Part 47

18.5K 1.5K 139
                                    

Siapa yang kemarin katanya masih kurang??

Malam ini Eleazaro kembali berulah

Jangan pada kaget. Siapkan batu buat nimpuk El. Tapi jangan pake batu nisan, soalnya berat.

.
.
.
.
.

Happy Reading

.
.
.
.
.

Sore harinya Eleazaro pergi bersama Manda dan Chan ke hypermarket untuk membeli cemilan. Malam nanti El, Manda, Aqilla, Aurellia, dan si kembar berniat menonton film.

Mansion Gutierrez memanglah dilengkapi dengan bioskop pribadi. Jiwa miskin jangan kaget. Ini merupakan rekomendasi dari Mehawira tujuannya agar cucunya yang gemar menonton film tidak perlu repot-repot keluar rumah, mengantri tiket dan sebagainya.

Eleazaro cukup terkejut saat pertama kalinya mengetahui jika mereka mempunyai bioskop di dalam rumah. Awalnya El kira Aurellia membohonginya ternyata ketika gadis itu menunjukkan ruang bioskop itu secara langsung, El barulah percaya.

Kembali ke kegiatan berbelanja. Eleazaro terlihat mengambil berbagai jenis snacks yang ia sukai. Toh, bukan dia juga yang bayar. Jadi El harus manfaatkan momentum seperti saat ini. Chan dan Manda pun sepertinya tidak keberatan dengan hal itu.

Chan mengambil foto El dari belakang dengan ponsel pintarnya. Lalu mengirimkan hasilnya ke grup keluarga.

"El, kamu suka yang rasa coklat atau keju?" Manda meminta El untuk memilih snack rasa apa yang menurutnya paling enak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"El, kamu suka yang rasa coklat atau keju?" Manda meminta El untuk memilih snack rasa apa yang menurutnya paling enak.

"Aku ga terlalu suka keju, jadi aku milih rasa stroberi aja." Bukannya memilih dua snack yang ada di tangan Manda, El justru menunjuk snack varian lain yang ada di rak.

Manda tersenyum tipis. "Oke deh, kita ambil yang rasa stroberi aja."

Manda meletakkan dua snack yang tadi ia ambil. Kemudian mengambil satu snack ukuran besar yang merupakan pilihan El.

"Yuk, kita ke lorong sana. Siapa tau banyak jajan yang enak lainnya."

El menyetujui ajakan Manda. Manda mendorong troli belanjaan mereka. El pun ikut membantu. Sedangkan Chan mengikuti mereka dari belakang.

Di persimpangan lorong, mereka berhenti karena ada ibu dan anak yang juga membawa troli hendak melintas.

Chan menatap El yang terus menatap anak kecil yang duduk di atas troli. "Mau juga?"

Eleazaro memegang telinganya yang terasa geli karena Chan berbicara tepat di daun telinganya. "Bikin kaget aja. Mau apaan?" tanya El yang tak mengerti ucapan Chan itu.

ELWhere stories live. Discover now