Jilid 5

4K 49 0
                                    

Oey Yok Su menghela napas. Kim Lo yang telah berdiri di sampingnya diusap-usap pundaknya.

Hati Oey Yok Su tergerak, ia telah mendengar munculnya Giok-sie. Inilah hebat, Giok-sie adalah cap kerajaan, dan cap kerajaan yang selama ini telah lenyap sekarang kabarnya telah muncul. Dan berada di tangan Pangcu Sam Tok dari Kim-giok-pang.

Inilah berita yang benar-benar tak pernah disangka-sangkanya. Dan Oey Yok Su di waktu itu telah berobah rencananya untuk berbelanja ia menunda maksudnya untuk membeli kebutuhan makanan dan barang-barang yang semula ingin dibelinya sore itu, agar besok pagi bisa kembali ke Tho-hoa-to. Dia memutuskan untuk menyelidiki dulu tentang Giok-sie cap kerajaan, yang menurut keterangan tiga orang itu telah berada di tangan Pang-cu Kim-giok-pang yaitu Sam Tok.

Memang belakangan ini banyak muncul pintu perguruan dan perkumpulan. Sejak kerajaan Song Selatan dimusnahkan Kublai, maka banyak bekas pecinta bangsa dan para pendekar yang semula mati-matian berjuang untuk menghadapi Kublai, ternyata akhirnya hidup terpencar-pencar. Dan mereka membuka pintu perguruan atau mendirikan perkumpulan.

Hal itu untuk memperkuat diri, menjaga kemungkinan kalau saja kerajaan yang baru itu, yaitu Tay Goan akan melakukan pengejaran terhadap diri mereka. Dengan didirikan perkumpulan, jelas mereka memiliki banyak anak buah yang bisa dipergunakannya menghadapi para pahlawan Kublai.

Telah sepuluh tahun Oey Yok Su tidak mencampuri urusan politik maupun Kang-ouw sejak ia bersama Yo Ko. Kay-pang maupun para pendekar lainnya gagal untuk menghadapi Kaisar Goan-sie Couw atau Kublai itu ia lebih banyak mencurahkan semua perhatiannya pada Kim Lo, cucunya itu. Dan memang ia tidak pernah pula ingin melibatkan diri dengan masalah-masalah yang menyangkut dengan kerajaan.

Tapi tentang Giok-sie justeru merupakan persoalan yang lain, dimana Giok-sie, merupakan mustika yang sangat berharga sekali. Dan jika bisa memperoleh Giok-sie, berarti Oey Yok Su bisa menyerahkan kepada seorang pendekar yang gagah perkasa memang ingin berjuang untuk memusnahkan kerajaan penjajah Tay Goan, mengerahkan rakyat dengan mengandalkan Giok-sie. Karena itu, dalam waktu yang singkat Oey Yok Su telah mengambil keputusan.

"Kong-kong, mengapa orang-orang itu jahat sekali, tahu-tahu telah menyerangku?" tanya Kim Lo menyadarkan Oey Yok Su dari termenungnya.

"Sudahlah, mereka manusia-manusia jahat yang memang perlu dihajar. Jika kau lebih rajin belajar ilmu silat yang kuajarkan, tentu dengan mudah kau bisa merubuhkan mereka, tanpa perlu dijambak atau dilontarkan seperti tadi.

"Ingatlah Kim Lo, kau belum lagi memiliki kepandaian yang berarti, kelak kau harus belajar dengan rajin, karena kalau sudah dewasa dan berkelana di masyarakat, maka kepandaian yang tinggi diperlukan sekali!"

Baru saja Oey Yok Su berkata sampai di situ tiba-tiba ia melihat serombongan polisi bergegas menuju ke sebuah rumah. Jumlah hamba negara yang terdiri dari bangsa Boan maupun bangsa Han yang menjual diri mereka bekerja pada pemerintah penjajah itu mengeluarkan suara yang berisik, galak sekali, membentak-bentak penduduk, yang ada di jalan itu agar menyingkir membuka jalan. Dan semua penduluk yang ketakutan menyingkir ke pinggir segera juga berbisik-bisik.

Kim Lo mau menanyakan sesuatu, tapi Oey Yok Su telah menarik tangannya menyingkir ke pinggir, menggabungkan diri dengan orang-orang lainnya, mereka melihat polisi itu memasuki sebuah rumah yang terpisah, tidak terlalu jauh dari rumah makan itu.

Oey Yok Su kemudian mengajak Kim Lo mengambil jalan berputar, ia menuju belakang rumah itu. Dengan ringan tubuhnya melesat ke atas genting dengan mengempit Kim Lo. Lalu menempatkan diri di para-para untuk melihat apa yang ingin dilakukan rombongan polisi.

Kim Lo yang sejak tadi berdiam diri dan terheran-heran, akhirnya tidak bisa menahan diri ia bertanya. "Kong-kong...... apa yang ingin kita lakukan?"

Pendekar Aneh Seruling SaktiOnde histórias criam vida. Descubra agora