Jilid 49

1.9K 42 0
                                    

"Bukankah suami nyonya tengah sakit keras dan membutuhkan pertolongan?" Tanya orang itu. "Jika tidak cepat-cepat pergi ke tabib bagaimana mungkin orang di dalam kereta itu dapat ditolong jiwanya?"

Ditegur seperti itu, tampak Tan Hujin dan A Sam tersadar. Mereka mengucapkan terima kasih lagi. Lalu, cepat-cepat pergi ke kereta.

"Tunggu dulu!" Tiba-tiba orang itu berseru dengan suara yang nyaring.

A Sam dan Tan-hujin merandek. Mereka segera pikir, apakah orang itu bermaksud meminta upah atas pertolongannya.

"Ada....... apa Sianjin?" Tanya A Sam kemudian sambil tersenyum dan cepat-cepat menghampiri.

Orang itu yang tidak bisa dilihat mukanya tampak berdiam sejenak.

"Orang di dalam kereta itu sakit apa?" Tanyanya kemudian.

A Sam angkat pundaknya. Ia bilang: "Sangat membingungkan sekali Sianjin....... sakitnya tampaknya parah sekali..... entah sakit apa....... Kami akan pergi ke Po-sinshe, mungkin juga Po-sinshe bisa menolongnya........!"

Orang berpakaian serba putih itu menganggukkan kepalanya beberapa kali, kemudian ia bilang! "Jika aku coba-coba uutuk mengobatinya apakah kalian mengijinkan?"

A Sam tertegun sejenak, tapi kemudian ia jadi girang bukan main. Bukankah tadi ia telah menyaksikan bahwa orang yang berpakaian serba putih ini bukan orang sembarangan dan juga memiliki kepandaian hebat!

Bukankah ini memang seorang dewa yang turun ke dunia untuk menolongi suami Tan Hujin? Karena itu cepat-cepat A Sam menjura memberi hormat mengucapkan terima kasih.

"Kami sangat bersyukur sekali jika memang Sianjin mau menolongi suami Tan Hujin!" Katanya.

Tan Hujin yang mendengar orang yang berpakaian serba putih itu ingin mencoba mengobati suaminya, bukan main bersyukurnya. Segera juga dengan terisak-isak menangis ia berlutut memohon bantuan dan pertolongan orang berpakaian serba putih itu.

Tanpa mengatakan sesuatu apa pun juga orang berpakaian serba putih tersebut menghampiri kereta. Ketika ia melihat keadaan orang she Tan yang rebah menggigil mengerang dengan muka pucat, ia menghela napas.

"Sesungguhnya, sakitnya adalah sakit biasa, ia hanya terganggu angin jahat saja!" Kata orang berpakaian serba putih tersebut dengan suara yang perlahan. "Dan, ia cuma perlu diobati dan kemudian beristirahat.....!"

Setelah berkata begitu, orang berpakaian serba putih tersebut merogoh sakunya. Ia mengeluarkan sesuatu, yaitu obat. Disesapkan dalam mulut suami Tan Hujin.

Ajaib sekali, begitu obat tertelan segera juga suara erangan orang she Tan lenyap. Ia segera dapat tidur, tidak menggigil lagi. Jauh lebih tenang dari sebelumnya.

Tan Hujin bersyukur sekali. Ia yakin, tentu orang yang berpakaian serba putih itu adalah dewa yang turun dari Kerajaan Langit. Begitu pula A Sam.

Selain tenaga dan kepandaian yang menakjubkan, dengan mudah sekali mempergunakan tangan kirinya, mendorong roda kereta itu keluar dari tumpukan salju, juga kini dengan sebutir obat saja, ia sudah mengurangi penderitaan orang she Tan itu.

Tak hentinya Tan Hujin mengucapkan terima kasih. Kemudian orang berpakaian serba putih tersebut mengeluarkan dua butir obat lagi.

"Nyonya, anda tidak usah kuatir, besok pagi berikan satu butir kepadanya. Yang tinggal sebutir diberikan lusanya, ia akan segera sembuh!" dan obat itu diberikan pada Tan Hujin.

Tan Hujin menyahuti obat tersebut dan tidak hentinya mengucapkan terima kasih.

Kemudian Tan Hujin setelah menyimpan obat tersebut, ia menanyakan nama tuan penolongnya tersebut, tapi orang berpakaian serba putih itu cuma menggelengkan kepala belaka.

Pendekar Aneh Seruling SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang