95

340 26 4
                                    

"pelayan!" panggil Liam kepada seorang pelayan cafe.

Sejurus kemudian, seorang pelayan cafe datang menghampiri meja kami lalu memberikan buku menu kepada Liam. Liam pun memilih menu yang ada di buku menu tersebut. Sambil menunggu Liam memilih menu kesukaannya, aku melihat ke arah teman-temanku yang duduk tak jauh dari tempat dudukku. Meja mereka berada di belakang Liam, sementara aku berada tepat di depan Liam, jadi aku bisa dengan mudah berkomunikasi dengan temanku dari jarak jauh.

Ketika aku sedang melihat ke arah sahabatku, salah seorang dari mereka, yaitu Barbara mengangkat tangan kanannya ke arahku dengan membentuk isyarat oke, ia memastikan kepadaku bahwa semuanya baik-baik saja, rencana kami berjalan lancar. Aku pun membalasnya sambil mengangkat ibu jariku kearahnya.

...

"kau ingin pesan apa, Alice?" tanya Liam kepadaku.

"Alice, apa yang sedang kau lakukan? Mengapa kau mengangkat ibu jarimu seperti itu?" tanya Liam kepadaku.

"hmm... ti-tidak apa-apa. A-aku hanya... merasa gatal pada bagian ibu jari tangan kananku. Hmm... oh iya, sebelumnya kau bertanya apa, Li?" tanyaku kepada Liam mengalihkan pembicaraan.

"kau ingin pesan menu apa sayang?" tanya Liam kepadaku.

"aku sedang ingin steak dan lemon tea. So, aku akan memesan dua menu makanan itu." jawabku kepada Liam.

...

Ketika aku sedang menikmati makananku, tiba-tiba saja aku melihat Harry dari kejauhan. Harry mulai datang ke cafe dimana aku dan Liam berada. Aku langsung berkata kepada Liam bahwa aku ingin pergi ke toilet. Aku langsung beranjak dari tempat dudukku, menghpiri Harry untuk membriefingnya sebelum ia bertemu Liam.

...

Aku menghampiri Harry dan menariknya menuju ke luar cafe.

"Harry, listen. Sekarang adalah waktunya kau bertemu dengan Liam. Aku harap kau bisa menjaga kata-katamu saat kau berbicara dengannya, bertutur kata dengan baik dan sopan, karena Liam sangat menyukai orang yang sopan dan ramah. Jika nanti tiba-tiba ia meluapkan emosinya kepadamu, kau harus tenang, kau tidak boleh ikut-ikutan meluapkan emosimu. Kau harus bisa mengontrol emosimu. Karena jika tidak, Liam akan benar-benar melarang kita berteman. Ia akan benci padamu." jelasku kepada Harry.

"ada lagi?" tanya Harry dengan santai kepadaku.

"no, that's enough I guess. Good luck! Temui kami setelah lima menit aku duduk di kursiku, agar Liam tidak curiga dengan kita. Bye." ujarku kepada Harry sambil menepuk bahunya.

...

Aku pun kembali menemui Liam di kursi. Liam sedang sibuk menghabiskan makanannya. Begitu pun aku yang kembali melanjutkan menghabiskan makananku yang sempat tertunda sebelumnya.

...

"hi, guys." sapa Harry kepada aku dan Liam setelah lima menit aku duduk di kursiku.

"Harry?! What are you doin' here?!" tanya Liam yang terkejut dengan kedatangan Harry.

"aku kesini karena ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu, Liam." jawab Harry kepada Liam.

"apa kau yang mengundangnya ke sini, Alice? It's a trap for me?! You guys trapped me?!" tanya Liam kepadaku.

"Liam, you need to calm down. Ini tempat umum. Jangan bicara keras-keras. Ya, baiklah. Aku mengakui bahwa memang aku yang mengundangnya ke sini untuk bisa berbicara denganmu. Aku ingin kalian berdua bertemu dan membicarakan sesuatu yang memang seharusnya di bicarakan sejak dulu." ujarku kepada Liam.

"bicarakan?! Apa yang harus kita bicarakan? Aku tidak mengerti maksudmu, Alice. Kurasa tidak ada yang perlu aku bicarakan dengan laki-laki ini. Sorry Alice. I have to go now." ujar Liam sambil bangkit dari tempat duduknya.

"Liam, wait! Mungkin kau memang tidak ada sesuatu yang harus dibicarakan dengannya, tapi ada sesuatu yang harus Harry bicarakan denganmu, dan ini sangat penting." ujarku kepada Liam.

Liam hanya melirikku dengan ujung matanya. Setelah melirikku, ia juga melirik Harry yang ada di sebelah kanannya.

"please, Liam." ujarku sambil memegang tangan Liam dengan kedua tanganku.

Liam pun akhirnya menuruti permintaanku untuk tetap di tempat ini. Ia bersedia mendengarkan apa yang akan Harry bicarakan dengannya.

Sejurus kemudian, aku, Liam dan Harry kembali duduk di kursi masing-masing. Suasana panas yang sebelumnya tercipta langsung memadam sesaat.

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Comment if you want to comment ☺(free story suggestion 😉)
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang