[D-1] : Welcome to Jakarta

894 103 6
                                    

📌 DAY 1 - Sabtu 📌

📍Bandara Soekarno-Hatta

"Akhirnya nyampe juga di Jakarta. Hm, Raffy mana ya? Telfon aja deh," gumam Nayla.

Nayla segera mengambil handphone di dalam tasnya lalu menghubungi seseorang bernama Raffy.

"Halo. Kamu di mana, Raf?" tanya Nayla to the point.

"Aku baru aja nyampe di parkiran, Nay. Kamu di mana?"

"Aku di deket kafe X," jawab Nayla.

"Oh oke. Kamu tunggu bentar ya. Aku ke sana sekarang," ucap Raffy.

"Iya, aku tunggu."

🍂🍂🍂

Sekitar 10 menit kemudian.

"NAYLAAAA!!!" teriak seorang lelaki yang tak lain adalah Raffy. Kini ia tengah berlari mendekat ke arah Nayla. Ketika sudah berada di depannya, membuat Raffy langsung memeluk Nayla dengan erat.

"Aku kangen banget sama kamu," ucap Raffy.

"Aku juga kangen sama kamu," balas Nayla.

Raffy melepaskan pelukan lalu berkata, "Maaf ya udah bikin kamu nunggu lama. Tadi aku kebelet soalnya. Jadi ke toilet dulu deh."

"Iya, nggak papa kok."

"Btw, gimana perjalanan kamu? Semua baik-baik aja kan?" tanya Raffy memastikan.

"Everything's okay, Raf," jawab Nayla tersenyum tipis.

"Syukurlah. Eh, tapi kok muka kamu keliatan pucet ya? Apa kamu sakit?" tanya Raffy sambil menyentuh pipi Nayla. "Pipi kamu kerasa dingin, Nay," ucap Raffy kemudian.

"Mungkin karena efek aku ngantuk kali ya makanya keliatan pucet," jawab Nayla.

"Bisa jadi. Yaudah, sekarang kita mau langsung ke apart atau gimana?" tanya Raffy.

"Aku laper," ucap Nayla sambil memegangi perutnya.

"Mau ke resto dulu? Aku ada rekomendasi resto yang enak buat kamu," tawar Raffy.

"Iya, mau," setuju Nayla.

"Sini kopernya biar aku bawain," ucap Raffy.

"Eh, nggak usah, Raf. Aku bisa bawa sendiri kok," balas Nayla.

"Nggak papa, Nay. Biar aku aja ya. Aku nggak mau ngeliat kamu kesusahan bawa koper sebesar ini."

"Yaudah deh," putus Nayla lalu memberikan kopernya pada Raffy. "Maaf ya jadi ngerepotin kamu," ucapnya kemudian.

"Nggak repot kok. Yaudah yuk kita langsung ke resto!" ajak Raffy.

🍂🍂🍂

📍Resto

"Nanti malem kamu sibuk nggak?" tanya Raffy setelah selesai makan.

"Enggak. Kenapa?"

"Aku mau ngajak kamu dinner sekaligus ketemu sama temen-temen aku. Soalnya ntar malem kita mau ketemuan gitu dan mereka pada bawa pasangan masing-masing. Nah, kebetulan kamu lagi ada di Jakarta, jadi mau ya nemenin aku?" pinta Raffy.

"Temen-temen kamu?"

"Iya."

"Siapa aja?" tanya Nayla.

"Ada Zaki, Argi, David, Arsen, sama pasangan mereka," jawab Raffy.

Kok ada dia juga? Bukannya dia-

"Hei! Kok bengong?" tanya Raffy membuyarkan lamunan Nayla.

"Eh, enggak. Kenapa, Raf?" tanya Nayla.

"Jadi gimana? Kamu mau nggak nemenin aku?" tanya Raffy.

"Iya, aku mau," jawab Nayla.

"Good. Kalau gitu jam 7 aku jemput di apart ya," ucap Raffy yang diangguki oleh Nayla.

🍂🍂🍂

📍Depan pintu apart Nayla

"Makasih udah mau jemput di bandara terus nganterin ke apart," ucap Nayla.

"Iya, sama-sama," balas Raffy.

"Mau masuk dulu?" tawar Nayla.

"Enggak deh. Aku mau langsung pulang aja. Kamu istirahat ya!"

"Yaudah. Kamu hati-hati ya!"

"Iya. See you tonight, Nay!"

Setelah mengucapkan itu, Raffy pergi meninggalkan Nayla dan Nayla segera masuk ke dalam apartemennya.

🍂🍂🍂

Sesampainya di kamar, Nayla langsung membuka koper lalu menata baju-bajunya ke dalam lemari.

Setelah selesai, Nayla menyempatkan diri untuk membersihkan apartemennya. Walaupun tidak kotor karena memang rutin dibersihkan, tapi ia akan merasa lebih nyaman jika ia yang turun tangan langsung untuk membersihkannya.

1 jam kemudian. Karena merasa lelah dan badannya sudah dipenuhi keringat, maka Nayla memutuskan untuk mandi.

Selesai mandi, Nayla merebahkan tubuhnya di atas kasur dan berharap bisa tertidur. Tapi ternyata rasa kantuk tak kunjung menyerangnya. Ia berusaha memejamkan matanya, tapi tetap saja tidak bisa tertidur.

"Sial! Gue nggak bisa tidur lagi. Enaknya ngapain ya?"

"Mending gue ke supermarket kali ya beli bahan-bahan makanan? Ah iya, mendingan gitu daripada gue diem di apart dan nggak tau mau ngapain."

"Eh, tapi kan gue nggak tau supermarketnya di mana."

"Ya ampun! Kan aja GPS, Nay. Apa susahnya tinggal nyari doang. Duh, kadang otak gue suka telat mikir ckck."

"Kok gue jadi ngomong sendiri ya? Tau ah, mendingan gue siap-siap terus mesen ojol deh."

🍂🍂🍂

📍Supermarket

Sudah setengah jam lamanya Nayla berkeliling supermarket dan troli yang dibawanya pun sudah terisi penuh dengan berbagai bahan masakan dan buah-buahan.

Tapi karena Nayla belum mau menyelesaikan kegiatan belanjanya, jadi ia memutuskan untuk berkeliling lagi.

Saat Nayla tengah melihat-lihat apa yang sekiranya ingin ia beli, tiba-tiba ada seorang cowok yang menabrak bahunya dengan cukup keras.

"Aawww!" pekik Nayla meringis kesakitan.

"Eh, sorry sorry. Gue nggak sengaja," ucap cowok itu.

Nayla dan si cowok bertatapan selama beberapa detik. Tapi mereka tidak bisa bertatapan secara langsung karena si cowok menggunakan kacamata hitam.

Nayla memperhatikan penampilan si cowok yang terkesan misterius.

Bayangkan saja. Si cowok memakai pakaian dengan warna dan model yang biasa saja, tapi ia memakai masker hitam, kacamata hitam, plus topi hitam. Seolah ia ingin menyembunyikan wajahnya agar tidak diketahui oleh orang lain.

Dia bukannya yang waktu itu ya? Kok bisa ada di sini? Batin si cowok merasa terkejut dan heran.

"Lain kali hati-hati ya," ucap Nayla lalu meninggalkan orang itu yang masih terdiam di tempatnya berdiri.

"Eh, ke mana tuh cewek?" gumam si cowok yang celingak-celinguk tapi tak mendapati keberadaan Nayla. Lalu ia memutuskan untuk pergi dari supermarket.

2812 (COMPLETED)Where stories live. Discover now