidak akan lupa hutangnya pada Raga.

"Tau nggak? Gue chat Raga dari pagi, cuma di read sama dia, padahal gue liat dia online terus. Apa mungkin Raga selingkuh? Online dia bukan buat gue." Siva menjatuhkan kepalanya di meja.

Jadi Raga nggak bales chat Siva? tapi dia malah chat gue?. batin Siena.

"Mungkin dia lagi sibuk nugas," sahut Siena mencoba agar Siva berfikir positif.

"Terus kenapa dia online? Pasti bener, deh, kalo ada cewek lain. Udah suka sama berandalan aja masih ada saingannya, yang nggak ada saingannya apa, ya?"

"Em mungkin--"

"Jangan bikin gue berfikir positif deh, kalo di belakang beneran ada cewek lain gimana? Jangan belain Raga! Kita sebagai cewek harus tegas dan nerima segala resiko, meski gue nggak sanggup." Siva kembali menjatuhkan kepalanya ke meja setelah mengangkatnya sebentar.

Gue harus kasih dia pelajaran. batin Siena.

Siena : Kita ketemu sekarang di aula.

Siena bangkit dari kursi setelah memasukan kedua ciloknya kedalam mulut dan mengunyah dengan rakus.

"Gue ke toilet dulu. Mules," ucap Siena bohong, lalu berlari pergi sambil memegangi perut agar Siva tidak curiga.

Siena langsung masuk aula setelah tau kalau Raga sudah disana, kali ini sendirian, karena Raga sudah mengusir kedua temannya yang biasa mengekorinya.

"Kemarin narik tangan, sekarang minta ketemuan, jangan bilang mau minta di halalin ya?" kekeh Raga jahil namun Siena tak tersenyum ataupun menanggapinya sedikitpun lelucon Raga.

"Aku mau ngomong serius," ucap Siena terdengar begitu serius membuat Raga langsung berdiri sejajar dengan Siena.

"Jauhin aku! jangan pernah chat aku lagi, chat kamu ganggu! Chat kamu nggak jelas dan nggak berfaedah, nggak usah sok asik dan ngggak usah sok punya waktu, kamu terlalu percaya diri!" ucap Siena begitu sinis, Siena sendiri tidak tau kenapa bicara semaunya, Siena sadar ucapannya tadi benar-benar membuat orang yang mendengarnya sangat marah, tapi berbeda dengan Raga, cowok itu sama sekali tidak terganggu dengan ucapan Siena.

Bukan AmbiguWhere stories live. Discover now