[D-24] : Tergoda bidadari

360 52 0
                                    

Malam harinya, saat Nayla dan Arsen selesai makan malam, keduanya memilih untuk menonton tv di ruang tamu.

"Bosen, Nay," celetuk Arsen.

"Terus?" tanya Nayla.

Arsen berpikir sejenak, lalu, "Gimana kalau kita nyanyi?" usulnya.

"Hah? Nyanyi?"

"Iya. Kita duet gitu. Gimana?"

"Gue nggak bisa nyanyi, Sen. Suara gue jelek."

"Nggak papa, Nay. Toh, ini nyanyi buat seru-seruan aja, bukan buat dinilai sama dewan juri."

"Gimana ya?"

"Please! Gue pengen nyabar sama lo," pinta Arsen.

"Tapi kalau suara gue jelek jangan diketawain ya?" pinta Nayla.

"Iya, Nay. Santuy aja. Gue ngggak akan ngetawain lo kok," balas Arsen.

"Oke. Gue mau nyabar sama lo," putus Nayla.

"Oke sip. Kalau gitu gue ke apart dulu ya."

"Mau ngapain?"

"Ngambil gitar. Tunggu bentar ya!"

Setelah itu, Arsen pergi.

🍂🍂🍂

Tak lama kemudian, ia kembali dengan gitar kesayangannya.

"Lo mau nyanyi lagu apa, Nay?" tanya Arsen.

"Nggak tau. Terserah lo aja, Sen," jawab Nayla.

"Hhmm.. Lo mau lagu Indo atau luar?"

"Indo aja deh."

"Oke. Gimana kalau lagunya Yovie & Nuno?"

"Lagu yang mana?"

"Tergoda bidadari."

"Boleh boleh. Tapi gue cuma hafal bagian reffnya aja."

"Browsing aja lirik lagunya."

"Males."

"Yaudah nggak papa. Ntar lo bagian reff yang lelaki itu ya."

"Oke, Sen."

"Let's get start it, Nay!"

Jrengggg.. Arsen mulai memetik gitarnya.

(Arsen)
Kamu selalu
Tak hentinya menggoda diriku
Senyummu matamu
Seolah mengajak pergi jauh

Arsen menyanyikan bait tersebut dengan tersenyum dan menatap Nayla dengan lekat.

(Arsen)
Oleo oleo
Kata ibuku harus setia
Kau memang secantik bidadari
Namun ku telah terikat sang dewi
Jujur aku
Bisa goyah bila terus bertemu
Ku ingkari ku hindari
Namun hatiku terus merindu

(Nayla)
Oleo oleo
Lelaki itu harus setia
Meski ku secantik bidadari
Kekasihmu seindah sang dewi

Arsen memelototkan matanya saat mendengar lirik lagu tersebut diubah oleh Nayla dan seolah itu dimaksudnya untuk menyindir dirinya.

(Arsen)
Bibirmu yang indah merekah merah
Membawaku terbang ke alam sadar

Arsen menyanyikan lirik tersebut sambil mengingat first kiss Nayla yang direbutnya waktu itu.

(Arsen)
Oh
Oleo oleo
Kata ibuku harus setia
Kau memang secantik bidadari
Namun ku telah terikat sang dewi

(Nayla)
Oleo oleo
Lelaki itu harus setia
Meski ku secantik bidadari
Kekasihmu seindah sang dewi

(Arsen)
Oleo oleo
Kata ibuku harus setia
Kau memang secantik bidadari
Namun ku telah terikat sang dewi

(Nayla)
Namun kau telah terikat sang dewi
Kekasihmu seindah sang dewi

(Arsen & Nayla)
Oh oh
Oh oh
Oh oh
Oh oh

🍂🍂🍂

"Suara lo bagus juga, Nay," puji Arsen.

"Thanks," ucap Nayla.

"Btw, tadi kenapa liriknya lo ubah kayak gitu?" tanya Arsen.

"Ya anggep aja itu balasan dari gue buat lirik bagian lo. Kan nyambung tuh," jawab Nayla.

"Oh, berarti lo berperan sebagai si bidadarinya gitu?"

"Maybe."

"Tapi emang iya sih, Nay."

"Iya apanya?"

"Nggak. Nggak jadi."

"Kenapa nggak jadi?"

"Nggak papa hehe."

Hening beberapa saat.

"Gue ngerasa bersalah, Sen," celetuk Nayla tiba-tiba.

Arsen menoleh. "Ngerasa bersalah kenapa, Nay?"

"Gara-gara nolongin gue, dinner lo sama Zifa jadi batal," jawab Nayla.

"Lo tau darimana soal dinner itu?" tanya Arsen.

"Tadi siang gue nggak sengaja ketemu Zifa, terus dia curhat ke gue. Kenapa lo milih nolongin gue, Sen? Kenapa lo tiba-tiba pergi dari rumah Zifa tanpa bilang apa-apa ke dia? Kenapa lo reject semua telfonnya? Kenapa lo nggak ngabarin dia? Kenapa, Sen? Kenapa?" tanya Nayla beruntun sambil menatap Arsen dengan lekat.

"

Karena lo lebih penting, Nay," jawab Arsen.

"Maksud lo?"

"Gue-"

Belum sempat Arsen melanjutkan ucapannya, tiba-tiba.. Ting! Bunyi sebuah notifikasi pesan dari handphone Arsen.

Arsenpun segera melihatnya.

From : Ana
Selamat malam, Pak Arsen. Maaf saya mengganggu. Saya cuma mau mengingatkan kalau berkas yang tadi harus segera dikirim, Pak. Jadi saya harap Pak Arsen secepatnya mengirimkan ke saya melalui email. Terima kasih, Pak.

"Gue balik dulu ya, Nay."

"Tumben?"

"Gue baru inget kalau ada berkas penting yang harus gue urus dan malam ini juga harus selesai. Gue duluan ya. Makasih buat makanannya."

"Iya, sama-sama."

"Tadi Arsen mau ngomong apa ya? Terus kenapa dia bilang kalau gue lebih penting? Maksudnya gue lebih penting gitu daripada Zifa? Kayaknya nggak deh. Secara kan Zifa pacarnya, lah gue kan cuma temen.. Maybe. Tau ah, gue bingung," gumam Nayla setelah Arsen pergi.

2812 (COMPLETED)Where stories live. Discover now