23

456 33 0
                                    

"hi, Ele. Perkenalkan, ini Harry, temanku. Ia datang untuk menjenguk Louis." ujarku kepada Ele ketika aku dan Harry berada di kamar Louis.

Ele dan Harry pun saling berjabat tangan berkenalan satu sama lain.

"ini, aku ada sesuatu untuk kakakmu." ujar Harry sambil memberikan sebuah parsel buah kepadaku.

"apa Louis sudah bangun?" tanya Harry kepada Ele.

"ya, dia sudah bangun. Dia bangun untuk makan siang dan minum obat. Setelah itu dia tidur lagi." jawab Ele kepada Harry.

"sebaiknya aku tunggu di luar saja. Disini terlalu penuh, kasihan Louis jika istirahatnya terganggu." ujarku kepada Ele dan Harry sambil berlalu pergi ke ruang keluarga.

Tak lama kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku.

"hi, Alice. Bagaimana keadaan Louis? Apa keadaannya sudah membaik?" tanya Ashton yang kini berada di hadapanku.

"yeah, I think so. Dia hanya butuh istirahat saja." jawabku kepada Ashton sambil mempersilahkannya masuk ke dalam rumah.

...

"kau disini rupanya, El." ujar Ashton ketika aku dan dia masuk ke dalam kamar Louis bersamaan.

"iya, aku sudah berada di sini sejak dua jam yang lalu." jawab Ele kepada Ashton.

Aku dan Harry memutuskan untuk keluar dari kamar Louis.

...

"yang barusan itu siapa? Sepertinya tidak asing bagiku. Apa ia anggota Doncaster Motorclub?" tanya Harry kepadaku ketika kami duduk bersama di ruang keluarga.

"ya, namanya Ashton. Ashton Irwin. Ia sahabat karib Louis sejak lama." jawabku kepada Harry.

Tiba-tiba saja Ele memanggilku. Ia butuh bantuanku untuk mengmbilkan sesuatu. Aku pun datang menghampiri Ele di kamar Louis dan meninggalkan Harry sendirian di ruang keluarga.

*Harry's POV*

"hi, mate." ujar Ashton kepadaku sambil mengambil posisi duduk di sebelahku.

"hi, I'm Harry. Nice to meet you." ujarku kepada Ashton.

"I'm Ashton. Nice to meet you too." balas Ashton kepadaku sambil bersalaman denganku.

"kau datang ke sini karena ada perlu dengan Alice?" tanya Ashton kepadaku.

"tidak. Aku datang ke sini karena aku ingin menjenguk Louis. Alice bilang bahwa Louis sudah kembali ke rumah. So yeah, aku datang ke sini untuk melihat keadaannya."

"oh iya, sepertinya aku baru-baru ini melihat dirimu di kalangan Holmes Chapel Motorclub."

"yeah, aku memang anggota baru di club motorku. Karena aku juga baru pindah rumah ke wilayah Holmes Chapel."

Aku pun berbincang-bincang cukup lama dengan Ashton. Menurutku Ashton adalah orang yang asyik dan seru saat dijak berbicara.

Tak semua anggota club motor harus selalu saling bermusuhan, contohnya seperti Ashton. Menurutku dia adalah orang yang sangat welcome kepada siapa saja. Ia mau berteman dengan siapa saja, termasuk orang seperti diriku yang notabene adalah seorang anggota club motor yang menjadi saingan dari club motornya.

*Alice's POV*

"Alice, kurasa aku harus pulang sekarang." ujar Harry kepadaku yang kini ada di hadapanku.

"ya, baiklah. Terima kasih atas kunjunganmu ke rumah ini, Harry." ujarku kepada Harry.

Harry pun memasuki kamar Louis untuk berpamitan kepada Ele dan Ashton.

"hmm.. guys, kurasa aku harus pulang sekarang." ujat Harry kepada Ele dan Ashton.

"kau?! Ada perlu apa kau ke sini?" tanya Louis kepada Harry dengan nada suara marahnya.

"aku datang ke sini untuk menjengukmu. Aku ingin melihat keadaanmu." jawab Harry.

Jujur aku sangat takut dengan keadaan seperti ini. Aku takut jika Harry dan Louis kembali berkelahi seperti waktu itu.

Aku memegang tangan Harry. Berusaha menariknya keluar dari kamar Louis. Begitu pun dengan Ele yang memegang erat tangan Louis agar Louis tidak melakukan hal-hal yang tidak di inginkan.

"alasan klasik yang sering kali ku dengar! Lebih baik kau pergi dari hadapanku. Jangan pernah kau datang ke rumah ini lagi. Ashton Bawa laki-laki itu keluar dari kamarku." ujar Louis kepada Ashton.

"you need yo calm down, Lou. Ia datang ke sini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjengukmu. Ia bahkan membawakan parsel buah ini untukmu. Aku bahkan sudah mencoba salah satu buahnya. Apelnya sangat manis and I love it." ujar Ashton kepada Louis sambil memegang sebuah apel yang sedang ia makan di tangan kanannya.

"aku tidak peduli! Bawa laki-laki itu keluar!" ujar Louis dengan sangat marah.

Aku dan Ashton akhirnya membawa Harry keluar dari kamar Louis.
Tak lupa, lagi-lagi aku pun meminta maaf kepada Harry atas tingkah laku Louis kepada dirinya. Harry langsung meninggalkan rumahku dengan motornya.

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Sorry for the late update
Thanks 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang