29

440 28 3
                                    

To: Harry
Hi, Harry the froggie 🐸. Where are you now? Apa kau sudah tidur?

From: Harry
Hi, magician girl. Aku sedang memainkan handphoneku di kamar menantikan panggilan video call darimu. Kau kira aku anak bayi yang sudah tidur di jam-jam seperti ini, hah?!

To: Harry
Kau menanti panggilan video call dariku? Really?

From: Harry
Oh, come on Alice. Jangan kau anggap itu serius. Aku hanya bercanda mengatakannya. Aku hanya ingin membuatmu seolah-olah aku sangat menanti panggilan video call darimu.

To: Harry
Well, sudah kuduga bahwa kau tidak mungkin melakukan itu.

From: Harry
Bagaimana jika itu adalah benar? Apa kau masih tidak percaya padaku?

To: Harry
I don't know. Let's move in video call.

...

"hi, curly froggie." ujarku kepada Harry ketika sambungan video call kami terhubung.

"hi. Apa kau sudah berada di rumah ibumu?" tanya Harry kepadaku.

"ya, aku baru saja tiba satu jam yang lalu. Harry, apa kau kembali tidak mengenakan bajumu?"

"ya, kau benar. Aku memang sedang shirtless saat ini. Aku baru saja melakukan olahraga ringan di kamarku. So, aku melepas bajuku. Tapi kau tenang saja. Walaupun aku melepas bajuku, bukan berarti aku juga melepas celanaku."

Aku kembali di buat kagum oleh Harry. Ia kembali tidak mengenakan bajunya saat kami melakukan video call. Badannya yang penuh akan tato itu sangat sexy di mataku. Di tambah lagi dengan keringat yang masih ada di tubuhnya setelah ia melakukan olahraga ringan di kamarnya itu. Rasanya aku ingin sekali memegang tubuh indahnya itu, menyentuh tato burung dan kupu-kupu yang ada di tubuhnya.

...

"Alice! Hello! Apa kau mendengar suaraku?" tanya Harry kepadaku sambil melambaikan tangannya ke kamera.

"oh, iya tentu saja aku mendengarmu Harry." jawabku gugup.

"kau sedang melamun? Apa yang sedang kau lamunkan? Apa kau melamunkan sambil mengagumi tubuh indahku ini, hah?!"

"oh, God! Harry. Mengapa kau jadi besar kepala seperti ini? Tentu aku tidak melamunkan tubuhmu itu."

"are you serious?" tanya Harry dengan menggodaku sambil menjauhkan handphonenya agar tubuh indah shirtless nya itu bisa terlihat olehku di kamera. Ia berpose layaknya seorang binaragawan.

Harry mengangkat kedua lengan bawahnya tegak lurus dengan lengan atasnya dengan tujuan memperlihatkan otot bisep yang dimilikinya di lengan atas. Ia berpose melakukan hal-hal konyol yang membuatku tertawa terbahak-bahak.
Ku akui memang otot bisep yang di miliki Harry cukup besar. Olahraga ringan yang di lakukannya selama ini tidaklah sia-sia.

"stop it Harry. Kau membuat perutku sakit karena terlalu banyak tertawa." ujarku kepada Harry sambil tertawa dan memegangi perutku.

"hahaha. Ku pastikan kau tidak akan bisa berkata-kata ketika melihat tubuh indahku ini secara langsung." ujar Harry dengan sangat percaya diri.

"oh, really? Kau jangan besar kepala dulu. Kau pikir aku tidak pernah melihat pemandangan seperti itu? Aku sering melihat kakakku Liam dalam kondisi shirtless jika ia sedang berolahraga di rumah."

"oh ya? Liam juga memiliki tubuh yang indah seperti ini?"

"iya, ia adalah satu-satunya kakakku yang menerapkan hidup sehat, sering berlolahraga. Kurasa aku memiliki keinginan berolahraga juga karena Liam. Ia sering mengingatkan aku untuk berolahraga, walaupun itu hanya sekedar jalan sehat."

"bicara soal Liam, kapan kau akan mempertemukan aku dengan Liam? Atau mungkin langsung dengan kedua kakakmu itu."

"I'm sorry Harry. Kurasa tidak untuk minggu ini sampai tiga minggu kedepan."

"why?"

"Liam dan Louis tidak akan menghabiskan liburan mereka bersamaku. Liam akan menghabiskan liburan di Amerika, ia akan mengikuti studi banding. Sementara Louis, ia dan anggota Doncaster Motorclub lainnya akan melakukan touring mulai minggu depan. So, kurasa aku tidak bisa mempertemukan kalian untuk saat ini dan beberapa minggu kedepan."

"well, it's ok. By the way, apa kau sudah libur kuliah?"

"ya, aku sudah libur kuliah. Ada apa?"

"kemana kau mengisi liburanmu?"

"tadinya aku ingin sekali berlibur bersama Liam dan Louis ke suatu tempat. Menghabiskan waktu bertiga bersama-sama. Karena menurutku, aku dan kedua kakakku itu sudah jarang melakukan hal seperti itu."

Happy reading everyone 😊
Don't forget to vote for the next chapter ☺
Thanks xx 💕

My Protective Brothers 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang