Part 12

38K 2.9K 70
                                    

"Cinta tak pernah salah. Hanya saja kita jatuh cinta pada orang yang salah." - Eleazaro

.
.
.
.

Happy Reading

.
.
.
.

Sekotak coklat berbentuk hati itu dia peluk dengan erat seakan benda itu adalah benda paling berharga. Senyum manis tak pernah pudar dari bibir manis wanita yang sebentar lagi menginjak umur 21 tahun itu.

Hari ini merupakan hari spesial bagi orang yang paling wanita itu cintai. Oleh sebab itu, wanita itu sudah dari kemarin mempersiapkan kejutan kecil untuk orang spesial tersebut. Menghabiskan semalam suntuk untuk membuat coklat lucu berbentuk hati.

Senyum itu semakin melebar kala netranya memandang bangunan megah jurusan bisnis di depannya. Dengan langkah riang wanita itu memasuki area tersebut. Dia memutar arah menuju tempat janjian mereka.

Dari jauh wanita itu sudah melihat siluet badan atletis sang pujaan hati. Wanita itu hendak menyerukan namanya. Namun urung saat pandangan wanita itu mendapati sang pujaan hati tidak sendiri di sana.

Wanita itu refleks menjatuhkan kotak coklat yang dia bawa lalu membekap mulutnya sendiri. Air mata berlomba-lomba berdesakan keluar dari kelopak matanya. Di depan sana orang yang paling dia cintai tengah bercumbu dengan seorang wanita yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri.

Kedua orang tersebut terlalu sibuk dengan kegiatannya sampai tidak menyadari ada hati yang hancur berkeping-keping. Untung tempat mereka sekarang ini merupakan tempat yang jarang disinggahi oleh mahasiswa lain. Jadi tidak ada yang melihat kegiatan romantis dua sejoli itu.

Ternyata tidak sampai disitu, laki-laki itu berlutut dihadapan wanita yang terlihat menahan malu itu.

"Mika, maukah kau menikah dengan ku dan menua bersama ku."

Tes

Tes

Dinda yang melihat proses lamaran itu tak kuasa menahan air matanya. Hatinya sakit luar biasa tak kala melihat dengan mata kepalanya sendiri Atalaric, orang yang paling Dinda cintai selama ini mengutarakan perasaannya pada Mika, sahabat Dinda sendiri.

Tak kuasa menahan rasa sakit itu, Dinda pergi dari tempat itu meninggalkan dua sejoli yang tengah dimabuk asmara.

Kenapa dari ribuan manusia harus Mika yang Atalaric cintai. Apa kurang Dinda selama ini. Dia selalu ada untuk Atalaric, menemani cowok itu di setiap apapun kondisinya. Memberikan semua kasih sayang, cinta, dan waktu yang dia punya hanya untuk Atalaric. Namun kenapa ini yang harus dia terima. Sebuah rasa sakit dari sebuah penghianatan.

Dinda duduk bersimpuh di tepi jalan, menangis sesenggukan seorang diri. Bahkan langit tahu jika dia tengah sedih. Hujan lebat tiba-tiba datang membasahi bumi. Namun Dinda tidak beranjak dia masih menangis terisak di bawah guyuran hujan.

"Arghhh......" Lolongan panjang itu menandakan seberapa sakitnya yang dia rasakan saat ini.

Setelah kejadian itu, Dinda mengurung diri di kamar. Dia absen dari kampus. Namun satu minggu kemudian Dinda memberanikan diri untuk kembali mengikuti kegiatan perkuliahan. Desas-desus terdengar sepanjang lorong kampus.

"Kau tau ternyata Mika udah hamil duluan. Makanya Atalaric langsung menikahinya."

"Ga nyangka ya, padahal keliatannya Mika gadis polos."

ELजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें