43

379 30 6
                                    

Sesampainya di kamarku, aku langsung menghubungi Louis untuk memberi kabar mengenai diriku kepadanya.

...

"halo Louis." ujarku kepada Louis ketika sambungan telepon kami sudah terhubung.

"Alice! Kau dari mana saja? Mengapa kau tidak menjawab panggilan dariku?" tanya Louis kepadaku.

"well, Louis aku minta maaf. Aku ingin menjelaskam semuanya padamu. Jadi saat kau menghubungiku, aku memang sedang tidak ada di rumah. Aku sedang menonton pertandingan basket di hall. Saat aku pergi, handphoneku tertinggal di dalam kamar."

"menonton pertandingan basket? Dengan siapa kau pergi? Kau pergi bersama Harry, kan?!"

"ti-tidak Lou. Aku pergi seorang diri menonton pertandingan basket itu. Lagi pula aku juga melakukan huntig foto di sana. Aku merasa bosan saja berada di rumah dad. Di rumah ini hanya ada aku dan Sonah. Sementara Aaron dan Lucy pergi. So, aku mencari hiburan lain."

"Lucy pergi kau bilang? Kau jangan berbohong padaku. Buktinya saat aku menelepon ke rumah dad, Lucy sendiri yang mengangkat telepon dariku."

"itu karena ia sudah pulang. Jika ia belum pulang, pasti Sonah yang akan mengangkat teleponnya. Dan aku yakin, Sonah pasti akan mengatakan padamu bahwa aku sedang hunting foto di pertandingan basket."

"mengapa Lucy tidak mengatakan hal itu padaku?"

"entahlah. Aku memang tidak memberitahunya jika aku pergi ke pertandingan basket untuk hunting foto. Aku hanya memberitahu Sonah soal ini. Saat Lucy menjawab panggilanmu, ia tidak menanyakan keberadaanku kepada Sonah. Jadi ia berkata padamu bahwa ia tidak tahu dimana aku."

"apa aku bisa memercayai kata-katamu?"

"tentu saja. Sudah lah Lou, kusarankan agar kau jangan terlalu percaya dengan Lucy. Kau kan tahu bagaimana ia bersikap kepadaku. Ia pasti akan menjatuhkanku di depanmu dengan berbagai cara."

"well, terserah. Tapi sekarang kau sudah kembali ke rumah Rob, kan?"

"ya, kau tenang saja. Aku sudah kembali ke rumah dad. Oh iya, apa kau sudah memulai touring motormu itu?"

"belum. Aku dan teman-temanku yang lain sedang berkumpul di basecamp. Sebentar lagi kami akan berangkat."

"baiklah kalau begitu. Take care. Have a nice trip. Love ya. Bye." ujarku kepada Louis seraya memutuskan sambungan telepon kami.

...

Sekarang aku harus menghubungi Liam. Karena ia juga menghubungiku saat aku pergi tadi.

...

"halo, Li." ujarku kepda Liam setelah ia mengangkat panggilan dariku.

"hi, Alice. Kau kemana saja saat aku menghubungimu? Mengapa kau tidak angkat panggilan dariku?" tanya Liam kepadaku.

Liam dan Louis tidak ada bedanya. Hal pertama yang mereka tanyakan kepadaku adalah 'dimana keberadaanku saat mereka menghubungiku.'

"aku sedang pergi menonton pertandingan basket saat kau menghubungiku. Ada apa?"

"oh, I see. Tidak apa-apa. Tadi aku hanya ingin mengetahui kegiatanmu saja."

"oh, I see. Oh iya, Li. Apa kau sudah sampai?"

"not yet, dear. Pesawatku masih dalam perjalanan ke Amerika. Mungkin sekitar 4 sampai 5 jam lagi aku akan sampai."

"oh, I see. Baiklah kalau begitu take care ya, Li. Jangan lupa menghubungi aku ketika kau sudah sampai di Amerika. Love ya. Bye." ujarku kepada Liam seraya memutuskan sambungan telepon dengannya.

...

Pada malam harinya, aku makan malam bersama dengan keluarga dad, termasuk bersama Lucy dan Lauren. Aaron? Ia sedang dalam perjalanan menuju ke rumah. Ia memberitahuku beberapa saat sebelum aku makan malam bersama keluarga dad.
Aku tidak mengerti mengapa Aaron memberi kabar dirinya kepadaku. Padahal seharusnya ia memberi kabar kepada adik kandungnya, Lucy. Entahlah, aku tidak mengerti jalan pikiran Aaron.

...

"Lucy, kemana Aaron?" tanya Lauren kepada Lucy.

"I don't know mom. Ia tidak memberiku kabar apa-apa." jawab Lucy kepada Lauren.

"Lauren, beberapa saat yang lalu Aaron memberitahuku bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju ke rumah ini. Mungkin sebentar lagi ia akan sampai." ujarku kepada Lauren.

"oh ok. Baiklah, terima kasih." jawab Lauren kepadaku.

"mengapa Aaron memberi kabar kepadamu? Mengapa ia tidak mengabariku?" tanya Lucy.

"I don't know." jawabku sambil menggerakkan kedua bahuku ke atas satu kali dan memajukan bibir bawahku ke depan.

"sudahlah, tidak usah di permasalahkan. Yang penting Aaron sudah memberi kabar tentang keberadaannya kepada salah satu dari kita." ujar dad kepada aku dan Lucy.

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote dor the next chapter ☺
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang