30

451 30 0
                                    

"so, kemungkinan besar keinginanmu untuk berlibur bersama kedua kakakmu itu tidak akan terwujud dalam waktu dekat ini?" tanya Harry kepadaku.

"ya, kurasa begitu." jawabku kepada Harry.

Aku dan Harry melakukan video call cukup lama hingga akhirnya kami menyudahi percakapan kami dan aku memutuskan untuk tidur.

...

"morning, sweetheart." ujar mom sambil membuka tirai kamarku.

"hi, good morning mom." balasku kepada mom.

"bangunlah! Ayo kita sarapan bersama-sama." ajak mom kepadaku.

"baiklah, aku akan segera turun ke bawah." jawabku kepada mom sambil memberikan senyuman manis kepadanya.

...

"apa kau mau menemaniku hari ini?" tanya mom ketika kami sedang sarapan bersama.

"where?" tanyaku kepada mom sambil melahap hidangan sarapan yang ada di hadapanku.

"aku sedang ingin memanjakan diriku. Menurutku melakukan massage and spa adalah hal yang tepat saat ini. Bagaimana menurutmu? Apa kau mau ikut?"

"well, kurasa kau benar. Melakukan massage and spa saat ini adalah hal yang tepat. Aku akan ikut denganmu. Tapi, aku tidak ikut melakukan massage and spa. Aku akan menunggumu hingga kau selesai." jawabku kepada mom.

...

Pukul 11.00 aku dan mom berangkat ke sebuah tempat massage and spa. Mom menjalankan mobilnya sambil menyalakan sebuah musik pada mobilnya.

...

Sesampainya di tempat massage and spa yang kami maksud, aku dan mom langsung masuk ke dalam. Aku yang tadinya tidak ingin melakukan massage and spa, akhirnya melakukannya. Aku melakukannya karena mom yang memaksaku. Ia merasa kesepian jika aku tidak ikut di massage.

...

Aku mulai menikmati treatment massage ini. Tak terasa aku tertidur saat pegawai memijat tubuhku. Aku merasa relax, sangat relax.

...

"mom, bagaimana jika setelah ini kita pergi ke sebuah toko kamera? Aku ingin menanyakan tentang kameraku. Sepertinya kameraku memiliki masalah dengan lensanya." ujarku kepada mom ketika kami sedang bersiap-siap untuk keluar dari tempat spa tersebut.

"well, baiklah. Kita akan pergi ke sana." jawab mom kepadaku.

Setelah mengunjungi tempat spa, mom menjalankan mobilnya menuju sebuah pusat perbelanjaan di kota London. Karena memang di sana lah tempat kamera yang menjadi langgananku. Aku biasa mengeluhkan kameraku di toko yang ada di salah satu mall di kota London ini.

...

Aku dan mom langsung berjalan menuju toko kamera yang menjadi langgananku di pusat perbelanjaan ini.

...

Sesampainya di toko kamera tersebut, aku menunggu antrian. Aku duduk di samping seroang wanita berambut blonde yang juga duduk sambil memangku kamera di pahanya. Sepertinya nomor antrianku tepat sekali setelah wanita itu. Karena ketika aku melirik ke arah karcis yang dipegang olehnya, tertera angka 24A. Sementara nomor antrianku adalah nomor 25A.

...

Ketika sedang mengantri, tiba-tiba saja seorang laki-laki berbadan besar berambut keriting menghampiri wanita pamilik karcis nomor 24A tersebut. Harry.

...

"Alice?! Kau di sini juga rupanya?" tanya Harry kepadaku ketika ia berada di depanku saat ini.

"Harry?! I-iya. Aku kesini karena ingin berkonsultasi tentang kameraku." jawabku kepada Harry sambil merasa kikuk.

"oh iya, Alice. Perkenalkan, ini Gemma. She's my sister." ujar Harry kepadaku seraya memperkenalkan wanita berambut blonde yang duduk di sebelahku sambil memegang karcis bertuliskan nomor 24A.

"hi, I'm Gemma Styles. I'm Harry's sister. Nice to meet you." ujar Gemma kepadaku seraya mengajakku bersalaman dengannya.

"hi, Gemma. I'm Alicia Tomlinson. Nice to meet you too." ujarku kepadanya seraya membalas ajakan jabat tangannya.

Aku pun hampir lupa memperkenalkan mom kepada Gemma dan Harry.

"oh iya, Harry, Gemma. Perkenalkan ini ibuku, Adriana." ujarku kepada Harry dan Gemma.

"hi, nice to meet you Mrs. Adriana." sapa Harry kepada mom sambil berjabat tangan dengannya. Begitu pun dengan Gemma yang juga berjabat tangan dengan mom.

Tak lama kemudian, nomor antrian Gemma sudah tiba. Ia dan Harry duduk di kursi customer yang telah tersedia.

...

Ternyata itu adalah kakak perempuan Harry yang waktu itu Harry ceritakan padaku. Gemma terlihat cantik, ia mirip sekali dengan Harry. Tak heran jika Harry memiliki wajah yang menarik, kakak perempuannya saja juga memiliki wajah yang cantik dan menarik. Aku jadi semakin penasaran dengan orang tua Harry. Pasti kedua orang tuanya juga memiliki wajah yang cantik dan tampan. Aku senang melihat hubungan yang terjalin antara dua kakak beradik itu, mereka terlihat sangat akur. Tidak seperti diriku dan kedua kakakku. Walaupun terlihat akur, tapi tetap ada tekanan di dalamnya. Ya, tekanan dari kedua kakakku kepadaku yang notabene adalah adik paling kecil.

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang