Jilid 84

1.7K 36 0
                                    

Si pengemis tertawa dingin.

"Serangan bang-pak!" Ejeknya.

Waktu itu cepat sekali sepasang tangan Kim Cie Sin-kay bergerak menyambuti serangan Wang Chia Tat.

Cuma saja Wang Chia Tat membatalkan serangannya, karena memang dia hanya menggertak belaka. Kemudian dia menyusuli lagi dengan serangan jauh lebih kuat.

Kim Cie Sin-kay melayani terus dengan berulang kali melontarkan kata-kata ejekan, yang membuat muka Wang Chia Tat jadi merah padam karena gusar yang tidak kepalang.

Sedangkan Kim Lo sudah menghadapi kawan Wang Chia Tat, yaitu Yang Ie.

"Hemmm, kau rupanya penjahat pemetik bunga yang tengah kami cari!" Kata Kim Lo dengan suara yang bengis, karena memang Kim Lo benci sekali kepada penjahat pemetik bunga dan ia sudah bersumpah di dalam hatinya.

"Jika memang penjahat pemetik bunga terjatuh ditangannya, niscaya tak akan diberi hati dan tak akan diampuninya. Ia akan menghajarnya habis-habisan. Jika perlu akan dibinasakannya, maka dari itu, ia tak perlu sungkan-sungkan pada Yang Ie."

Tapi Yang Ie licik, ia membusungkan dadanya, ia membentak, seakan juga ia tak jeri terhadap Kim Lo, walaupun hatinya tergetar.

Sama seperti yang dialami Wang Chia Tat iapun teringat pada cerita Pu San Hoat-ong, tentang orang yang mukanya ditutup kain putih.

"Kau jangan bicara sembarangan!" bentaknya bengis. "Aku adalah pembesar kerajaan, akulah pahlawan istana Kaisar!"

Mendengar jawaban Yang ie, Kim Lo kaget.

"Kau......?" pemuda ini jadi ragu-ragu.

Memang Kim Lo belum lagi berpengalaman dan ia kaget mengetahui tuduhannya meleset, malah orang ini adalah pahlawan istana Kaisar.

Tentu saja sebagai pahlawan istana kaisar orang ini tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan rakyat.

Bie Lan melihat kelakuan Kim Lo, jadi gelisah. Dia kuatir Kim Lo melepaskan orang itu.

Belum lagi Bie Lan berteriak kepada Kim Lo menganjurkan agar pemuda itu membekuk dulu Yang Ie, dia telah didului oleh Yang Ie.

"Hemmm, kau tahu dosa apa yang kau bawa jika berani mengganggu kami, pahlawan istana Kaisar? Tentu Hong-siang tak akan membiarkan diri tentu akan dikejar, walaupun ke ujung dunia.......!"

Kim Lo benar-benar kurang pengalaman dia telah merangkapkan sepasang tangannya.

"Maaf! Maaf! Maaf! Atas tuduhan Siauwte yang ternyata keliru!" Katanya dengan jujur.

Justeru saat memberikan hormat seperti itu tubuh Kim Lo membungkuk.

Yang Ie girang. Dia tidak mensia-siakan kesempatan yang ada, dia tahu-tahu mengayunkan kepalan tangan kanannya, dia bermaksud menghantam punggung Kim Lo. Tenaga pukulan yang dilakukannya kuat sekali, karena dia mempergunakan seluruh kekuatan tenaga dalamnya.

Bie Lan kaget bukan main.

"Hati-hati.......!"

Justeru baru saja Bie Lan berteriak seperti itu, tahu-tahu terdengar jeritan yang nyaring.

Hati Bie Lan jadi ciut, dia menyangka Kim Lo telah kena dihajar dan tentunya terluka parah atau kemungkinan juga bisa terbinasa di tangan lawannya.

Waktu itu, dia melihat seseorang telah terpental keras sekali! Si gadis setengah menjerit menutupi mulutnya.

Tapi apa yang dilihatnya benar-benar membuat dia jadi takjub dan tidak mengerti.

Kim Lo masih berdiri tegak di tempatnya dengan sikap yang gagah sekali.

Pendekar Aneh Seruling SaktiWhere stories live. Discover now