36

2.2K 136 0
                                    

"Siapa?" Kim Tan bertanya kepada kekasihnya dia sedang berbaring disofa masih mengenakan jas yang dipakainya ke acara pernikahan Hyun Jin. Acara selesai pukul 15.00  dan dia memutuskan untuk langsung pulang ke apartement.

"Managerku!" Rachel menjawab sekenanya dia menyenderkan tubuhnya kesofa yang lain dan membuang ponselnya asal-asalan.

"Ada perlu apa dia meneleponmu?" Kim Tan memiringkan badannya bertujuan agar dirinya lebih leluasa memandangi kekasihnya dari posisinya sekarang.

"Aku harus kembali ke Paris untuk menyelesaikan pekerjaanku yang beberapa hari ini terabaikan!" Yoo Rachel menjawab dia sudah melepas high heelsnya dan hendak menentengnya lalu berjalan kekamar untuk berganti pakaian.

"Menikahlah denganku kau hanya perlu duduk manis dirumah dan menungguku pulang bekerja! Tugasmu hanya melahirkan anak-anak yang lucu untukku!" Kim Tan berseru dia berbicara dengan punggung Rachel yang bahkan seperti tidak tertarik dengan topik yang sedang dia bicarakan.

"Aku tidak mau tergantung kepada suami apalagi suami sepertimu untuk bekerja saja kau malas-malasan!" Yoo Rachel mendengus sambil membuka resleting gaunnya.

"Rajin atau malasnya aku tetap calon presdir di Jeguk tidak ada yang berani memecatku, dan itu tidak akan membuatmu hidup miskin walaupun aku tidak bekerja selama satu bulan lebih Yoo Rachel!"
Kim Tan berteriak dari sofa yang masih bisa didengar dengan jelas oleh Rachel karena jarak kamar tamu yang ditempatinya ke ruang televisi cukup dekat.

"Honey kau mendengarku?" Kim Tan memanggil kekasihnya dengan panggilan sayangnya setelah tahu jika Yoo rachel tidak menanggapinya.

"Aku baru tahu hobby barumu selain pemalas kau juga tukang pamer!" Yoo Rachel terkekeh.

"Siapa yang kau maksud dengan tukang pamer?" Kim Tan berjalan masuk ke dalam kamarnya yang membuat dia reflek menutupi tubuh bagian atasnya yang hanya mengenakan bra.

"Aku akan berteriak jika kau tidak keluar dari kamarku!" Rachel mencomot satu kausnya asal-asalan dan menaruhnya kedepan dadanya dia bersembunyi dibalik pintu lemari pakaian agar tubuhnya tidak terekspose dari mata mesum kekasihnya itu.

"Kamarmu? Kau lupa jika ini kamarku? Sejak kapan kau menjadi pemilik apartement milikku?" Kim Tan menyeringai dan berjalan semakin mendekat kearah kekasihnya untuk menggodanya.

"Aku akan menelepon oppa untuk menghajarmu kalau begitu!" Rachel menarik bajunya satu persatu dan dibuangnya kearah Kim Tan yang sudah terlihat ingin menerkamnya.

"Coba saja kalau bisa!" Kim Tan sudah semakin dekat ke arahnya namun menghentikan langkahnya tiba-tiba dan tertawa melihat ekspresi ketakutan Rachel yang terlihat sangat lucu.

"Pakai bajumu sebelum aku berubah pikiran untuk menguncimu berdua denganku dikamarmu!" Kim Tan berlalu meninggalkannya sambil tertawa geli sambil membayangkan wajah kekasihnya yang sangat cute menurutnya.

"Ya Kim Tan!!!" Yoo Rachel berteriak seperti orang gila, kekasihnya membuat dirinya menjadi gila seketika.

Kim Tan menghempaskan diri dikasur kamarnya sambil menahan tawanya yang hampir meledak. Dia memejamkan matanya tanpa mengganti pakaiannya terlebih dulu hanya jas dan kemejanya saja yang dia tanggalkan dari tubuh atletisnya kelantai kamarnya tidak dengan celana panjangnya.

 Dia memejamkan matanya tanpa mengganti pakaiannya terlebih dulu hanya jas dan kemejanya saja yang dia tanggalkan dari tubuh atletisnya kelantai kamarnya tidak dengan celana panjangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Benarkah? Ne . .aku mengerti . .ehm" Yoo Rachel menutup teleponnya kemudian beranjak dari tempat tidurnya untuk menemui kekasihnya yang mungkin masih menunggunya disofa.

Dia berjalan keluar kamarnya melongok kearah sofa namun Kim Tan sudah tidak ada didalamnya hanya sepatunya saja yang masih tergeletak persis dibawah sofa.

Dia mencari kearah dapur namun sepertinya kekasihnya juga belum melangkahkan kakinya kesini bisa dilihat dari gelas yang masih tersusun rapi ditempatnya pertanda jika belum ada seorangpun yang menyentuhnya digunakan untuk minum.

Dia berbelok kearah ruang tidur utama dan menemukan kekasihnya sudah tertidur diatas kasurnya tanpa mengenakan atasan dan itu membuat darahnya berdesir dan jantungnya memompa darah lebih cepat, ini pertama kalinya dia melihat tubuh kekasihnya terpampang didepannya tanpa mengenakan apapun untuk menutupi dada bidangnya.

Dia memperhatikan lebih dekat dan seketika mengurungkan niatnya untuk membangunkan kekasihnya walaupun matanya masih inin disuguhi pemandangan indah ciptaan Tuhan secara gratis didepan matanya.

Dia berjalan keluar dari kamar Kim Tan, sebelum tubuh atletis kekasihnya sukses menempel dibelakang punggungnya. Kim Tan memeluknya dari belakang dengan posisi bertelanjang dada dan itu sukses membuatnya deg-degan setengah mati.

Dia merasakan otot-otot dari tubuh kekasihnya mencengkeram kuat tubuh mungilnya semakin ia memperdalam pelukannya.

Yoo Rachel tidak bisa bergerak dia hanya diam untuk menikmati setiap hembusan nafas kekasihnya yang semakin lama semakin memburu tak beraturan dari pundaknya, dia merutuki dirinya sekarang karena hanya mengenakan pakaian tanpa lengan yang membuat Tan semakin mudah mengakses pundak sampai ke leher jenjangnya yang bisa membuatnya tidak ingin menghentikan kegiatan intimnya karena disitulah titik lemahnya dan Kim Tan sudah hafal itu.

Yoo Rachel tidak bisa bergerak dia hanya diam untuk menikmati setiap hembusan nafas kekasihnya yang semakin lama semakin memburu tak beraturan dari pundaknya, dia merutuki dirinya sekarang karena hanya mengenakan pakaian tanpa lengan yang membuat ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tan memeluknya dengan sangat erat menenggelamkannya ke dalam gelora cinta dan hasrat yang dimilikinya untuk yeoja didepannya. Rachel menutup matanya ketika bibir Kim Tan mulai menciumi pundaknya kemudian tangannya yang menggelitik didaerah perut diatas pusarnya.

Rachel masih tetap berdiri menahan badannya agar tetap seimbang mengikuti ritme ciuman Tan yang sudah naik keatas menuju leher jenjangnya. Tan menghela nafasnya kasar hal itu sukses membuat yeoja didepannya merinding namun tidak ada hal lain yang bisa dilakukan oleh yeoja itu selain diam dan menikmati setiap sentuhan yang diberikannya.

Kim Tan menciumi leher Yoo Rachel berkali-kali hingga dia merasakan kekasihnya mendesah walau suara desahannya amat sulit didengar telinganya namun dia yakin jika kekasihnya menikmati setiap sentuhan dirinya ditubuhnya.

Yoo Rachel mengalungkan satu tangannya keleher belakang Kim Tan meminta Tan agar tidak berhenti menciuminya, kesempatan ini digunakan Tan untuk membuka Bra yang dikenakan Rachel lalu tangannya merayap mencari isinya, sebelum satu suara menginterupsinya untuk menghentikan kegiatan intimnya.

"Ehm. . .Anyeong sister" Choi Young Do menyeringai tepat didepan mereka dengan tangan dilambai-lambaikan kearah Yoo Rachel kemudian berjalan kearah dapur untuk mengambil minuman.

Hal itu membuat Yoo Rachel dan Kim Tan bertatap-tatapan seketika.

"Dimana kau menaruh remote televisinya? Aku ingin mengganti channelnya?" Myung Soo berseru dari balik sofa seolah-olah tidak terjadi sesuatu apapun namun seringaian dibibirnya berkata berbeda.

Kim Tan dan Rachel menepuk kening mereka bersamaan, tidak hanya Young Do yang menyaksikan mereka sedang bermesraan, Ju Myung Soo juga pasti melihatnya dan mereka akan bersiap-siap menutup telinga karena gosip tentang dirinya bermesraan di apartement sebentar lagi pasti akan menyebar dikalangan para sahabatnya karena ulah mulut Myung Soo si pembongkar aib orang.

***

The Heirs 2 (Complete)Where stories live. Discover now