Part 32

25.4K 2.2K 111
                                    

"Harimu buruk? Gapapa itu kan harimu bukan hariku." - El

.
.
.
.
.

Happy Reading

.
.
.
.
.

"Ingat selagi Daddy meeting jangan keluar dari ruangan ini!"

Eleazaro memandang malas Atalaric. Sudah kesekian kalinya Atalaric mengucapkan kalimat yang sama membuat El kesal.

"Ngomong gitu lagi, kasih piring nih."

Atalaric menghela napas, dia memandang Ben yang sedari tadi berdiri di sampingnya.

"Batalkan saja rapat hari ini!" ujar Atalaric tiba-tiba. Jujur saja saat ini Atalaric merasakan firasat buruk. Membuatnya tidak tenang meninggalkan Eleazaro seorang diri.

"Tapi Tuan, Tuan Bobby sudah menunggu di ruang meeting dan meeting kali ini membahas mengenai project kita bulan depan."

Atalaric kembali menghela napasnya. Lalu memandang El yang tengah asik menonton televisi sembari memakan roti kering.

Merasa di tatap, El pun menoleh. "Apa? Katanya mau rapat, gih sana!" Usirnya tak tahu diri.

"Ingat pesan Daddy tadi!" ancam Atalaric sekali lagi sebelum dirinya pergi.

Eleazaro merotasikan bola matanya. "Ck. Iya iya Tuan Atalaric yang terhormat."

Setelah itu Atalaric pergi menuju ruang meeting diikuti Ben di belakangnya.

Belum genap 15 menit Atalaric pergi, Eleazaro mulai bertingkah. Pemuda itu keluar dari ruang kerja Atalaric lantaran merasa bosan.

Baru saja membuka pintu, El dikejutkan dengan keberadaan Jony di depan pintu.

"Ngagetin aja lo!" El mengelus dadanya. Lalu memandang Jony yang berdiri tegap layaknya prajurit.

"Dari kapan di situ?" tanya El kemudian.

"Dari tadi Tuan Muda, sebelum Tuan Atalaric keluar," jelas Jony.

"Kenapa ga masuk aja?"

"Dahlah, ga usah dijawab. Gue udah tau lo mau jawab apaan." El sama sekali tidak memberi kesempatan Jony untuk menjawab.

"Jangan bertanya jika Anda sudah tahu jawabannya, Tuan Muda."

Alis El berkedut. Demi Tuhan kenapa semua bodyguard Atalaric sangat menyebalkan dan menguji kesabaran.

Dari pada El menjadi reog, alhasil pemuda itu memilih pergi meninggalkan Jony.

Tak tinggal diam, Jony pun mengikuti Eleazaro. "Anda hendak kemana, Tuan Muda? Bukankah Tuan Atalaric..."

El berhenti lalu berbalik."Saran gue mending lo diem. Gue kalau laper bisa makan orang."

Jony mengangguk lalu mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Dalam diam Jony mengikuti setiap langkah Eleazaro.

Eleazaro dan Jony turun ke lantai satu dengan menggunakan lift khusus.

"Kantin sebelah mana, Jo?" tanya El saat mereka sudah sampai di lantai satu.

"Mari Tuan, saya tunjukan jalannya."

El mengangguk kemudian berjalan beriringan dengan Jony. Hingga mereka sampai di kantin yang tersedia di gedung itu.

Eleazaro berhenti sejenak untuk memandang antrian orang-orang di depan meja konter.

"Mari, Tuan Muda!"

ELWhere stories live. Discover now