Jilid 86

1.8K 39 0
                                    

Diam-diam mereka mengharapkan agar cepat-cepat bisa tiba di gedung Wie-sung Taijin.

Atau juga, mereka mengharapkan dalam perjalanan ini mereka bisa berjumpa dengan kawan-kawan mereka, atau memang Pu San Hoat-ong, setidak-tidaknya. Merekapun berharap bisa bertemu dengan rombongan anak buah Wie-sung Taijin.

Akan tetapi, sepanjang jalan hanya penduduk kota itu yang mengawasi mereka dengan hati bertanya-tanya.

Kim Cie Sin-kay telah bilang lagi: "Baiklah, karena kau tidak mau bicara jelas, maka biarlah kalian akan kami pukuli dulu biar dilihat oleh penduduk kota ini, bahwa pahlawan Kaisar telah dihajar babak belur si pengemis tua yang sudah mau mampus ini......!"

Bukan main kecut hati Wang Chia Tat dan Yang Ie. Apa lagi mereka melihat Kim Cie Sin-kay dan Kim Lo telah melangkah lebih lebar semakin mendekati mereka, dengan sikap siap untuk menghajar mereka.

"Tahan!" Teriak Wang Chia Tat yang sudah tidak bisa menahan rasa takutnya. "Aku akan bicara!"

"Nah, begitu baru jadi anak baik!" Kata Kim Cie Sin-kay mengejek. "Ayo cepat beritahukan apa maksud kedatangan kalian ke kota ini?"

Wang Chia Tat ragu-ragu. Ia melirik kepada Yang Ie. Kawannya itu pun melirik dia dengan sikap bimbang. Namun akhirnya Yang Ie mengangguk.

"Kami...... kami diperintahkan Hong-siang (kaisar)!" kata Wang Chia Tat pada akhirnya.

"Hemmm, kau tidak perlu menggertak kami dengan membawa-bawa nama raja buntutmu itu!" bentak Kim Cie Sin-kay sengit. "Ayo cepat katakan, apa maksud tujuan kalian yang sebenarnya?"

"Ya......, kami memang diperintahkan Hong-siang untuk..... untuk pergi ke Yang-cung......!"

"Pergi ke Yang-cung?" Tanya Kim Cie Sin-kay, tampaknya si pengemis terkejut sekali.

Kim Lo dan Bie Lan pun tampaknya terkejut. Tentu saja rasa terkejut ketiga orang itu tidak lepas dari mata Wang Chia Tat dan Yang Ie.

Seketika mereka terpikir: "Hemm, tentu kalian adalah orang-orang yang hendak berkumpul di Yang-cung!"

Karenanya Wang Chia Tat segera juga bilang: "Hong-siang perintahkan kami buat jago-jago yang akan berkumpul di sana, untuk mengundang mereka datang ke kota raja, untuk memberikan kedudukan serta pangkat yang tinggi, karena Hong-siang ingin sekali mengikat tali persahabatan dengan mereka!"

"Plak!" Tiba-tiba tangan Kim Cie Sin-kay melayang menempiling muka Wang Chia Tat, dan disusul oleh jerit kesakitan, "Aduuhh!" dari pahlawan istana Kaisar tersebut.

"Hemmmm!" Mendengus Kim Cie Sin-kay dengan muka bengis. "Kau jangan ngibul di depan aku si pengemis tua! Aku tahu, kau ngibul dan hendak mendustai kami! Katakan yang sebenarnya! Apa maksud raja bututmu perintahkan kalian ke Yang-cung?"

Wang Chia Tat merasakan pipinya masih sakit bukan main. Dia juga kaget bercampur kesakitan, karenanya, hatinya jadi ciut. Dia jadi tergagap waktu menyahuti!

"Sebenarnya....... sebenarnya kami diperintahkan Hongsiang.......!"

Dia ragu-ragu lagi buat meneruskan kata-katanya. Sebab dia sendiri telah menduga bahwa Kim Cie Sin-kay bertiga dengan Kim Lo dan Bie Lan adalah orang-orang yang akan berkumpul di Yang-cung!

"Apa? Cepat katakan? Atau memang engkau mau dihajar dulu baru mau bicara!" Bentak Kim Cie Sin-kay. "Kau lihatlah, penduduk mulai banyak menonton, atau kau hendak kami hajar babak belur untuk jadi tontonan mereka?"

Wang Chia Tat jadi mati kutu. Dia ketakutan sekali kalau saja pengemis itu membuktikan ancamannya.

"Sebetulnya kami....... kami diperintahkan buat mengacaukan pertemuan para orang gagah itu!" akhirnya Wang Chia Tat bisa juga menjawab dengan hati yang berdebar, karena dia kuatir kena dihajar lagi oleh si pengemis yang tangannya enteng itu.

Pendekar Aneh Seruling Saktiजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें