[Happy ending?]

512 60 4
                                    

Awaaassss!!!!

Ada scene 🔞🔞🔞

Cuma dikit kok hehe 😁

🍂🍂🍂

Kini Nayla baru saja tiba di bandara Soekarno-Hatta. Yaa, keputusan Nayla sudah bulat. Ia kembali ke Indonesia dan langsung ke Jakarta untuk menemui Arsen di rumah sakit.

Nayla tiba di rumah sakit saat siang hari. Setelah menanyakan keberadaan ruangan Arsen, Nayla segera menuju ke sana.

🍂🍂🍂

Kini di ruangan Arsen ada Zifa dan yang lainnya. Orang tua Arsen? Entahlah, mereka tidak ada di ruangan. Mungkin ada urusan lain di luar sana.

"Sampe sekarang Nayla belum ada kabar," ucap Arsen dengan sendu.

"Lo yang sabar ya. Secepatnya Nayla pasti akan kembali," ucap Zifa. Yaa, Zifa memutuskan untuk merubah kosakatanya karena tidak enak jika terus memakai aku-kamu dalam keadaan ia dan Arsen sudah putus.

"Mendingan lo makan siang dulu Sen, habis itu minum obat," saran Raffy.

"Gue nggak mau makan," tolak Arsen.

"Kalau lo nggak makan, lo-"

"Gue nggak peduli kalau gue nggak sembuh-sembuh. Biarin aja gue sakit terus. Kalau perlu mati sekalian," sahut Arsen dengan emosi.

"Arsen!" pekik teman-temannya.

"Lo apa-apaan sih? Kalau ngomong tuh dijaga. Jangan sembarangan!" kesal Zifa.

"Percuma gue hidup kalau nggak ada Nayla di samping gue," ucap Arsen.

"Walaupun nggak ada Nayla, tapi kan masih ada kita semua, Sen. Masih ada keluarga lo, fans-fans lo yang selalu sayang dan support lo," ucap Zaki.

"Jangan hanya karena seorang Nayla bikin lo nggak semangat hidup kayak gini!" ucap Argi.

"Kalian tuh nggak ngerti! Gue tuh cinta banget sama Nayla. Gue pengen bisa bareng-bareng lagi sama dia. Gue kangen dia," ucap Arsen yang tiba-tiba meneteskan air matanya.

Ceklek..

"Gue juga kangen sama lo," ucap seseorang membuat Arsen dan yang lain langsung menoleh.

"Nayla!" pekik mereka bersamaan.

"Hai," sapa Nayla tersenyum manis.

Arsen buru-buru turun dari ranjang untuk menghampiri Nayla.

Grepppp.. Arsen memeluk Nayla dengan begitu erat.

"Ini beneran kamu kan  Nay? Kamu beneran kembali kan?" tanya Arsen.

"Iya, Sen. Ini gue," jawab Nayla membalas pelukan Arsen.

"Akhirnya aku bisa ketemu lagi sama kamu. Aku kangen banget sama kamu, Nay. Please, jangan pergi lagi ya! Di sini aja sama aku. Aku nggak bisa hidup tanpa kamu," pinta Arsen.

"Iya. Gue akan di sini sama lo," balas Nayla lalu melepaskan pelukan.

"Sekarang lo makan dulu ya. Tadi gue denger kalau lo nggak mau makan."

"Aku mau makan dengan dua syarat."

"Syarat apaan?"

"Yang pertama, aku mau kamu yang nyuapin aku."

"Oke, itu gampang. Terus syarat yang kedua apa?"

"Syarat yang kedua, kamu nggak boleh ngomong pakek lo-gue lagi, harus pakek aku-kamu."

2812 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang