57. Ayna Siuman

1.6K 131 38
                                    

Happy reading💛

Jangan lupa vote terlebih dahulu sebelum membaca🔥

"Seenggaknya gue udah ngikutin apa mau lo kan, Ref. Jangan sakitin gue lagi."

Perkataan Nolla selanjutnya membuat perhatian banyak orang teralih, termasuk Anka dan Refyal sendiri. Refyal yang mulanya memasang senyum kemenangan perlahan memudarkan senyum itu.

Nolla tersenyum picik memancarkan kemarahan sesungguhnya. "Lo pikir siapa seenaknya nyuruh gue? Gue gak sebodoh itu brengsek. Emang hidup gue cuma punya lo doang? Cowok banyak di luar sana, bahkan gak se-munafik lo!"

Suasana menjadi hening lengang, menunggu kelanjutan perkataan Nolla. Tetapi sebelum Nolla kembali membuka mulut, Refyal sudah lebih dulu menarik lengannya.

Anka yang peka ikut menarik lengan Nolla dan menyembunyikan gadis itu di balik tubuhnya.

"Lo buat kekerasan sama Nolla?" tanya Anka marah, terlihat urat-urat lehernya yang mulai bermunculan.

Refyal hanya diam, dia melirik Nolla geram. Berani-beraninya dia.

"JAWAB BANGSAT!" bentak Anka sambil mencengkeram kerah seragam Refyal dan kembali memberinya sebuah bogeman.

Refyal bergeming.

"BISA-BISANYA ADA COWOK SEMUNAFIK LO!" Anka melempar Refyal ke lantai membuat suara berdentum yang keras.

Refyal membuang ludah yang sudah berlumur darah ke lantai. Dia menatap rendah Anka dan Nolla secara bergantian. "Bahkan setelah kalian berbuat menjijikkan, kalian nuduh gue?"

Kening Nolla bergelombang. "Gue gak pernah nuduh lo! Gue hanya mengatakan hal sebenarnya."

Refyal tertawa. "Jahat kamu. Apa salahku sampai kamu sejahat ini, Nol? Berapa sih dia ngebayar kamu," kata cowok itu sambil menunjuk Anka dengan dagunya.

Tangan Nolla terkepal. Dia membuang napas lalu menatap sekitar yang sudah semakin ramai saja.

"DENGER KALIAN SEMUA! REFYAL ITU GAK SE-RAMAH YANG KALIAN KIRA, DIA ITU COWOK MUNAFIK! DIA CUMA BISA MENYEMBUNYIKAN SIKAP ASLINYA LEWAT IMAGE YANG DIA BANGUN SELAMA INI. JANGAN TERPERDAYA SAMA DIA, ATAU KALIAN BAKALAN JADI SEPERTI GUE," Nolla berkata lantang, bahkan ada yang merekamnya.

Refyal mengepalkan kuku jarinya sampai memutih. Tetapi dia berusaha sabar atau semuanya akan hancur sekarang. Dan yang bisa Refyal lakukan sekarang adalah...

"Oke, aku ngerti," Refyal mencoba berdiri walau tulang punggungnya terasa patah akibat lemparan Anka tadi. Dia tersenyum manis, seperti senyum-senyum biasa yang dia pasang. Dan jangan lupakan bahwa itu semua hanya fake.

Refyal berjalan tertatih menghadap Anka dan Nolla yang bersebelahan. Dia menatap keduanya dengan dalam. "Mungkin gue pernah buat salah sama kalian, entah itu apa gue juga gak tahu, tapi kalau itu ngebuat lo berdua dendam sama gue, gue minta maaf. Tapi jangan nusuk gue dari belakang gini, Noll. Lo juga, Ka, kenapa lo begini sama gue? Gue salah apa sama lo? Selama ini gue selalu ngebaikin lo, banggain lo, tapi kenapa pada akhirnya lo harus kayak gini? Blablabla."

Anka memutar bola matanya malas, kalau begini lebih baik dia ke rumah sakit sekarang. Terlalu dramatis.

"Udah deh, Ka. Lo sirik bilang sama Abang lo makanya buat begini!"

"Gak tau malunya. Udah bikin hamil anak orang, nuduh Abangnya sendiri lagi."

"Jijik gue sumpah."

"Dasar sampah lo berdua."

Cercaan kembali Anka terima. Orang-orang terus melemparinya dengan tatapan benci. Sementara Anka sendiri? Dia memilih berjalan menuju motornya bergegas pergi menuju tempat tujuannya sejak tadi.

My Enemy Ayna Where stories live. Discover now