73

336 34 0
                                    

Ketika pintu terbuka, aku langsung masuk ke dalam kamar tersebut dan langsung menarik laki-laki yang sedang berusaha menyetubuhi Alice.
Aku menariknya dari arah belakang dan langsung mendaratkan sebuah pukulan keras di wajahnya.

...

"don't touch her! Get away!" ujarku kepada laki-laki itu dengan penuh amarah.

Ternyata laki-laki itu adalah Max, temanku yang baru saja keluar dari Holmes Chapel Motorclub.

"fuck!" ujar Max sambil mendorongku keras.

"jangan coba-coba kau menyentuh gadis itu apalagi mencoba untuk menyetubuhinya! Jika kau melakukan itu, kau akan berurusan denganku!"

Aku dan Max berkelahi di dalam kamar tersebut. Kami saling memukul, menendang dan melakukan tindak kekerasan lainnya di tempat itu. Alice yang ada di atas ranjang tetlihat ketakutan dengan perkelahian yang aku lakukan dengan Max. Tak jarang baik aku dan Max menahan rasa sakit akibat pukulan yanvg kami terima.

...

Akhirnya setelah cukup lama aku melawan Max, aku bisa mengalahkannya. Membuatnya jatuh tersungkur di lantai dan tak berdaya untuk bangkit kembali. Buru-buru aku membantu Alice melepaskan ikatan tangannya dan membawa Alice keluar dari kamar dan club malam ini. Aku menyuruhnya masuk ke dalam mobilku dan aku langsung menjalankan mobilku pergi dari tempat maksiat itu.

...

Sepanjang perjalanan, sesekali aku melihat ke arah Alice. Menghadapkan wajahku ke arahnya yang sedang duduk di sampingku. Raut wajahnya terlihat sedih, ketakutan dan seperti ada trauma di wajahnya. Aku berusaha menenangkannya saat itu juga. Memegang tangannya, mengusap punggung dan kepalanya.

"Alice, tenanglah. Kau sudah aman sekarang. Kau tidak perlu khawatir. Kau bersamaku saat ini. Aku akan menjagamu." ujarku kepada Alice.

Alice tidak membalas kata-kataku. Ia tetap ketakutan sambil menggengam tanganku dengan kedua tangannya. Ia menggenggam tanganku dengan erat dan gemetar. Aku merasakan tangannya yang dingin dan sedikit keringat.

...

"kemana kau akan membawaku pergi?" tanya Alice kepadaku.

"rumah Aaron. Memangnya kemana lagi? Kerumahmu? Apa kedua kakakmu sudah pulang?" tanyaku kepada Alice.

"no, Harry! Bawa aku ke rumahmu. Aku tidak ingin kembali ke rumah dad untuk saat ini. Aku masih trauma dengan kejadian tadi. Bawa aku kerumahmu, kumohon Harry. Kumohon." ujar Alice dengan memohon kepadaku.

"tapi, apa kau yakin? Bagaimana jika kedua kakakmu mencarimu? Apa yang -" ujarku yang langsung terpotong oleh ucapan Alice.

"Harry, tolong aku. Aku mohon. Bawa aku ke rumahmu."

Aku pun mengikuti kemauan Alice yang memintaku untuk membawanya ke rumahku.
Aku pun bergegas menjalankan mobilku menuju rumahku.

...

"kau bisa tidur di kamarku selama kau tinggal di sini. Sekarang kau tidur. Kau tidak perlu takut lagi. Aku akan menjagamu." ujarku kepada Alice ketika kami sudah sampai dirumahku dan aku menyuruhnya untuk tidur di kamarku.

...

Saat Alice tertidur, aku memikirkan apa yang akan terjadi padanya jika nanti Louis atau Liam menghubunginya. Mereka berdua pasti akan cemas jika Alice tidak ada kabar.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke rumah Aaron untuk mengambil barang-barang Alice yang sekiranya penting untuk di bawa. Mudah-mudahan Aaron tidak ada di rumah saat aku datang ke rumahnya.

...

"Sonah, tolong biarkan aku mengambil barang-barang milik Alice yang ada di kamarnya. Alice yang memintaku untuk mengambilkan barang-barangnya di rumah ini. Sekarang Alice sedang ada di rumah sahabat perempuannya. Tadi aku juga baru saja dari sana. Kami bermain truth or dare, dan aku mendapat dare darinya, yaitu ia memintaku untuk mengambilkan barang-barangnya di rumah ini." ujarku kepada Sonah dengan berbohong.

"apa omonganmu bisa aku percaya Mr. Styles?" tanya Sonah kepadaku.

"of course. Come on, Sonah. Aku harus buru-buru. Karena Alice memberikanku waktu 30 menit untuk sampai di sana lagi. Jika tidak, aku akan kena hukuman. Jika kau tidak mengizinkan aku memasuki kamar Alice, biar kau saja yang mengambil barang-barang miliknya. Apa saja terserah kau. Yang penting barang-barang yang kau ambil adalah perlengkapan yang biasa di bawa Alice untuk menginap, karena sepertinya Alice akan menginap di rumah sahabatnya itu. Terutama handphone miliknya. Karena ia tidak membawa handphone saat ia pergi tadi. Come on, Sonah. Aku dikejar oleh waktu. Help me please."

"wait for a minute. Aku akan membawakannya untukmu." ujar Sonah seraya pergi meninggalkanku untuk mengambil barang-barang milik Alice di kamarnya.

...

Setelah Sonah memberikan barang-barang Alice kepadaku, aku langsung mengambilnya dan menjalankan motorku pergi dari rumah Aaron menuju rumahku sebelum Aaron kembali ke rumahnya.

...

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Comment if you want to comment ☺
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang