Jilid 138

1.4K 29 0
                                    

Tentu saja hal ini menunjukan bahwa ia memang memiliki kepandaian yang sangat tinggi, sin-kangnya juga sangat hebat. Karenanya, telah membuat Kim Lo lebih memperhatikannya baik-baik.

Ang-lie terbanting di lantai mengeliat kesakitan, dia tidak bisa segera bangun.

Loya itu telah melangkah menghampiri dengan sikap yang dingin sekali. Wajahnya tidak memperlihatkan perasaan apa pun juga, sudah mengangkat kaki kanannya.

Kaki kanan itu menginjak dada Ang-lie yang mengerang kesakitan.

"Aku sudah memberikan kesempatan padamu buat menghabisi jiwamu sendiri, ternyata engkau tak mau melakukannya. Sayang! Sayang.......!" Menggumam Loya itu.

Tang Mun kaget, dia melompat maju. Dia menjatuhkan diri berlutut dihadapan Loyanya.

"Loya, ampunilah jiwa Ang-lie, nanti dia bisa menyesali kecerobohannya!" Memohon Tang Mun untuk keselamatan Ang-lie.

"Hemm!" Loya itu cuma mendengus saja.

Kakinya menginjak lagi lebih keras, dan "Kraak......!" Remuklah tulang-tulang dada Ang-lie, muka Ang-lie meringis menahan sakit, dia menggeliat dan tidak bisa bergerak lagi.

Ternyata jiwanya telah melayang dan ia pun sudah berhenti jadi manusia.

Dengan muka yang dingin tidak memperlihatkan perasaan apapun juga, Loya itu melirik pada Tang Mun, dia bilang, "Bawa keluar mayatnya!"

Muka Tang Mun jadi pucat namun segera juga ia mengiyakan tanpa berayal lagi. Malah dia sudah segera mengangkat mayat Ang-lie, untuk dibawa keluar dari Kuburan itu. Kuburan Neraka.

Waktu itu tampak Tang Mun baru saja melangkah beberapa tindak dengan memanggul mayat Ang-lie.

Loyanya sudah berkata lagi dengan suara yang dingin: "Mengapa masih tidak mau memperlihatkan diri?"

Tang Mun kaget, ia cepat-cepat memutar tubuhnya dan berlutut.

"Loya..... ada apa Loya........!" Tanyanya karena tak mengerti apa yang ditegur oleh Loya nya itu.

Loyanya mengibaskan tangannya. ia bilang lagi: "Aku bukan bicara dengan kau, bawa keluar mayat Ang-lie dan kau manusia tikus mengapa masih mendekam terus tak mau memperlihatkan diri?"

Kim Lo tahu bahwa rahasia persembunyiannya telah diketahui Loya yang liehay itu, tapi ia tetap tak keluar dan tempat persembunyiannya karena ia ingin mengetahui apa yang akan dilakukan Loya tersebut.

Gadis yang bersembunyi di balik tiang besarpun berdiam diri saja, rupanya ia menyadari bahwa persembunyian dirinya sudah diketahui oleh Loya itu, tapi ia berdiam diri juga.

Kalau Kim Lo tetap berdiam di tempat persembunyiannya. Karena memang dia mengingat pesan dari nona itu yang telah membawanya ke dalam kuburan ini, yang pernah berpesan dia jangan bergerak dulu kalau memang gadis itu belum perintahkan padanya buat melakukan sesuatu.

Maka Loya itu tampak jadi semakin dingin tidak menunjukkan perasaan.

"Perlu kupaksa agar kau keluar?" Katanya dengan suara yang tawar.

Kim Lo tetap saja berdiam diri di kolong meja. Dia masih bimbang yang dimaksud oleh Loya itu adalah dirinya atau memang si gadis yang berada di belakang tiang besar itu.

Karenanya juga terlihat betapa pun juga Kim Lo sudah berdiam diri sambil bersiap-siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Ia menyadari Loya itu memiliki kepandaian yang tinggi, kalau mendadak dia menyerang dan Kim Lo belum lagi bersiap-siap, niscaya dirinya bisa celaka.

Karena itu, Kim Lo diam-diam sudah berlaku waspada dan mengerahkan tenaga dalamnya. Sembarang waktu dia bisa mengerahkan tenaga dalamnya itu buat menghadapi segala kemungkinan.

Pendekar Aneh Seruling SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang