Part 3

45.7K 3.3K 29
                                    

"Don't judge by the cover. Karena kau tidak akan pernah tahu orang yang kau pandang buruk bisa jadi suatu saat nanti akan menjadi penolong mu" - El

.
.
.
.
Happy reading!
.
.
.

Lantaran tidak memiliki arah dan tujuan akhirnya El memutuskan untuk pergi ke bengkel tempatnya bekerja selepas sekolah. Dia sudah bekerja di sana sejak dua tahun yang lalu.

Kepergian Dinda membuat hidup El sepenuhnya berubah. Awalnya El merasa terpuruk karena selama ini Dinda lah yang menjadi poros hidupnya. Namun dia sadar roda kehidupan masih terus berjalan. El harus bangkit dan membuktikan pada sang mama bahwa El anak yang kuat.

Satu bulan setelah kematian Dinda. El mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Lantaran Dinda hanya meninggalkannya rumah yang dia tempati saat ini. Semua tabungan yang sang mama punya telah habis dipakai untuk biaya pengobatan.

Awalnya El berniat menjual rumah itu untuk kesembuhan sang mama. Namun Dinda melarang keras dirinya untuk menjual rumah itu. Karena hanya rumah itu satu-satunya benda berharga yang mereka punya.

Sebelum bekerja di bengkel, El bekerja di salah satu kafe sebagai pelayan. Akan tetapi, itu hanya berlangsung selama dua bulan. Lantaran pekerjaan itu dirasa cukup berat untuk anak tahun ketiga sekolah menengah pertama seperti dirinya.

Untuk menyambung hidup, El membantu Pak Haji tetangga kompleks rumahnya untuk menjaga kios miliknya. Hingga dia bertemu dengan Bara, pemilik bengkel tempatnya bekerja saat ini.

Pertemuan mereka berdua bisa dibilang sangat membagongkan. Saat itu Bara datang ke kios dengan tujuan membeli rokok. Akan tetapi, melihat penampilan Bara yang seperti preman pasar membuat El salah sangka. Dia kira Bara hendak memalak bocah itu.

El yang telanjur ketakutan meneriaki Bara maling. Alhasil membuat orang-orang di sekitar kios hendak memukuli Bara. Untung saja sebelum wajah sangar Bara babak belur dihajar warga. Pak Haji datang dan menjelaskan semuanya, kalau Bara merupakan salah satu pelanggannya.

Dari situ El belajar untuk tidak memandang orang dari covernya semata. Setelah kejadian itu, El mulai mengikuti kemana pun Bara pergi karena masih merasa bersalah dengan kejadian itu.

Hingga singkat cerita, Bara meminta dia untuk membantu di bengkel karena salah satu karyawan Bara mengundurkan diri. Dan dengan senang hati El menerima tawaran itu.

Sejak saat itu Bara mengajarinya banyak hal berharga. Bara mengajari El cara untuk bertahan hidup. Bahkan Bara lah yang pertama kali mengenalkan pada dia dunia balap. Mengingat Bara merupakan mantan anggota geng motor. Dan kalian tahu Bara menjabat sebagai Panglima Tempur di dalam geng tersebut.

"Met pagi menjelang siang, bang!" sapa El dengan semangat saat sudah sampai di bengkel.

Bara yang tengah sibuk mengotak-atik mobil menoleh. Pria itu mengerutkan kening melihat kedatangan El. "Bolos ya lo?!" tuduh Bara saat melihat jam yang ada di dinding bengkel masih menunjukkan pukul setengah sebelas.

El memundurkan tubuhnya kala Bara menodongkannya sebuah tang ke arahnya. "Pulang lebih awal bang, hehe."

Bara memicingkan mata menatap El penuh curiga. El yang ditatap seperti itu pun salah tingkah. "Bang, gue ganti baju dulu ya."

ELWhere stories live. Discover now