"Tetap menyerah. Jangan semangat." - El
.
.
.
.
.Happy Reading
.
.
.
.
."Nak, kau yakin akan membeli bunga yang itu?"
El mengerutkan kening ketika mendengar pertanyaan Atalaric.
"Apakah terlihat keraguan di muka tampan saya ini? Lagian ini keren kok. Ya ga tante?" El mengedipkan sebelah matanya pada pelayan perempuan di toko bunga tersebut.
Mendapatkan kedipan genit calon pelanggannya, pelayan tersebut tanpa sadar menggigit bibir dalamnya. Jika saja tidak ada pria terpandang di samping bocah itu, sudah dari tadi dia tampol muka slengean bocah bau kencur di depannya.
"I-iya, Tuan. Ini edisi terbaru toko kami dan kebetulan tidak ada yang beli," ujar pelayan tersebut diakhiri dengan tawa yang ketara sekali dipaksakan.
"Tuh kan, berarti bunga ini lemitid etisen."
"Limited edition nak," koreksi Atalaric.
El merotasikan bola matanya. "Sama aja."
Atalaric hanya pasrah, menuruti keinginan Eleazaro. "Bungkus yang ini!"
Setelah membeli bunga tadi, mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang. Setengah jam kemudian mereka telah sampai di halaman mansion keluarga Gutierrez.
Eleazaro bergegas turun diikuti oleh Atalaric dan Bondan di belakangnya. Mereka disambut oleh beberapa anggota Gutierrez yang sedang tidak ada kegiatan di luar.
El mendekati Mika yang tengah duduk di kursi ruang keluarga. Lalu pemuda itu bersimpuh di kaki Mika.
"Apa yang kau lakukan, sayang?" Kaget Mika melihat tingkah El yang tak biasa itu.
Ibu empat anak itu menatap tajam suaminya, meminta penjelasan dengan apa yang tengah terjadi. Atalaric hanya mengedikkan bahu. Lalu berlalu pergi karena ada hal yang harus dia lakukan.
"Mommy, maafin El. El tau El salah, jadi jangan ngambek nanti cepet mati."
"Ehh, mulutnya!" seru Dahayu dan Ember bersama.
El memperlihatkan deretan giginya. "Bercanda hehe. Dan sebagai permintaan maaf, El ada hadiah buat Mommy. Bondan bawa sini!"
Bondan menyerahkan kotak yang dia bawa sedari tadi. Eleazaro menerima kotak tersebut. Kemudian membuka isinya. Lalu memamerkan tepat di muka Mika.
"Kejutan!! Ini hadiah buat Mommy. Dirawat dengan baik yah seperti anak sendiri."
Hadiah dari El bunga + pot-potnya
Mika menerima hadiah pemberian El dengan perasaan yang tidak bisa dia deskripsikan.
YOU ARE READING
EL
Teen FictionEleazaro Adelino 3 tahun setelah kematian sang mama, membuat hidup El berubah 180°. Tidak ada lagi sosok El yang manja dan tidak ada lagi sosok El yang cengeng. Yang tersisa hanya El yang mandiri, El yang kuat dan El yang berandalan. Tawuran adalah...