Jilid 83

1.8K 41 0
                                    

Setelah selesai, si gadis menoleh kepada Kim Lo dan Kim Cie Sin-kay.

"Mari kita berangkat!" katanya.

Si pengemis mengangguk.

Kim Lo bilang: "Kau jalan dulu, nona, nona Yo......., kami akan mengikuti dari jarak tertentu!"

Si gadis mengangguk.

Demikianlah, Bie Lan berjalan di sebelah depan, sedangkan Kim Lo berdua dengan Kim Cie Sin-kay berjalan di belalang si gadis, mengikuti dalam jarak terpisah cukup jauh, yaitu belasan tombak. Dengan demikian mereka berusaha mencegah timbulnya kecurigaan dari pihak Jay-hoa-cat, dan ketika hendak memancing Jay-hoa-cat.

Setelah berjalan melewati beberapa jalur jalan raya, di mana semua mata orang-orang yang berpapasan dengan si gadis memandang takjub dan heran. Juga mereka selain mengagumi kecantikan yang dimiliki gadis itu, merekapun sangat menguatirkan keselamatan gadis yang cantik itu.

Mereka mengetahui betapa berbahayanya si gadis berada di kota Yu-kang ini, sebuah kota yang paling terancam oleh sepak terjang Jay-hoa-cat.

Tapi si gadis sama sekali tidak memperdulikan sikap orang-orang itu, dia berjalan dengan tenang, sama sekali dia tidak mengacuhkan orang-orang itu.

Malah jika Bie Lan melihat ada yang mengawasinya dengan mata yang terbeliak lebar-lebar mengagumi kecantikannya, maka si gadis malah melontarkan senyumnya. Tentu saja membuat orang itu semakin kesima tersengsam. Memang jarang sekali dan hampir boleh di bilang sama sekali tidak bisa bertemu dengan seorang wanita, apa lagi seorang cantik, di kota ini.

Kim Lo dan Kim Cie Sin-kay setiap mengikuti dari belakang si gadis, selama itu memang masih belum juga terlihat ada tanda-tanda bahwa akan ada gangguan buat si gadis.

"Apakah penjahat pemetik bunga itu akan muncul memperlihatkan diri?" Demikian menggumam Kim Cie Sin-kay seperti bertanya kepada Kim Lo.

Kim Lo menghela napas.

"Kukira mereka akan memperlihatkan diri, locianpwe! Mereka pasti akan terpancing oleh nona Yo?"

"Kau memanggil gadis ini dengan sebutan nona Yo, nona Yo, apakah memang gadis itu berasal dari keluarga Yo?"

Kim Lo menggeleng perlahan.

"Entahlah locianpwe, kami pun bertemu di tengah jalan dan kemudian berpisah, tidak banyak yang kuketahui tentang dia!" Menyahuti Kim Lo dengan jujur.

"Hemmmm, sebetulnya ada keluarga Yo yang sangat hebat sekali, malah dulu beberapa puluh tahun yang lalu, Sin Tiauw Tay-hiap Yo Ko merupakan orang yang paling di segani oleh semua orang-orang rimba persilatan. Entah gadis itu memiliki hubungan dengan keluarga Yo yang kumaksudkan atau tidak?"

"Entahlah!" menyahuti Kim Lo.

"Apakah gadis itu tak pernah membicarakannya denganmu?"

"Tidak!" jawab Kim Lo.

"Lalu apa saja yang kau ketahui?"

"Katanya ia ingin pergi ke Yang-cung untuk apa, belum begitu jelas!"

"Ohh.............." kata Kim Cie Sin-kay sambil membuka mata lebar-lebar. "Kalau begitu tampaknya ia memang memiliki tujuan yang sama dengan kita. Jangan-jangan ia masih ada hubungan dengan keluarga Sin Tiauw Tay-hiap Yo Ko?

"Bukankah ia she Yo? Bukankah ia memiliki kepandaian yang tinggi? Dan bukankah iapun hendak pergi ke Yang-cung, berarti ia hendak berkumpul dengan para pendekar gagah lainnya. Tentunya ia atas utusan keluarganya buat pergi ke Yang-cung........?"

"Mungkinkah itu locianpwe?" tanya Kim Lo sambil mengawasi si pengemis.

"Maksudmu?"

"Mungkinkah dia benar-benar memiliki hubungan dengan Sin Tiauw Tay-hiap Yo Ko?"

Pendekar Aneh Seruling SaktiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora