[D-11] : First kiss

522 60 8
                                    

Seperti judul di atas, jadi di part ini ada adegan 🔞 nya yaaa..

Tapi cuma dikiitttt banget hehe :v

🍂🍂🍂

🕛 Malam harinya
📍Depan apartemen Nayla

"Selamat malam, Nayla," sapa Arsen.

"Langsung masuk, nggak usah banyak bacot!" seru Nayla.

"Manis dikit kek sama gue," ucap Arsen.

"Gue bukan gula jadi nggak bisa manis," sewot Nayla.

"Lo juga bukan cabe jadi nggak usah pedes," balas Arsen.

"Nggak jelas," cibir Nayla.

"Siapa?" tanya Arsen.

"Lo," jawab Nayla.

"Yang nanya," ucap Arsen.

"Kan emang lo yang nanya," ucap Nayla.

"Eh iya juga ya," gumam Arsen baru menyadari.

"Mau masuk nggak?" tanya Nayla.

"Hehehe, iya mau," jawab Arsen.

Arsen dan Nayla masuk ke dalam apart.

🍂🍂🍂

"Gue belum selesai masak, jadi lo mau nunggu di mana?" tanya Nayla.

"Di ruang tamu aja ya," jawab Arsen.

"Serah lo," ucap Nayla.

"Ntar kalau udah selesai, panggil gue ya," ucap Arsen.

🍂🍂🍂

15 menit kemudian. Nayla menghampiri Arsen di ruang tamu.

"Arsen!" panggil Nayla.

Arsen yang tengah menunduk sambil memainkan handphone langsung menoleh.

"Udah?" tanya Arsen.

"Udah. Ayo makan!" ajak Nayla.

Saat Nayla berbalik badan, tiba-tiba Arsen mencekal pergelangan tangannya. Karena cekalannya terlalu kuat membuat tubuh Nayla oleng dan reflek terjatuh menimpa Arsen yang tengah duduk.

Cup! Tanpa disengaja bibir Nayla dan Arsen bertemu. Keduanya terdiam untuk beberapa saat, sampai..

"ARSEN!!!" teriak Nayla langsung berdiri.

"Sorry Nay gue nggak sengaja," ucap Arsen.

"Itu first kiss gue, Sen," cicit Nayla.

"Itu juga first kiss gue, Nay," ucap Arsen.

"Alah, cowok modelan kayak lo nggak mungkin belum pernah ciuman," ucap Nayla dengan ngegas.

"Hehehe, itu tadi emang first kiss gue yang tidak disengaja," perjelas Arsen.

"Berarti biasanya disengaja?" tanya Nayla.

"Iya dong. Kan sama-sama mau," jawab Arsen.

"Tau ah," ucap Nayla dengan ekspresi kesalnya.

"Eh, jangan marah dong, Nay! Gue beneran nggak sengaja bikin lo jatuh terus rebut first kiss lo," ucap arsen

"Hm."

"Maafin gue, Nay! Janji deh nggak gitu lagi. Tapi kalau lo mau gue cium, langsung bilang aja ya. Gue-"

"DIEM!" tegas Nayla.

"Maaf," lirih Arsen.

"Buruan makan terus langsung balik ke apart lo!" tegas Nayla lagi.

"Iya, Nay. Jangan galak-galak napa!" ucap Arsen.

"Bodo," acuh Nayla.

🍂🍂🍂

Setelah Arsen pulang, Nayla pergi ke kamarnya.

"Maafin aku, ma, pa. Aku nggak bisa jaga first kiss aku buat suamiku kelak," ucap Nayla.

"Maafin aku, Raf. Aku udah ngecewain kamu."

"Maafin gue, Zif. Gue udah ciuman sama pacar lo."

"Itu terjadi tanpa gue sengaja."

"Kayaknya bener kata Alfi, gue harus jauhin Arsen. Gue nggak mau dia terus-terusan bergantung sama gue. Yang ada malah dia nggak bisa lepas dari gue terus bisa-bisa nyakitin perasaannya Zifa. Iya, gue harus pergi dari sini. Tapi gue ke mana? Apa gue nginep di kantor aja ya? Eh, jangan deh! Masa check in hotel sih? Oh atau gue nginep di kosnya Evi aja kali ya? Coba telfon dia deh. Semoga aja belum tidur."

🍂🍂🍂

"Halo, Vi."

"Kenapa Nay nelfon malem-malem?"

"Gue ganggu ya?"

"Enggak kok. Kebetulan gue juga belum tidur. Jadi ada apa?"

"Gue boleh nggak nginep di kos lo?"

"Ya boleh dong, Nay. Gue malah seneng bisa ada temennya. Tapi kenapa lo mau nginep di sini?"

"Besok gue jelasin langsung. Intinya besok jam 6 gue otw ke kos lo."

"Pagi amat, Nay."

"Biar nggak macet."

"Yaudah terserah lo. Gue tunggu ya."

"Oke, Vi. Thanks ya."

Maafin gue, Sen. Gue harus jauhin lo. Batin Nayla.

2812 (COMPLETED)Where stories live. Discover now