[D-18] : Lunch w/ the girls

427 54 0
                                    

📌 DAY 18 - Selasa 📌

Kali ini Nayla terbangun sebelum mendengar suara alarm dari handphonenya. Entahlah, sepertinya ada hal yang mengusik tidurnya. Lalu Nayla merasakan ada yang aneh di bagian perutnya. Ia melirik ke bawah dan mendapati sebuah tangan bertengger di perut ratanya.

Nayla refleks menoleh ke samping dan melihat wajah tampan Arsen yang masih terlelap.

"ARSEEENNN!!!" teriak Nayla membuat Arsen langsung terbangun dari tidurnya.

"Eh, sorry Nay, gue nggak sengaja meluk lo," ucap Arsen menjauhkan tangannya.

"Kenapa gue bisa ada di sini?" tanya Nayla.

"Kan semalem lo emang nginep di sini," jawab Arsen.

"Maksud gue, kenapa gue bisa ada di kasur lo? Padahal semalem gue tidur di sofa."

"Gue nggak tega ngeliat lo tidur di sofa, Nay. Gue nggak mau ntar badan lo pegel-pegel semua. Yaudah deh gue pindahin lo ke kasur."

"Tapi kan semalem kesepakatannya gue mau nginep sini asalkan tidur di sofa, bukan di kasur."

"Yaudah lah, Nay. Toh, udah lewat kan. Nggak usah dibahas lagi ya."

"Enteng banget lo ngomong. Oh atau jangan-jangan lo cuma modus ya biar gue bisa tidur seranjang sama lo? Terus lo bisa meluk-meluk gue gitu?" tuduh Nayla dengan ngegas.

"Enak aja lo ngatain gue modus. Orang gue beneran nggak sengaja meluk lo kok," balas Arsen dengan ngegas pula.

"Alah. Ngeles aja lo kayak bajaj," cibir Nayla. Lalu ia segera turun dari kasur dan berjalan keluar kamar.

"Eh, lo mau ke mana, Nay?" tanya Arsen.

"Bukan urusan lo," jawab Nayla dengan sinis.

Arsenpun segera menyusul Nayla.

"Nay! Tunggu, Nay!"

🍂🍂🍂

"Nay!" Arsen berhasil mencekal tangan Nayla sebelum ia sempat membuka pintu apartemen.

"Apa lagi sih?" tanya Nayla dengan ngegas.

"Gue minta maaf karena udah ngelanggar kesepakatan kita. Tapi suer Nay, gue nggak ada niat buruk sama lo. Gue cuma nggak mau lo kenapa-napa," ucap Arsen.

"Hm," balas Nayla dengan ekspresi datarnya.

"Lo mau maafin gue kan?" tanya Arsen memastikan tapi Nayla hanya diam saja.

"Nay! Nayla! Please, maafin gue!" ucap Arsen mengeluarkan puppy eyesnya.

Kenapa sih dia harus ngeluarin tuh muka comelnya? Gue kan jadi nggak bisa nolak. Aelah Nay, kenapa lo lemah amat sih? Kesal Nayla dalam hatinya

"Yaudah," ucap Nayla.

"Yaudah apa? Lo mau maafin gue?" tanya Arsen.

"Iya."

"Yes! Thank you, Nay," senang Arsen sambil memeluk Nayla.

"Nggak usah meluk-meluk gue," ucap Nayla membuat Arsen melepaskan pelukannya.

"Sorry Nay, refleks hehe."

"Yaudah, gue balik dulu ke apart."

"Tunggu, Nay!"

"Apa lagi?"

"Bikinin gue kopi dong."

"Bikin sendiri bisa kan?"

"Tapi gue maunya dibikinin sama lo. Kan udah beberapa hari lo nggak bikinin gue kopi."

"Tapi bahannya ada di apart gue."

2812 (COMPLETED)Место, где живут истории. Откройте их для себя