Part 23

30.8K 2.4K 118
                                    

Halo! Semua, bagaimana kabarnya nih??

Sebentar lagi mau puasa. Semangat ya bagi yang menjalankannya 😇

.
.
.
.
.

Happy Reading

.
.
.
.
.

Secangkir kopi hitam akan terasa lebih nikmat jika diminum saat cuaca dingin seperti sekarang ini. Apalagi jika ditemani dengan sebatang rokok yang mengepul di udara. Nikmat mana lagi yang kau dustakan wahai manusia.

Sayangnya itu hanya ada dibayangkan Eleazaro. Nyatanya sekarang, pemuda itu tengah menggenggam secangkir coklat panas yang Mika kasih beberapa menit yang lalu. Sembari memandang rintikan hujan dari balik jendela yang tertutup rapat.

Meskipun Atalaric sudah memberikan maaf. Namun bukan berarti hukuman dia berakhir begitu saja. Eleazaro masih terkurung di kamar itu, hingga satu minggu ke depan.

"Nasib, nasib. Gini amat jadi orang ganteng," gumam El.

El menolehkan kepalanya ketika mendengar suara langkah kaki mendekat. "Bondan?"

Bondan berdiri di samping Eleazaro dengan setelan serba hitam seperti biasanya. "Tuan Muda, waktunya makan siang."

"Belum laper, nanti aja. Eh btw kenapa wajah lo, kok banyak biru-biru gitu? Lo habis nganu ya?"

Bondan sontak memegang wajahnya. "A-ah tidak seperti itu Tuan Muda."

El berjalan mendekati Bondan. Lalu memperhatikan secara seksama wajah Bondan. "Lo habis dikeroyok ya? Muka lo bonyok gini."

"Tidak, Tuan Muda. Ini, ini karena jatuh," jawab Bondan cepat. Mana mungkin dia menjawab yang sebenarnya.

"Ck, lo pikir gue ga bisa bedain mana luka di tonjok mana yang karena jatuh. Siapa yang lakuin ini ke lo? Lo di begal?"

Bondan termenung sesaat. Dia bingung harus menjawab seperti apa. "Tak perlu dipikirkan, Tuan Muda."

"Ciri-cirinya kayak apa? Gue punya banyak kenalan anak jalanan, siapa tahu bisa cari pelakunya. Apa aja yang diambil?" Eleazaro masih saja mengintrogasi Bondan. Menurutnya masalah seperti ini tidak bisa dibiarkan.

"Tidak ada, Tuan Muda. Lupakan saja, toh saya baik-baik saja."

Eleazaro menatap Bondan intens. "Aneh. Biasanya kalau ga ambil barang, nyawa lo sih yang diambil. Masih training kayaknya nih begal. Sayang sekali."

Jika Bondan berani, sudah dia kuncir mulut El. Sayangnya Bondan masih ingin hidup. Cukup kemarin dia menjadi samsak para Titan keturunan Gutierrez.

El merapatkan tubuhnya pada Bondan. "Btw lo punya rokok ga? Mulut gue asem banget," bisik El lirih.

Bondan tentu saja terkejut. "Tuan Muda apa yang Anda katakan. Tuan Besar Mehawira tidak suka perokok."

El menjauhkan tubuhnya lalu mencebikkan bibir. "Ck. Tuh aki-aki bener-bener."

"Sebaiknya Anda tidak melakukan sesuatu yang membuat yang lain marah, Tuan Muda."

Eleazaro memutar bola matanya malas. "Iya, tau gue."

"By the way, menu hari apaan?" tanya Eleazaro sembari melirik troli makanan yang Bondan bawa.

Bondan dengan sigap membuka stainless steel food cover. "Menu makan siang hari ini adalah veggie spring rolls, tabouleh, dan caldo verde sebagai menu utama. Serta crème brulee sebagai menu penutup."

ELWhere stories live. Discover now