"ya, apa yang dikatakan Alice adalah benar. Aku tidak datang bersamanya malam ini. Aku mengikutinya ketika ia hendak menenui kalian di sini." jelas Harry.
...
"well, apapun alasan kalian, aku senang melihat kalian berdua bersama seperti ini. Oh iya, Harry. Perkenalkan ini Niall, kekasihku." ujar Barbara kepada Harry.
Niall dan Harry pun berkenalan satu sama lain.
"hmm... oh iya, Harry. Perkenalkan juga ini adalah Gigi, kekasihku." ujar Zayn kepada Harry seraya memperkenalkan Gigi kepada Harry.
Harry dan Gigi pun berkenalan satu sama lain.
Setelah kami semua telah mengenal satu sama lain, kami semua berbincang-bincang bersama di acara pesta ulang tahun Taylor.
...
Ketika sedang asyik berbincang-bincang dengan sahabat-sahabatku di acara ulang tahun Taylor, tiba-tiba saja Liam mengirimi aku sebuah pesan singkat. Ia mengatakan bahwa ia sudah menunggu di depan venue. Ketika aku melihat jam yang ada di handphoneku, ternyata sudah menunjukkan pukul 21.40 .
"guys, kurasa aku akan pulang sekarang." ujarku kepada teman-temanku.
"oh, Alice. Tidak bisa kah kau lebih lama lagi di tempat ini? Kami masih ingin berbincang-bincang denganmu." pinta Barbara kepadaku.
"iya, Alice. Tidak bisa kah kau lebih lama lagi? Sebentar lagi saja." pinta Gigi kepadaku.
"I'm sorry guys. I can't. Aku sudah harus sampai rumah pukul 22.00 . So, aku harus pulang sekarang. Maaf ya, lain kali kita akan quality time bersama lagi, aku janji. Sekarang aku pulang dulu ya. Bye, love ya guys." ujarku kepada teman-temanku yang masih berkumpul bersama.
Tiba-tiba saja tak jauh setelah kepergianku dari tempat dimana teman-temanku berdiri, seseorang menarik tanganku.
"Alice." ujar Harry kepadaku sambil menarik tanganku.
"what's up Harry? Apa ada barang bawaanku yang tertinggal?" tanyaku kepada Harry.
"nothing. Aku ingin menawarkan diri untuk mengantarmu pulang. Tidak baik jika wanita pulang sendirian di jam-jam seperti ini. Apa aku boleh mengantarmu pulang?"
"you don't have to worry, Harry. Aku pulang bersama Liam. Ia sudah berada di depan sejak tadi."
"Liam? Oh, kebetulan kalau begitu. Mengapa kami tidak berbicara empat mata sekarang saja? Bukankah lebih cepat itu lebih baik?"
"no, Harry. Kurasa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk kalian berbicara empat mata. Kau bersabarlah sebentar. Jika aku sudah menemukan waktu yang tepat, kalian berdua pasti akan aku pertemukan."
"so, aku harus pulang sekarang." lanjutku kepada Harry.
"oh, ok baiklah. Hati-hati di jalan. Bye." ujar Harry kepadaku seraya melepaskan genggaman tangannya dariku.
Aku langsung menemui Liam di dalam mobil yang sudah terparkir tak jauh dari pintu tempat aku keluar dari venue acara ulang tahun Taylor.
...
Setelah memarkirkan mobil, aku dan Liam langsung memasuki rumahku.
"oh, guys. Kebetulan sekali kalian berdua sudah pulang." ujar Louis ketika aku dan Liam memasuki rumah.
"what's up?" tanya Liam kepada Louis.
"kelihatannya kau ingin pergi. Kau ingin pergi kemana?" tanyaku kepada Louis.
"kemana lagi kalau bukan mencari si Jonathan keparat itu. Aku akan memberinya peringatan terlebih dahulu. Jika ia masih saja menerrorku, aku tak segan-segan untuk menghabisinya." ujar Louis.
"are you insane?" tanya Liam kepada Louis.
"no, Li. I'm not insane. Aku serius dengan perkataanku barusan." jawab Louis.
"Louis, dengar. Aku mendukung tindakanmu ini, tapi bisakah kau tidak melakukan hal itu sekarang juga? Saat ini juga? Hah?! Sekarang sudah pukul 22.00 aku khawatir jika terjadi apa-apa denganmu. Tak bisa kah kau melakukan ini setidaknya sampai hari weekend nanti?" ujarku kepada Louis.
"oh, come on Alicia Tomlinson. Pagi, malam, siang, atau sore sama saja bagiku. Aku tidak bisa menunggu hal ini sampai weekend nanti. Aku harus pergi sekarang. Bye." ujar Louis kepada aku dan Liam.
"kabari aku dan Liam jika terjadi sesuatu padamu. Handphone kami akan selalu siap 24 jam untukmu boo bear." ujarku kepada Louis dengan nada yang agak tinggi agar terdengar oleh Louis yang sudah berada di garasi rumah kami.
Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Sorry for the late update 🙏
Thanks xx 💕
