[D-17] : Nayla nginep

457 57 6
                                    

🕛 18.30

Nayla berhasil menyelesaikan pekerjaannya lebih awal. Setelah membereskan berkas-berkas dan laptop, Nayla bergegas pulang.
Tapi sebelum itu, ia menyempatkan untuk menelepon Arsen terlebih dahulu.

"Halo, Sen."

"Iya, Nay. Kenapa?"

"Gue-"

"Jangan bilang kalau lo mau pulang malem karena lembur?"

"Ck, bukan."

"Terus?"

"Gue udah mau pulang karena kerjaan gue udah selesai."

"Yang bener lo?"

"Heem. Nah, gue mau nanya, lo mau gue beliin makan di luar atau-"

"Gue mau lo masak aja."

"Oh, yaudah kalau gitu. Gue otw ke apart ya."

"Iya. Hati-hati, Nay!"

🍂🍂🍂

Sesampainya di depan apartemen Arsen.

Ting tong.. Nayla sudah memencet bel berkali-kali tapi tidak ada respon sama sekali.

"Arsen ke mana sih? Apa jangan-jangan dia kenapa-napa? Gue langsung masuk aja kali ya," gumam Nayla.

Nayla memutuskan langsung masuk ke kamar Arsen. Ceklek..

"Ar.. Sen!"

Nayla membelalakkan matanya saat mendapati Arsen yang tengah beridri di depan cermin dengan bertelanjang dada.

Glekk.. Nayla menelan salivanya dengan susah payah saat melihat dada bidang dan roti sobek milik Arsen.

"Eh, Nayla. Sorry sorry tadi gue lagi ganti baju."

Arsen segera memakai bajunya lalu berjalan mendekati Nayla yang masih mematung di tempatnya.

"Nay! Nayla! Lo kenapa? Kok bengong?" tanya Arsen melambaikan tangannya di hadapan wajah Nayla.

"Eh, ke-kenapa, Sen?" tanya Nayla mulai sadar dari lamunannya.

"Lo kenapa?" tanya Arsen lagi.

"Gue nggak papa," jawab Nayla tersenyum kikuk.

Melihat ekspresi Nayla membuat Arsen tertawa. "Hahaha.. Segitunya ya efek ngeliat gue nggak pakek baju."

"H-hah? A-apaan sih? Nggak kok," elak Nayla dengan gelagapan.

"Kok lo gugup gitu?"

"Siapa yang gugup? Gue biasa aja tuh."

"Yakin biasa aja?"

"Iya. Lagian lo kenapa nggak bukain gue pintu? Padahal gue udah mencel berkali-kali," kesal Nayla.

"Lo udah tau passwordnya, jadi ya bisa masuk sendiri kan," balas Arsen.

"Ck, gue pikir lo kenapa-napa makanya nggak bukain pintu," ucap Nayla masih terlihat kesal.

"Khawatir banget sama gue?" goda Arsen menaikturunkan alisnya.

"B aja. Ngomong-ngomong lo mau gue masakin apa?" tanya Nayla mengalihkan pembicaraan.

"Apa aja, terserah lo," jawab Arsen.

"Oke. Gue ke dapur dulu ya," ucap Nayla.

"Gue ikut ya," ucap Arsen dan Nayla hanya membalas dengan deheman.

🍂🍂🍂

Masak. Makan. Selesai.

"Nay!" panggil Arsen.

2812 (COMPLETED)Where stories live. Discover now