56. Mulai Berakhir

Começar do início
                                    

"Goooarrrrr!"

Suara geraman naga besar membuat beberapa orang terjatuh karena getaran menyebabkan keseimbangan mereka goyah.

"Bodoh!"

Anstia di tarik turun dari kuda yang ia naiki, Rusta tampak marah. Mata rubah itu tajam dengan nafas yang terengah-engah.

"Aku ingin membantu."

"Kau malah akan jadi beban!" Rusta mengibaskan pedang yang ia gunakan, membuang darah yang menempel pada mata pedang itu. "Kembali."

"Dimana Kakakku?" Anstia berlari, matanya menatap semua yang ada di sana.

Mayat yang berada dimana-mana, entah dari pihak mereka atau dari pihak musuh. Kacau. Darah dimana-mana.

Mata Anstia membesar, dia mendorong Rusta dan berlari. Tidak peduli jika Rusta memanggil namanya.

"Kakak!" Anstia menatap Brandon, Pangeran bungsu itu memegangi perutnya yang beradarah. "Aku obati."

Anstia menggunakan sihirnya, berusaha meredakan darah yang terus mengalir dari luka itu.

"Kenapa kau kemari?" Brandon meringis. "Sihir tidak berfungsi disini."

"Apa?" Anstia menatap Brandon, keduanya terduduk di tanah dengan Brandon menyandarkan kepalanya di bahu Anstia. "Kakak!"

"Kau tau, aku sangat senang saat tau kau akan jadi adikku." Brandon tersenyum. "Ah, aku punya adik. Dia perempuan, sebagai Kakak yang baik aku akan menjaganya. Akan aku jaga dia."

"Hentikan, ayo kita kembali. Akan aku obati." Anstia mencoba mengangkat satu tangan Brandon dibahunya, tapi Pangeran itu menolak. "Ayo, kau pasti bisa. Aku mohon!"

Air mata Anstia mengalir, tidak. Dia tidak mau akhir seperti ini. Kenapa? Kenapa? Dia tidak mau kehilangan.

Brandon meraih pipi Anstia. "Kenapa kau menangis? Saat kecil saja kau jarang menangis." Brandon terkekeh. "Hei, kau bukan Anstia kalau kau menangis seperti ini."

"Hentikan, ayo kita kembali." Anstia membawa Pangeran Brandon, dia menatap Rusta yang menatapnya. "Bantu aku."

"Tidak." Pangeran Brandon menolak. "Ini sudah terlalu parah." Darah yang tidak kunjung berhenti membuat Brandon semakin lemas.

"Mereka memakai anti sihir, karena itu disini sihir tidak bisa digunakan. Pedang dan panah yang mereka pakai bukan sembarang alat, siapapun yang terkena akan menyalami pendarahan hebat sampai akhirnya mati." Rusta merobek ujung pakaian yang ia pakai, mengikatnya pada Pangeran Brandon yang nafasnya tidak beraturan.

"Apa tidak bisa di selamatkan?" Anstia menatap Rusta yang diam. "Jawab aku!"

"Tidak tau." Rusta menghela nafas. "Kita hanya bisa melakukan yang terbalik."

Anstia menatap Brandon. "Ayo kita kembali ke tenda."

"Aku mengantuk." Brandon menggeleng. "Ah, aku jadi ingat temanmu itu. Bianiana. Dia sedang apa ya sekarang?"

"Aku akan minta dia datang, kau harus bertahan." Rusta menghela nafas, akhirnya membantu Anstia membawa Pangeran Brandon naik ke atas kuda untuk di bawa ke tenda.

"Tetap berada di dekat Gerkan, jangan lakukan hal bodoh." Rusta akan mengantar Brandon pergi untuk di obati, Anstia tidak akan kuat menahan Pangeran itu jika tanpa sihir. Dan keadaan sekarang mereka tidak bisa memakai sihir.

Anstia mengangguk. Dia berlari menuju Gerkan yang siap siaga. Untuk sekarang mereka berhasil mengalahkan pasukan lawan, meskipun mereka harus kehilangan banyak pasukan mereka.

Gerkan menurunkan kepalanya ke arah Anstia yang berdiri disamping kakinya.

"Sylvester dan Jalvier ada di depan sana."

Anstia menoleh, menatap ke depan dimana ada beberapa kuda yang berjalan mendekat.

"Kakak!"

Anstia berlari menuju Sylvester dan Jalvier yang untungnya baik-baik saja. Hanya pasukan mereka yang sayangnya harus berkurang.

"Kenapa kau kemari?" Sylvester menatap Anstia. "Dimana Brandon?"

"Dia terluka dan di bawa ke tenda." Sylvester menatap tangan Anstia, tampaknya itu bukan darah Anstia. Pasti Brandon. "Untuk sekarang mereka mundur, kita kembali."

Anstia mengangguk.

Perang baru saja mulai.

.  .  .

Jadi ceritaku yang punya tema Reinkarnasi ada tiga cerita. Terus aku kepikiran kenapa nggak di buat series aja?

Mereka bukan satu cerita yang saling menyambung satu sama lain, hanya punya kesamaan sama-sama pindah ke dunia lain. Entah novel ataupun dunia apapun itu.

Nama seriesnya adalah: TAWS - The Another World Series.

Kenapa? Ya, aku sempat buat voting di cerita paling baru aku dan itu suara terbanyak. Walaupun aku memang bakal ambil judul itu sih karena kek lain aja dan banyak yang sependapat jadi aku buat aja.

The Another World Series (1) - Anstia
The Another World Series (2) - Ariastella
The Another World Series (3) - Anastasia

Jadi aku sengaja jadikan series itu karena kalau misalnya suatu hari aku buat cerita yang bertema sama dan kayak banyak orang yang bilang aja lupa gitu dengan cerita-cerita sebelumnya mereka jadi agak nostalgia lah dengan judul series ini, kayak familiar gitu lah, terus niat baca lagi. Kayak dibuat menjadi salah satu ciri khas aja.

Nggak menutup kemungkinan bakal ada cerita selanjutnya, atau kalau misal ada sequelnya dari salah satu cerita mungkin aku bakal buat kayak misal TAWS (5) (B)  - aajsldlsl. Itu kalau ada Sequel misalnya.

Jadi kalian bebas mau baca yang mana, tanpa baca yang sebelum-sebelumnya. Misal kalian mau baca Ariastella tanpa baca Anstia itu nggak masalah, atau kebalikannya, atau mau baca Anastasia aja itu juga nggak masalah. Karena mereka nggak berhubungan satu sama lain, mereka cerita yang berdiri sendiri, satu-satunya kesamaan mereka adalah sama-sama pindah ke dunia lain.

Jadi, gitulah.

Kalian udah baca cerita yang mana aja? Atau udah semua? Seru nggak? Kalau dua cerita lain belum masuk konflik sih, kalau Anstia udah, dan baru ada sedikit bab juga jadi faktor lainnya. Aku taulah, dulu aku juga suka baca kalau udah banyak chapterny, eh baru mau baca tiba-tiba udah ada tulisan SEBAGIAN CERITA DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. Yaaa udah gak jadi baca 🤣

Anstia update setiap dua minggu sekali nggak pake double-double up karena otak buntu untuk memikirkan jalan cerita. Udah ada konsepnya cuma kalau harus nulis tiba-tiba beda aja gitu.

Jadi silahkan hitung sendiri dua minggu dari sekarang itu kapan, kalau misal aku nggak update juga setelah dua minggu berlalu diingatkan, namanya juga manusia.

Dan, yaa itu aja.

Selamat menunggu 👋

TAWS (1) - AnstiaOnde histórias criam vida. Descubra agora