5

1.3K 51 5
                                    

"hmm... Louis. Perkenalkan, ini Taylor. Dia adalah sahabat baru kami. Dia juga merupakan kekasih dari Brad." ujar Barbara memperkenalkan Taylor kepada Louis.

Aku mengerti tindakan yang dilakukan Barbara. Ia melakukan itu untuk menahan Louis yang ingin memarahiku.

"huft... hi, aku Louis. Louis Tomlinson. Kakak dari Alice. Nice to meet you." ujar Louis singkat kepada Taylor sambil berjabatan tangan dengannya.

"hi, nice too meet you too, Louis. Hmm... oh iya, guys. Aku ingin ke toilet sebentar ya." ujar Taylor kepada kami sambil berlalu pergi ke toilet.

...

"Anita, apa kalian bertiga sudah sampai sejak tadi?" tanya Louis kepada Anita.

"ya, lumayan. Sejak 30 menit yang lalu. Ada apa?" tanya Anita kepada Louis.

"mengapa kalian tidak menghampiriku lebih dulu untuk mengabarkan bahwa kalian telah tiba di tempat ini? Kurasa aku pernah berkata kepada kalian, bahwa jika kalian telah sampai di tempat ini, kalian harus menemuiku terlebih dahulu." ujar Louis kepada Anita.

"yes, I know it. Tapi ketika kami sampai di tempat ini, aku tidak melihatmu, Lou. Aku mencarimu, tapi aku sama sekali tidak menemukan keberadaanmu. Saat aku sedang mencari keberadaanmu, Barbara dan Alice membawaku untuk menghampiri Zayn dan Brad. Aku terlalu asik berbincang-bincang dengan mereka. Sampai-sampai aku lupa untuk menemuimu." jelas Anita.

"apa kau yakin, orang yang kalian temui hanya Zayn dan Brad?" tanya Louis memojokkan kami.

"ya, aku yakin. Jelas-jelas ketika aku pergi ke sana, yang ada hanya Zayn dan Brad." ujar Anita.

"bagaimana dengan Harry? Bukankah kalian juga bercengkrama dengannya?" tanya Louis yang semakin memojokkan kami.

"ya, kami memang bercengkrama dengannya. Tapi pada awalnya kami hanya bercengkrama dengan Zayn dan Brad. Tiba-tiba saja Harry datang menghampiri kami." jelas Anita.

"hmm... Louis, apa yang di katakan Anita itu benar. Kami hanya menghampiri Zayn dan Brad untuk memberikan mereka semangat. Tiba-tiba saja Harry datang menghampiri kami semua." jelas Barbara.

Aku hanya bisa menundukkan kepala, berharap dalam hati agar Louis tidak semakin memojokkan kami, terutama aku.

"untuk kali ini, aku percaya dengan kalian, dan kurasa tidak untuk kejadian selanjutnya." ujar Louis seraya melirik tajam padaku dan pergi meninggalkan kami bertiga di kursi penonton.

...

Beberapa saat kemudian, ketika balapan akan segera di mulai, Taylor sudah selesai dari toilet. Ia kembali menemui kami di kursi penonton. Tapi kali ini ia tidak kembali seorang diri. Ia bersama seorang wanita berambut Blonde.

...

"hi gurls." ujar Gigi kepada kami ketika ia sudah sampai di kursi penonton.

"oh, hi. Gigi! Kau sudah datang rupanya. Come on, join us! Balapan akan segera di mulai." ujar Barbara kepda Gigi sambil berpelukan dengannya sesaat.

Balapan akan segera di mulai. Seluruh peserta balapan sudah siap di belakang garis start. Diantara pembalap-pembalap itu, yang aku kenal hanyalah Louis, Zayn, Brad,  Harry, dan Ashton.

...

Balapan sudah dimulai. Suasana semakin ramai dengan para pendukung dari masing-masing pembalap. Mereka bersorak-sorai meneriakkan nama pembalap kesukaan mereka masing-masing. Termasuk aku yang juga meneriakkan nama pembalap yang aku kenal, seperti Louis, Zayn, Brad, dan Ashton.

Aku bukannya tidak meneriakkan nama Harry. Aku meneriakkannya di dalam hatiku. Aku tidak meneriakkan namanya dengan mulutku. Karena sesungguhnya aku masih belum berani mengatakan kepada teman-temanku bahwa aku mulai mencintainya. Ya, aku mulai mencintai seorang Harry Styles. Seseorang yang sedang aku jauhi karena perintah kakakku.

...

Sudah satu jam pertandingan ini berlangsung. Sejauh ini Louis yang memimpin balapan. Harry berada di urutan ke dua, dan Zayn berada di urutan ketiga.

Sebelumnya, yang menempati posisi ketiga adalah Ashton, sahabat Louis. Tapi Ashton berhasil di balap oleh Zayn.

Kemampuan Louis mengendarai motor sudah tidak di ragukan lagi. Ia sangat amat lihai mengendarai motor. Jadi tak heran jika saat ini ia mempimpin posisi balapan. Harry yang pada balapan waktu itu keluar sebagai juara pertama, kini Harry berada di posisi kedua. Aku yakin, jika saat ini Louis tidak mengikuti balapan ini, pasti Harry lah yang memimpin balapan.

Siapa pun yang akan menjadi juara nanti dalam balapan kali ini, entah itu Louis, atau Harry atau mungkin Zayn, aku ikut merasa senang. Karena ketiganya adalah orang-orang yang aku kenal dengan baik. Louis adalah kakakku, Zayn adalah sahabatku, dan Harry adalah teman baruku yang mulai aku cintai.

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang