[Arsen ke Jogja]

375 55 2
                                    

🕛 Keesokan harinya

Nayla bangun terlebih dahulu. Ia merasakan ada sebuah tangan yang bertengger di perut ratanya.

"Arsen," gumam Nayla.

Nayla tersenyum melihat Arsen yang masih terlelap. Wajahnya terlihat begitu tenang dan lebih tampan dari biasanya.

Tiba-tiba sekelibat bayangan berputar di kepala Nayla.

"Akhh.. Arsen.. Kecelakaan.. Akhhh.. Maksudnya apa? Akkhhh.." ringis Nayla. Ia merasakan sakit di kepalanya.

Perlahan Arsen terbangun. Ia melihat Nayla memegangi kepalanya dan matanya sudah berkaca-kaca.

"Nay, lo kenapa?" panik Arsen.

Nayla menoleh. Ia langsung memeluk Arsen dan menangis.

"Hikshikshiks.. Gue takut, Sen," ucap Nayla.

"Takut kenapa?" tanya Arsen sambil membalas pelukan Nayla.

"Gue takut lo pergi ninggalin gue hikshiks," jawab Nayla.

"Udah, jangan nangis ya!" Arsen mengusap air mata Nayla. "Gue janji nggak akan pergi ninggalin lo."

"Lo jangan ke Jogja ya!"

"Emang kenapa?"

"Gue punya firasat buruk. Gue takut lo kenapa-napa hikshiks."

"Bukannya semalem lo sendiri yang bilang kalau gue akan baik-baik aja ya?"

"Iya. Tapi nggak tau kenapa, tiba-tiba sekarang perasaan gue nggak enak. Gue bener-bener nggak mau kehilangan lo, Sen."

Nayla kembali memeluk Arsen.

"Lo nggak akan pernah kehilangan gue, Nay. Gue janji, gue akan pulang dengan selamat."

"Bisa lo cancel aja nggak sih kepergian lo?"

"Nggak bisa, Nay. Keadaan di Jogja bener-bener genting. Gue nggak bisa nyuruh orang lain buat ngehandle itu."

Nayla melepaskan pelukan lalu menghela nafasnya.

"Gini aja deh Nay, gue janji akan berusaha nyelesaiin pekerjaan gue secepet mungkin dan setelah gue langsung balik ke Jakarta. Gimana?"

Saat lo balik ke Jakarta, gue udah di Surabaya, Sen. Gue pengen ngomong soal kepulangan gue ke Surabaya, tapi entahlah, rasanya gue nggak sanggup. Batin Nayla.

"Ntar gue beliin lo oleh-oleh yang banyak deh. Terserah lo maunya apa. Gimana?"

"Huft.. Gue nggak mau oleh-oleh. Gue cuma mau lo baik-baik aja, Sen."

"Iya, gue pasti akan baik-baik. Lo do'ain gue ya."

"Gue selalu do'ain lo."

"Yaudah yuk kita salat Subuh dulu!"

"Iya, ayo!"

🍂🍂🍂

Selesai salat.

"Salim dulu sama calon imam," ucap Arsen sambil menyodorkan tangannya di hadapan Nayla.

"Hahaha.. Apaan sih lo, Sen?"

"Emang bener kan kalau gue calon imam lo?" tanya Arsen sambil menaik-turunkan alisnya.

Entahlah. Rasanya ketika Arsen dan Nayla berduaan, mereka langsung lupa kalau mereka sudah memiliki pasangan masing-masing.

"Iyain aja biar lo seneng haha," jawab Nayla.

"Yaudah buruan! Pegel nih tangan gue," ucap Arsen.

2812 (COMPLETED)Kde žijí příběhy. Začni objevovat