The Heirs 2 (Complete)

67

"Appa, lihat aku tadi memotret Chris yang sedang menangis?" Seorang anak laki-laki berlari sambil membawa kamera digitalnya dan menggendong tas ranselnya dipunggungnya, dia berlari menuju ayahnya yang menjemputnya di sekolah.

"Pelan-pelanlah sayang, kalau kau jatuh aku yang dimarahami ibumu?" Seorang pria menangkap anaknya yang sekarang sudah memeluk dirinya.

"Aku merindukan Eomma, kapan eomma akan pulang?" Anak kecil itu melepaskan pelukannya dari tubuh ayahnya dan menatap mata ayahnya yang juga sedang menatap dirinya saat ini.

"Mungkin dua hari lagi, kau harus sabar menunggunya?" Pria itu mengelus kepala anaknya lalu menggendonnya untuk masuk kedalam mobilnya.

"Ju Myung So!" Seorang wanita berlari kearah pria tersebut sebelum si pria masuk kedalam mobil.

"Lee Bo Na?" Pria itu berseru sama kerasnya seperti suara wanita yang memanggilnya.

"Kau menjemput Leo sendiri? Dimana Bo Young?" Bo na berdiri tepat didepan pintu mobil Myung So yang masih terbuka.

"Dia sedang ada pekerjaan di venice, dan dia meninggalkan aku dan anaknya sendiri di Korea?" Myung So menjawab sambil mencebikan bibirnya, dari ekspresinya dia terlihat bersedih.

"Kau terlihat seperti seorang duda yang sedang menjemput anaknya pulang dari sekolahnya?" Bo Na menertawainya sambik menepuk pundak Myung So.

"Jika ada duda sepertiku aku yakin rumahku akan penuh oleh para wanita yang meminta untuk aku nikahi?" Myung So berkata dengan penuh percaya diri.

"Ish kau masih saja sangat percaya diri!" Bo Na mendesis sambil memutar bola matanya.

"Auntie?" Anak laki-laki tersebut memanggil Bo Na yang berdiri dissamping ayahnya, anak itu sudah duduk di jok mobil di sebelah Myung so dan menatap Bo Na dari posisinya sekarang.

"Hmm?" Bo Na sedikit terkejut kemudian menatap anak laki-laki tersebut seketika.

"Kenapa kau memiliki anak yanng begitu cantik? Aleyna begitu cantik sepertimu?" Anak laki-laki itu begitu bertutur sambil tersenyum kearah Bo Na.

Sementara Bo Na membalas senyum yang begitu manis kepadanya.

"Kau juga  tampan sayang? Namun sayangnya appa-mu ini tidak setampan dirimu?" Bo Na terkekeh setelah menyelesaikan perkataannya sendiri. Sedangkan Myung So sudah mengeluarkan ekspresi yang begitu lucu dan membuatt dirinya dan anak laki-lakinya tertawa kemudian.

...

"Appa kalau aku sudah besar apa aku boleh berpacaran?" Anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya yang sedang memainkan game diponselnya.

Mereka sedang berada diatas tempat tidur dan sudah mengenakan piyama masing-masing. Myung So biasanya selalu tidur terpisah dengan anaknya namun untuk beberapa hari ini selama istrinya pergi ke venice dia selalu tidur bersama dengan anak laki-lakinya.

Anak laki-lakinya memang berbeda dengan anak pada umumnya, dia hampir menuruni sifat absurdnya walaupun tidak sepenuhnya. Disaat teman-temannya merengek meminta mainan keluaran terbaru dia justru lebih tertarik untuk membeli kamera.

Entah sejak kapan anak laki-lakinya menyukai fotografi, begitu pula jika ditanya tentang cita-cita. Disaat teman-temannya bercita-cita menjadi dokter,insinyur,pilot,bahkan astronot, dia justru bercita-cita menjadi seorang paparazi. Jika Myung So menanyakan apa alasannya maka anaknya akan menjawab 'tidak tahu'.

"Kau ingin berpacaran dengan siapa? Apa kau menyukai teman sekelasmu?" Myung So terkejut mendengar pernyataan anaknya kemudian dia tertawa sangat keras sehingga hampir tersedak ludahnya sendiri.

Anaknya mengangguk dan itu justru membuat dirinya tertawa kembali.

"Siapa yang kau suka?" Myung So bertanya lagi setelah dia menetralisir tawanya.

"Aku menyukai Aleyna Appa? Dia sangat cantik?" Lagi-lagi anaknya berkata jujur kepadanya.

"Kau yakin menyukainya? Apa kau tahu jika ibunya terlalu cerewet dan kupingmu bisa sakit jika berdekatan dengan Auntie Bo Na seharian?" Myung So berkata lagi sambil menahan tawanya, penuturan anaknya membuatnya geli.

"Jika saja Appa tahu jika Aleyna lebih cerewet dari Auntie Bo Na?" Anaknya mencebikan bibirnya kepada ayahnya yang sudah meraih ponselnya kembali.

"Lalu kenapa kau mengukainya jika dia begitu cerewet?" Myung So memainkan game diponselnya lagi sambil mendengarkan cerita dari anak laki-lakinya.

"Dia cantik! Namun dia selalu bilang jika kita masih kecil dan dia hanya ingin berteman denganku" Anak laki-lakinya menjawabnya kemudian merangsek masuk kepelukanya dan memejamkan matanya.

"Tidurlah sayang besok kita harus menjemput Eomma pagi-pagi sekali ke bandara!" Myung So mengelus rambut anaknya yang sudah memejamkan matanya disampingnya.

Dia diam memandang langit-langit kamarnya, fikirannya menerawang jauh kedalam hatinya. Myungso berbicara dalam hatinya sendiri.

"Jika saja kau tahu aku pernah begitu mencintai Lee Bo Na? Namun aku selalu mengurungkan niatku untuk mengutarakan perasaanku kepadanya? Aku tahu dia hanya menganggapku sebagai sahabat dan aku tidak pernah merasa keberatan sama sekali jika dia mencariku hanya karena dia merasa terlindungi olehku bukan karena dia merasa rindu kepadaku. Aku selalu menomor satukan persahabatan diatas segala-galanya, termasuk cintaku sendiri. Aku mencintai Lee Bo Na dan itu cukup aku sendiri yang tahu".

Pria itu tersenyum kemudian menutup matanya dan ikut tidur bersama anak laki-laki satu-satunya.

***

Udah tahu jawaban kenapa Myung so sebegitu perhatiannya kepada Lee Bo Na selama ini kan? 😊😊😊

Fyi kalo dulu Bo na dan Myung So satu sekolahan sebelum Bo Na kenal dengan Chan Young, mereka sudah berteman dekat ketika smp.

Dan ketika Tan memutuskan hubungannya secara tiba-tiba dengan Bo Na, kemudian Bo Na menangis hampir berhari-hari disitulah cinta Myung so mulai tumbuh.

Lalu ketika Bo Na dan Chan Young menikah Myung So adalah orang kedua setelah Yoo Rachel yang menangis, entah menangis terharu atau hatinya perih karena wanita yang dia sayangi sudah resmi menjadi istri orang (deskripsikan sendiri aja ya chingu?) 😆😆

Leonard (anak dari Myung So & Bo Young).