8

946 44 2
                                    

Aku terbangun di hari Minggu pagi dengan suara alarm yang berasal dari handphoneku. Aku bergegas bangun dari tempat tidurku, pergi menuju toilet yang ada di kamarku untuk mandi.

...

Setelah berpakaian, aku memutuskan untuk melakukan senam lantai di halaman belakang. Ya, aku senang melakukan olahraga. Aku hanya bisa berolahraga pada hari Sabtu atau Minggu. Selain hari itu, aku sibuk dengan tugas-tugas perkuliahanku.

...

Ketika aku sedang beristirahat sejenak, tiba-tiba seseorang berbicara kepadaku.

"kau pulang pukul berapa semalam?" tanya Aaron kepadaku.

"10 malam. Ada apa?" ujarku kepada Aaron.

"nothing. Aku hanya bertanya saja. Tumben sekali kau buru-buru pulang. Kupikir gadis sepertimu biasanya akan pulang pada pukul setengah 12 atau bahkan 12 malam."

"Louis menyuruhku untuk segera pulang." ujarku kepada Aaron dengan raut wajah yang sedikit kesal.

"oh ya? Lalu kau mau menuruti perintahnya?! Kau pulang dengan siapa semalam? Apa Louis sendiri yang mengantarmu ke rumah ini?"

"aku pulang bersama Barbara dan Anita. Sahabatku yang berangkat bersamaku ke sirkuit kemarin malam. Ya, aku mengikuti perintah Louis untuk pulang."

"apa kau mengikuti perintahnya untuk pulang, karena memang kau sendiri ingin pulang? I think it's impossible."

"ya, kau benar. Aku sebenarnya belum ingin pulang kemarin malam. Tapi, dari pada di lain waktu aku tidak mendapat izin darinya untuk menonton balapan di sirkuit lagi, jadi aku lebih memilih untuk pulang malam itu."

"kasihan sekali dirimu. Kau bagaikan anak kecil berumur lima tahun. Semua kegiatanmu harus mendapat izin dari kedua kakakmu. Poor you, Alice."

"shut up your fucking mouth, Aaron! Terserah kau ingin menilaiku apa. Yang jelas, aku yakin, kedua kakakku melakukan itu kepadaku karena mereka amat sangat sayang kepadaku. Wajar saja, karena aku adalah satu-satunya saudara perempuan mereka. Jadi mereka menginginkan yang terbaik untukku pastinya."

"padahal, jika kau tidak ingin lekas pulang semalam, kau bisa meminta izin kepada Louis untuk pulang lebih lama lagi. Kau bisa pulang denganku semalam."

"ewh! Lebih baik aku pulang lebih dulu dengan sahabatku, dari pada aku harus pulang denganmu. Lagi pula Louis pasti tidak mengizinkanku jika aku pulang bersamamu kemarin malam."

"why not?! Kau kan pulang ke rumah ini. Jadi, kita akan satu tujuan."

...

Setelah melakukan senam lantai, aku sarapan bersama dad dan Aaron. Setelah itu, aku bergegas untuk kembali ke kamarku, membereskan semua barang-barangku untuk kembali ke rumah. Selesai sarapan, Aaron pergi entah ke mana dengan mengendarai motornya.

Kali ini, aku akan pulang dengan di antar oleh dad. Aku akan pulang sekitar pukul 15.00 itu berarti aku masih punya waktu 5 jam lagi untuk bersiap-siap.

...

Ketika sedang bersantai di kamarku, tiba-tiba saja aku teringat oleh Harry. Aku belum meminta maaf padanya soal kejadian semalam. Aku langsung menekan nomor telepon Harry, untuk meminta maaf padanya.

...

"hi, Harry." ujarku kepada Harry ketika telepon kami terhubung.

"hi, Alice. What's up?" tanya Harry di ujung telepon.

Suaranya terdengar sangat berat. Entah ia sedang sakit tenggorokan atau tidak. Yang jelas suara Harry terdengar lebih berat dari biasanya.

"kau sedang dimana?" tanyaku kepada Harry.

"aku? Aku sedang berada di tempat tidur." jawab Harry.

"apa kau sedang sakit? I mean, sakit tenggorokan?"

"what? Tidak, aku tidak sedang sakit tenggorokan. Aku baik-baik saja."

"really?"

"yeah. What's up?"

"suaramu terdengar berat kali ini."

"oh really? Kurasa tidak ada yang aneh dari suaraku. Suaraku memang seperti ini. Apa kau baru menyadari bahwa suaraku terdengar berat? Kupikir setiap orang memang sudah menyadari suaraku yang terdengar berat ini."

"no, Harry. Suaramu berbeda dari biasanya. I mean, suaramu terdengar lebih berat kali ini. Kukira kau sedang sakit tenggorokan."

"mungkin ini karena aku baru saja bangun dari tidurku. Jadi suaraku terdengar lebih berat."

"kau baru saja bangun tidur?"

"iya, aku baru saja bangun tidur. Aku baru tidur pukul 3 pagi."

"jadi kau terbangun karena aku meneleponmu? I'm so sorry, Harry. Aku tidak tahu jika kau baru tidur pukul 3 pagi. Jika aku tahu hal itu, aku tidak akan menghubungimu sekarang."

"it's ok, Alice. Lagi pula aku sudah bangun dari 5 menit yang lalu sebelum kau menghubungiku."

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang