75

836 58 3
                                    

"Saranghae" seorang gadis berucap lirih didalam pelukan kekasihnya, gadis itu membenamkan kepalanya dalam-dalam dipundak kekasihnya. Dia menghirup aroma tubuh kekasihnya yang sangat dia selalu dia rindukan disetiap hari-harinya.

Park Chanyeol tersenyum sambil mengecup puncak kepala Judy yang sedang berada dalam pelukannya, namja itu membelai pelan rambut yeoja cantik itu kemudian mengecup kepalanya lagi.

"Kau mungkin sudah mengatakan hal itu kesekian ribu kali hari ini?" Chanyeol terkekeh pelan kemudian Judy melepas pelukannya seketika dan memandang mata bulat Chanyeol.

"Katakan saja kau juga mencintaiku itu sudah cukup untukku?" Judy bersungut.

"Aku tidak mencintaimu?" Chanyeol berujar lantang dia mendapati kekasihnya yang terkejut karena ucapannya, namun dia terus tertawa dan melanjutkan ucapannya.

"Tapi aku sangat mencintaimu?" Chanyeol mencoba membawa Judy kedalam pelukannya lagi namun gadis itu malah memukulinya.

"Yak kau suka sekali mempermainkan perasaanku!" Judy meronta ketika Chanyeol masih berusaha untuk membawanya kedalam pelukannya.

"Apa aku boleh bertanya sesuatu?" Chanyeol bertanya ketika Judy sudah berada dalam pelukannya lagi.

"Apa?"

"Apa kau selalu seperti ini? Maksudku kau selalu bersikap marah dan dingin dihapan Chriss?" Chanyeol mengusap rambut Judy, gadis itu nampak bergerak didalam pelukannya dan mencoba melepaskannya lagi.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Judy menatap mata Chanyeol lagi seteah dia berhasil lepas dari pelukan kekasihnya.

"Jawab aku Kim Judy?" Chanyeol berkata.

"Tidak ada alasan bagiku untuk bersikap baik kepadanya?" Judy membuang mukanya sambil mengedarkan pandangannya kesekitar kedai kopi milik Chanyeol yang baru saja buka.

Lelaki itu baru saja membuka kedai kopi miliknya dua hari yang lalu, ibunya yang membelikannya dan mengisi seluruh isinya, dia tidak pernah mau bertanya dari mana ibunya mendapatkan uang untuk membuka kedai kopi yang terbilang cukup mahal dan mungkin mampu mencukupi hidupnya selama puluhan tahun itu.

Namja itu tahu ibunya pasti tidak akan menjawabnya, jadi seperti biasa dia memilih untuk diam dan mengolah kedai kopi yang dibeli atas nama dirinya.

"Pantas saja dia mencintaimu?" Chanyeol terkekeh dan berdiri dari kursinya.

"Maksudmu?" Judy bertanya penasaran, dia memandangi kekasihnya yang baru saja berdiri dari kursinya.

"Kau sangat cantik ketika kau sedang marah atau bertindak dingin kepada orang lain?" Chanyeol menjawab enteng kemudian berjalan sambil mengambil celemek didalam lemari penyimpanan.

"Benarkah?" Judy berjalan mengikutinya.

"Hmm" chanyeol mengangguk sambil menyiapkan gelas-gelas kopi dan menatanya di didalam rak khusus penyimpanan gelas di kedai kopinya.

"Jadi mulai saat ini aku harus banyak-banyak tersenyum dan berlaku hangat kepadanya?" Judy masih mengekor kemanapun Chanyeol berjalan namun laki-laki itu tidak nampak risih sedikitpun.

"Ya jika kau ingin dia menikahimu saat itu juga?" Chanyeol terkekeh namun satu pukulan tangan Judy di pundaknya membuat dia meringis kesakitan.

"Yak Park Chanyeol!" Judy memanyunkan bibirnya kemudian berjalan kekursinya dan mengambil tasnya.

"Hahaha jadi dirimu saja jangan pernah mencoba menjadi orang lain demi tujuan apapun, kau mengerti?" Chanyeol berkata, namja itu sudah berjalan dan mendekat kearah kekasihnya kemudian memeluknya dari belakang.

"Yes Mr!" Judy menjawab sambil menikmati pelukan kekasihnya.

"Honey? Pengumuman kelulusanku besok dan kau sudah berjanji akan datang kerumah untuk menemui Appa dan Eomma apa kau sudah menyiapkan mentalmu?" Judy bertanya kepada Chanyeol yang sudah menguraikan pelukannya dari dirinya.

"Setidaknya aku tahu jika ayahmu tidak akan membunuhku?" Chanyeol menyeringai.

"Baiklah aku pergi dulu, Unnie Victoria sudah kembali ke Korea tadi pagi dan aku akan pergi kesana untuk mengunjunginya?"

"Hmm berhati-hatilah?"

"Hmm"

Apartement mewah di SeouL.
"Apa dia menyukainya?" Seorang pria bertanya sambil menyesap kopinya dihadapannya ada seorang wanita yang masih membawa tas belanjaannya duduk dan membiarkan tehnya yang masih panas dimejanya.

"Hmm" wanita itu mengangguk.

"Dia bertanya kepadamu darimana kau mendapatkan uang untuk membeli kedai kopi itu?" Pria itu kembali bertanya dan menyilangkan kakinya.

"Sayangnya tidak, karena dia tahu aku tidak akan pernah mau menjawabnya sama seperti saat dia menanyakan siapa ayahnya?" Wanita itu menjawab senyum tersungging dari bibir tipisnya.

"Terakhir aku melihatnya ketika dia membuka kedai kopi itu, aku berpura-pura menjadi pelanggan dan apakah kau tahu perasaanku?" Pria itu bertanya lagi seolah dia ingin meluapkan seluruh isi hatinya dihadapan wanita didepannya itu.

"Aku tidak pernah bisa memandang matanya, matanya begitu mirip dengan ibunya dan itu membuat aku seolah kembali kemasa lalu, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri?" Pria itu terisak.

"Mungkin ini adalah awal yang baik untuk mengakhiri semua ketidak jelasan ini, Anda sudah cukup membuatnya hidup menderita Tuan?" Wanita itu berkata enteng sambil mengambil cangkir tehnya diatas mejanya kemuddian menyesapnya pelan.

Pria itu mengangguk.

"Apapun resiko yang terjadi nanti aku akan bertanggung jawab untuk semuanya." Pria itu berujar mantap sambil memandang wajahh si wanita yang juga sedang memandang wajahnya.

"Hmm semoga anda berhasil?" Wanita itu meletakkan cangkir tehnya lagi diatas meja, asapnya masih sedikit mengepul namun wanita itu memilih untuk tidak menghabiskannya.

"Saya mohon pamit Tuan, jaga kesehatan anda saya dengar akhir-akhir ini anda sering jatuh sakit?"

Wanita itu membungkuk dan meninggalkan pria itu, sesaat sebelum wanita itu membuka pintunya pria itu memanggilnya dan membuat dirinya menghentikan aktifitasnya sejenak.

"Cha Eun Sang?"

"Terimakasih telah membesarkan Park Chanyeol sampai sejauh ini, terimakasih telah memberikan anak laki-lakiku kasih sayang yang tulus, kau tahu aku berhutang budi padamu dan aku tahu semua harta milikku tidak akan cukup untuk menggantinya" pria itu berujar sangat serius, matanya menatap kemata wanita dibalik itu sementara si wanita hanya tersenyum dan mengangguk kemudian pergi meninggalkan pria itu sendirian di apartemennya.

***

Hallo haaaaaa
Ada yang rindu dengan cerita ini???
Masih penasaran???
Sabar ya sebentar lagi terkuak kok siapa Chanyeol sebenarnya.

The Heirs 2 (Complete)Where stories live. Discover now