[D-19] : Arsen pingsan

468 54 2
                                    

📌 DAY 19 -  Rabu 📌

Rutinitas pagi seperti biasa. Arsen pergi ke apartemen Nayla, lalu ia akan dibuatkan kopi. Setelah itu, Nayla memasak terus sarapan bareng.

Arsen kembali memaksa untuk mengantarkan Nayla ke kantor. Setelah melewati perdebatan, akhirnya Nayla mengalah lagi dan mengiyakan ucapan Arsen.

Setelah mengantarkan Nayla ke kantor N, Arsen tidak langsung pergi ke kantornya melainkan ke basecamp Winterrr karena harus melanjutkan pembahasan kemarin.

🍂🍂🍂

Saat ini, Arsen sudah berkumpul bersama ibu, bapak, dan rekan sebandnya. Zifa? Ia tidak bisa ikut dikarenakan ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

"Jadi gimana, Sen? Lo dapet izin nggak dari pemilik perusahaan N?" tanya Reza.

"Iya, Sen. Gimana? Semalem katanya kamu mau ngabarin, taunya enggak," ucap ibu.

"Sorry, semalem hpku lowbat, Bu. Jadinya mau ngasih tau sekarang aja," balas Arsen.

"Yaudah, jadinya gimana?" tanya ibu.

Arsen terdiam sambil menatap satu per satu orang di hadapannya itu. Merekapun yang ditatap mulai waswas mendengar berita buruk dari Arsen.

Arsen menarik napas, lalu, "Alhamdulillah Nayla mau ngizinin kita buat syuting di rooftopnya."

"Alhamdulillah," ucap semuanya bernapas lega.

"Berarti kita jadi syuting besok kan?" tanya Reza memastikan.

"Iya, jadi," jawab Arsen.

"Syukurlah kalau gitu. Jadi kita bisa secepatnya kelarin project vc ini," ucap Reza.

"Tapi.." Arsen menggantung ucapannya membuat yang lain penasaran.

"Tapi apa, Sen?" tanya bapak mewakili.

"Jangan bilang kalau Nayla ngasih syarat yang susah?" tebak Reza.

"Jangan bilang kita disuruh bayar yang mahal?" tebak Jeff.

"Nggak kok. Nayla nggak minta bayaran, dia ikhlas bantuin kita. Tapi dia minta pagi ini Ibu dan Bapak ke kantornya buat ngasihin surat permohonan izin dan suruh nitipin ke resepsionis," jawab Arsen.

"Katanya udah dizinin, tapi kok masih pakek surat segala?" tanya Jeff.

"Buat formalitas. Ntar langsung diacc kok sama Nayla," jawab Arsen.

"Yaudah, habis ini ibu sama bapak akan langsung ke sana," ucap ibu.

🍂🍂🍂

Siang harinya, Nayla dan Raffy pergi makan berdua ke salah satu resto yang ada di dekat kantor Nayla.

Kini, keduanya sudah berada di dalam mobil Raffy. Yaa, Raffy memang menjemput Nayla di kantor N.

"Makasih ya, Nay," ucap Raffy yang fokus menyetir.

"Makasih buat apa, Raf?" tanya Nayla tidak mengerti kenapa tiba-tiba Raffy mengucapkan seperti itu padanya.

"Makasih karena kamu udah mau lunch bareng aku," jawab Raffy.

"Oh. Sama-sama, Raf. Kebetulan aku lagi nggak terlalu sibuk, makanya bisa lunch bareng kamu deh."

"Akhir-akhir ini kita jarang ketemu ya. Padahal aku pikir pas kamu ke Jakarta, kita bisa quality time bareng. Eh, ternyata sama aja, susah ngatur waktu ketemunya."

"Maafin aku Raf, kamu tau sendiri kan kalau aku sibuk. Jadi nggak bisa setiap saat kita ketemu."

"Iya, aku ngerti kok, Nay. Lagipula aku juga lagi sibuk banget, jadi jarang ada waktu buat kamu. Maafin aku juga ya."

2812 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang