22

465 35 2
                                    

Ketika aku sedang berkumpul bersama teman-temanku di kantin, tiba-tiba seseorang menghampiriku.

"Alice." panggil Eleanor kepadaku.

"bagaimana keadaam Louis? Apa ia baik-baik saja? Apa ia berkelahi lagi? Dengan siapa ia di rumah? Apa ia -" tanya Ele yang langsung saja kupotong ucapannya.

"Ele, you need to calm down. Louis ada di rumahku saat ini. Ia sedang beristirahat di kamarnya sejak aku dan Liam berangkat kuliah tadi pagi. Ia memang pulang dalam keadaan setengah sadar, dan ada sedikit luka lebam di wajahnya. Tapi, luka lebam yang ada di wajahnya itu tidak separah waktu itu. Kemarin malam aku dan Liam sudah memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Louis. Dokter bilang ia tidak apa-apa, hanya butuh istirahat sekitar 2-3 hari dan jangan banyak bergerak. Itu saja. So, inti dari ceritaku barusan adalah keadaan Louis tidak separah keadaannya waktu itu." jelasku kepada Ele.

"oh, thank God. Oh iya, kau sudah selesai kuliah?"

"ya, aku sudah selesai kuliah."

"kebetulan aku judah selesai kuliah sekarang. Jadi, bagaimana jika kau pulang bersamaku? Aku ingin kerumahmu untuk melihat keadaan Louis. Soal Liam, biar aku yang berbicara padanya. Kau mau, kan?"

"alright. Kebetulan Liam masih ada satu mata kuliah lagi."

"jadi, kau tidak bisa menemaniku untuk pemotretan hari ini ke kantor Adriana?" tanya Barbara kepadaku.

"I'm so sorry my Barbie. Aku tidak bisa. Lain kali saja ya. Aku janji, lain kali aku pasti akan menemanimu. Untuk sekarang aku harus fokus dengan keadaan Louis terlebih dahulu." jawabku kepada Barbara.

"alright, apa boleh buat. Aku sangat mengerti dirimu. Kalau begitu, sampaikan salamku untuk Louis. Semoga ia lekas sembuh."

"ya, terima kasih Barbs. Oh iya, tolong jangan kau bocorkan hal ini kepada Adriana. Jika ia menanyakan keberadaanku, kau bilang saja jika aku sedang sibuk mengerjakan tugas-tugas kuliah atau semacamnya. Yang jelas kau jangan bilang pada Adriana jika aku tidak menemanimu karena sedang merawat Louis yang sedang sakit."

"ya, baiklah. Aku mengerti."

Aku dan Ele langsung pergi meninggalkan kampus menuju rumahku.

...

Sesampainya di rumahku, Louis masih tertidur di kamarnya. Semtara Ele duduk di kursi yang berada di samping tempat tidur Louis.

Aku membiarkan kedua sejoli itu berdua di kamar Louis. Aku lebih memilih untuk pergi ke kamarku dan mengistirahatkan tubuhku sejenak di tempat tidur.

Tiba-tiba ada sebuah panggilan di handphoneku. Harry.

"hi, Alice. Kau sedang dimana?" tanya Harry di ujung telepon.

"aku sedang di rumahku, menemani Ele menjaga Louis. Ada apa?" tanyaku kepada Harry.

"kebetulan kalau begitu. Apa aku boleh kerumahmu sekarang?"

"kerumahku? Untuk apa?"

"kau bilang bahwa Louis sudah kembali ke rumah, dan sekarang ia sedang dalam masa recovery. So, aku ingin ke rumahmu untuk menjenguk Louis."

"Harry, kusarankan agar kau jangan dulu melakukan hal itu. Kondisi Louis sekarang belum pulih benar. Aku takut jika kau datang ke rumahku, ia akan marah padamu, dan kalian berdua berkelahi."

"no, Alice. You need to calm down. Aku tidak akan membuat keributan dengan Louis di rumahmu. Aku hanya ingin menjenguknya, itu saja. Bukankah itu suatu tindakan yang baik dariku? Jika Louis marah padaku dan memukuliku, tenang saja. Aku tidak akan membalasnya. Aku hanya akan memperingatinya dengan kata-kata agar jangan banyak bergerak, karena ia masih dalam masa recovery."

"tapi, jika Louis bertanya padamu, dari mana kau tahu bahwa Louis sedang sakit, kau akan menjawab apa? Aku tidak ingin jika kau menyebutkan namaku di hadapannya."

"apa kau meminta Aaron untuk membantumu mencari Louis?"

"ya, aku juga meminta bantuan padanya."

"kalau begitu, aku akan berkata bahwa kemarin aku bertemu Aaron di jalan. Ia bilang bahwa ia sedang mencari keberadaanmu, karena kau hilang. Alice yang meminta bantuan Aaron untuk mencari keberadaanmu."

Sebenarnya ide ini bagus juga  siapa tahu saja Louis tidak akan marah lagi kepada Harry. Jadi, aku bisa berteman dengannya tanpa harus menyembunyikan status pertemanan kami.

"ya, baiklah terserah. Semoga dengan cara seperti ini Louis menjadi luluh padamu."

"ok, baiklah. 30 menit lagi aku tiba di rumahmu. See ya." ujar Harry sambil memutuskan sambungan telepon denganku.

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang