Jilid 130

1.5K 28 0
                                    

"Maafkanlah, aku memang tak sungguh-sungguh tadi waktu menotok. Siapa tahu, tanpa disengaja aku telah menotokmu.......!" kata Kim Lo.

Tapi si gadis mendengus, malah waktu Kim Lo tengah membungkuk begitu, ia tahu-tahu telah menjejakkan kakinya menerjang sambil tangannya diulurkan buat menjambret kain penutup muka Kim Lo, gerakannya sangat cepat sekali.

Kim Lo terkejut melihat kelicikan gadis itu, yang telah menjampret kain penutup mukanya disaat ia tengah membungkuk memberi hormat seperti itu. Terlebih lagi memang iapun tengah tidak bersiap siaga, di mana gadis itu menjambret dengan sangat cepat sekali.

Segera juga Kim Lo menggerakkan kepalanya, dia berusaha mengelakkannya. Tapi dia, sebab waktu itu topengnya telah kena dicekal oleh si gadis. Malah ketika gadis itu menghentaknya, disaat tubuhnya melesat lewat, seketika kain penutup muka Kim Lo terbuka, dan kain itu telah berpisah tangan, berada di tangan si gadis.

Bukan main mendongkolnya Kim Lo, untuk sejenak lamanya dia berdiri diam di tempatnya. Dia mematung dengan wajah merah padam sebab gusar.

Saat itu si gadis tertawa bergelak-gelak, dia bilang: "Sekarang sudah tampak jelas sekali wajah Pendekar Aneh Seruling Sakti! Tidak tahunya, memang wajahnya itu terlampau buruk dan membuat dia perlu menutupi wajahnya selalu dengan secarik kain!"

Setelah tertawa begitu si gadis tertawa bergelak.

Sebetulnya saat dia melihat wajah Kim Lo, hati si gadis itu kaget tidak terkira. Ia melihat seraut wajah yang seperti kera, seraut wajah yang sangat mengerikan sekali, terlampau buruk.

Lain dengan apa yang dibayangkannya tadi, ia menduga bahwa pemuda ini niscaya memiliki wajah yang tampan karena kepandaiannya yang begitu tinggi. Siapa tahu wajah yang seperti muka kera, dengan mulut yang lebar, dan sepasang mata yang cekung.

Walaupun Pendekar aneh berseruling sakti itu sudah lama juga menggetarkan rimba persilatan, dengan sepak terjangnya baru-baru ini tetap saja tidak membayangkan betapapun dia seorang yang mukanya seperti kera begitu. Dengan demikian sudah membuat dia jadi kaget tidak terkira, karena memang pemuda tersebut memiliki muka yang demikian aneh sekali seperti muka kera.

Orang tua penjual teh itu pun terkejut bukan main, dimana iapun memang kaget waktu melihat muka si pemuda yang seperti kera. Rupanya dia tidak menyangka sama sekali, bahwa pemuda ini memiliki muka yang demikian buruk yang hidungnya melesak seperti hidung kera, matanya cekung seperti mata kera dan mulutnya juga lebar sekali, buruk bukan main.

Waktu itulah ia telah melihatnya betapapun juga, memang keadaan Kim Lo cocok dengan gelarannya sebagai Pendekar Aneh. Tapi serulingnya yang disebut sakti itu belum lagi dilihatnya.

Gadis itu setelah tertawa tiba-tiba memutar tubuhnya, ia bermaksud menyingkirkan diri.

Kim Lo yang topengnya yang sudah kena dilucuti dan direbut si gadis, sehingga mukanya dapat dilihat oleh si gadis, benar-benar membuat ia jadi mendongkol bukan main. Melihat gadis itu hendak pergi, cepat-cepat ia menjejakan kakinya, tubuhnya melesat ke tengah udara, ia mengejarnya.

Tangan kanan Kim Lo juga telah diayunkan, ia telah menghantam.

Gadis itu merasakan sambaran angin pukulan itu, ia merandek, berkelit. Kemudian meneruskan larinya, dia berlari dengan cepat sekali.

Dalam saat seperti itu, Kim Lo yang tengah mendongkol mana mau membiarkan si gadis pergi begitu saja? Karenanya ia sudah melompat dengan ringan mengejar lagi.

Gadis itu mengetahui dirinya dikejar terus dia tertawa kecil, kemudian tangannya tahu-tahu telah melontarkan belasan batang jarum Bwe-hoa-ciam. Disusul dengan suaranya yang nyaring,

Pendekar Aneh Seruling SaktiWhere stories live. Discover now