48

406 29 1
                                    

"kalian dari mana?" tanya Lucy ketika aku dan Aaron sudah sampai di rumah.

"tidak dari mana-mana." jawab Aaron kepada Lucy.

"tidak dari mana-mana, tapi kalian berada dalam satu mobil dan tiba di rumah secara bersamaan?!" ujar Lucy kepada Aaron.

"well, sebenarnya tadi aku keluar untuk pergi ke minimarket sebentar. Saat di jalan aku bertemu dengan Alice. So, kupikir daripada ia pulang sendirian bukankah lebih baik ia aku tumpangi dengan mobilku?!" ujar Aaron dengan berbohong.

Aku hanya diam saja. Mendengarkan pertikaian kecil yang terjadi diantara dua kakak beradik ini.

...

"hello, Louis." jawabku ketika aku sudah berada di kamarku dan menjawab panggilan dari Louis.

"kau ada dimana? Apa kau sudah ada di rumah Rob?" tanya Louis di ujung telepon.

"ya, aku sudah tiba di rumah."

"selesai perbincangan ini, kirimi aku foto dirimu yang dapat membuktikan bahwa kau memang sudah berada di rumah Rob saat ini."

"ya, aku mengerti. Kau sendiri sedang ada dimana? Bagaimana touringnya?" tanyaku kepada Louis.

"well, aku dan teman-temanku yang lain sedang beristirahat setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 5-6 jam. So, kami butuh istirahat sekitar 2 jam."

"well, baiklah kalau begitu. Aku lelah sekali setelah seharian berpose di depan kamera. So, kita sudahi dulu perbincangan ini. Aku akan bersiap untuk tidur."

"alright. Good night. Bye." ujar Louis sambil memutuskan sambungan telepon denganku.

...

Keesokan harinya ketika aku sedang berada di kamarku sambil mendengarkan lagu, tiba-tiba saja Aaron memasuki kamarku.

...

"semalam mengapa tiba-tiba saja kau memintaku untuk menjemputmu di rumahmu?" tanya Aaron kepadaku sambil membawa satu buah coke di tangannya.

Aku pun menceritakan semua kejadian semalam hingga akhirnya aku meminta Aaron untuk menjemput aku di rumahku.

"oh I see. By the way, apa kau suka menonton konser musik?" tanya Aaron kepadaku.

"ya, aku suka. Apalagi jika itu adalah konser musik Maroon 5. Aku akan sangat senang sekali. Maroon 5 is my favorite band." jawabku kepada Aaron.

"kebetulan mom memberikan dua tiket konser musik Kanye West ini kepada aku dan Lucy semalam sebelum kau tiba di rumah. Tapi, sayangnya Lucy tidak tertarik untuk menonton konser musik itu. Dengan alasan ia tidak menyukai Kanye West dan genre musiknya. So, ia menyerahkan tiket miliknya kepadaku. Dan sekarang aku bingung akan aku apakan tiket ini. So, aku berpikiran untuk mengajakmu menonton konser musik Kanye West ini. Apa kau mau?"

"kapan acaranya?"

"acaranya nanti malam. Jika kau mau kita akan berangkat bersama."

"ya, aku mau. Kebetulan nanti malam aku tidak memiliki acara apa-apa."

"alright. Kalau begitu nanti malam kita pergi untuk menonton Kanye West." ujar Aaron sambil pergi dari kamarku.

...

Tepat pukul 17.00 , aku dan Aaron berangkat menuju venue dimana Kanye West mengadakan konsernya. Butuh waktu kurang lebih satu jam agar aku bisa sampai ke venue konser tersebut.

...

Sesampainya di venue konser Kanye West, Aaron langsung menyerahkan tiket konser kepada petugas dan kami berdua langsung memasuki venue tersebut.

...

Ketika di pertengahan konser, tiba-tiba saja handphoneku berdering. Aku menebak-nebak kira-kira siapa yang menghubungiku malam ini. Karena aku baru saja ingat bahwa aku lupa memberitahu kedua kakakku soal ini.

...

"hello, Louis." ujarku kepada Louis setelah aku mengangkat panggilan darinya.

"hello, Alice. Kau sedang dimana? Mengapa ramai sekali?" tanya Louis kepadaku di ujung telepon.

"aku sedang menonton konser Kanye West. Maaf aku lupa memberitahumu mengenai hal ini."

"menonton konser Kanye West?! Kau pergi tanpa memberitahuku terlebih dahulu?! Dengan siapa kau pergi?! Apa kau pergi bersama Harry?"

"tidak, Lou. Calm down. Aku tidak pergi bersama Harry. Aku pergi bersama Aaron."

"Aaron?! Kalian hanya pergi berdua saja?!"

"ti-tidak. I mean, aku pergi bersama Aaron dan dad."

"Rob?! Kau pergi bersama Rob? Sejak kapan Rob menyukai genre musik Kanye West?"

"aku yang memaksanya menonton konser Kanye West ini."

"apa omonganmu ini bisa aku percaya?"

"tentu."

"untuk kali ini aku akan percaya padamu. Tapi tidak di lain waktu jika kau tidak mengabari aku terlebih dahulu. Lain kali kau harus menghubungi aku jika kau ingin bepergian. Kau mengerti, kan?"

"yeah, aku paham. Sudah ya. Bye. Love ya."

...

"telepon dari Louis?" tanya Aaron kepadaku setelah aku memutuskan sambungan telepon dengan Louis.

"ya, ia mengecek keberadaanku seperti biasa." ujarku kepada Aaron dan menceritakan percakapanku dengan Louis barusan.

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang