47

386 26 2
                                    

"hi mom." sapaku kepada mom setelah aku sampai di kantornya.

"hi pretty. Come in." balas mom.

"alright. Ryan, perkenalkan. Dia adalah putriku, Alicia Tomlinson. Ia yang akan menjadi model dalam katalog kita kali ini." ujar mom kepada seseorang yang sepertinya seorang fotografer bernama Ryan Davis yang akan memotretku nanti.

Aku dan Ryan berkenalan satu sama lain. Setelah mom memperkenalkan aku kepada Ryan.

"putrimu sangat cantik, Mrs. Adriana. Ia persis persis seperti dirimu. Aku sudah tak heran lagi jika kau memiliki putri secantik ini." ujar Ryan kepada mom.

Aku pun hanya tersenyum malu ke arah Ryan dan mom yang baru saja memuji kecantikanku.

"thank you, Ryan. Baiklah, kalau begitu langsung saja. Alice akan di make up terlebih dahulu lalu setelah itu kau bisa memulai photoshootnya." ujar mom kepada Ryan.

Aku di giring oleh mom ke ruang make up. Disana sudah siap orang-orang yang akan mendandani aku mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.

...

Saat sedang di dandani aku hanya bisa diam dan pasrah. Ini adalah pertama kalinya aku melakukan hal ini. Aku terus memainkan handphoneku dari awal aku di dandani hingga aku selesai di dandani.

...

Ketika aku sudah selesai di make-up, saatnya aku melakukan sesi photoshoot. Aku harus berganti pose beberapa kali, berganti pakaian hingga beberapa kali.

Entah sudah berapa banyak pakaian, dan berapa banyak alas kaki yang aku kenakan hari ini hanya untuk berpose di depan kamera. Alas kaki yang aku gunakan mulai dari flat shoes hingga high heels yang entah berapa tingginya.

I'm so tired.

...

Tepat pukul 19.00 aku selesai melakukan kegiatan yang melelahkan itu. Aku kembali berganti pakaian normalku.

...

"bagaimana hasilnya, Ryan? Apakah bagus?" tanya mom kepada Ryan.

"kurasa hasilnya bagus dan memuaskan. Aku senang bisa bekerja sama dengan putrimu ini." jawab Ryan kepada mom.

"aku akan memindahkan semua foto-foto ini ke laptop, lalu hasilnya akan aku kirimkan padamu." lanjut Ryan kepada mom.

"baiklah kalau begitu aku tunggu." balas mom kepada Ryan.

"alright. Kalau begitu aku akan pulang sekarang. Besok aku usahakan untuk ku kirim hasilnya padamu. See ya. Bye." ujar Ryan seraya pergi meninggalkan kantor mom.

...

"apa kau mau langsung pulang?" tanya mom kepadaku sesaat setelah Ryan pergi dari hadapan kami.

"kurasa aku lapar." jawabku kepada mom.

"alright. Kalau begitu kita makan sekarang. Kebetulan sekarang adalah jam makan malam. Let's go."

Aku dan mom pergi ke sebuah restoran. Kami makan malam berdua di restoran tersebut hingga pukul 21.00 .

...

"let's go home. Aku akan mengantarmu pulang kerumah." ujar mom kepadaku.

"ti-tidak usah mom. Aku bisa pulang sendiri. Kau tidak perlu mengantarku pulang." ujarku kepada mom.

"no, dear. Sekarang sudah malam. Aku tidak akan membiarkan kau pulang sendirian. Apalagi kau berada di rumah sendirian, kan?"

"ti-tidak mom. Aku meminta temanku untuk tinggal di rumah selama Louis dan Liam pergi. So, aku tidak sendirian di rumah."

"oh, ya? Siapa temanmu itu? Kau tidak cerita padaku. Aku jadi penasaran ingin bertemu dengannya dirumahmu."

Oh, no. I'm gonna die. God help me.

"hmm... ia bukan temanku yang selama ini sering bermain denganku, mom. Ia adalah adik dari temannya Louis. Kakak kami sama-sama pergi touring motor, jadi ia tinggal bersamaku selama klub motor Louis pergi touring."

"oh ya?! Wow! Aku penasaran ingin bertemu dengannya di rumahmu. Ayo kita pergi ke rumahmu." ajak mom kepadaku sambil menggiringku ke mobil.

...

"Alice, mana temanmu yang kau ceritakan itu?" tanya mom setelah sampai di depan rumahku.

"hmm... barusan ia berkata padaku bahwa ia pergi ke minimarket untuk membeli beberapa snack. Maklumlah, persediaan snack di rumah ini sudah menipis." jawabku kepada mom.

"lebih baik mom pulang saja. Lain kali saja jika kau ingin bertemu dengan temanku itu. Karena ia barusan saja pergi ke minimarket." lanjutku kepada mom.

"baiklah kalau begitu. Aku pulang dulu, ya. Sampaikan salamku untuk temanmu itu. Bye, sweetheart." ujar mom sambil menjalankan mobilnya pergi dari rumahku.

...

Beberapa saat kemudian, Aaron datang menjemputku. Ya, sebelumnya aku memang sudah meminta Aaron untuk menjemputku di depan rumahku. Untung saja  ia mau menjemputku dan untuk saat ini ia tidak banyak bertanya mengapa aku memintanya untuk menjemputku di rumah.

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang