8

3.6K 232 12
                                    

"Amerika?" Nyonya Kim berteriak dari balik meja makan dia menatap anak laki-laki yang sedang menyantap sarapannya didepannya kemudian menatap suaminya yang duduk tepat diujung meja.

"Aku hanya meninggalkanmu sebentar bukan untuk selamanya ibu" Kim Tan berseru dia mengambil satu tangkup sandwich lagi lalu memakannya.

"Apa kau sudah membicarakan hal ini dengan Hyung-mu?" Tuan Kim bertanya kepada anak laki-laki bungsunya.

"Sudah Ayah"

"Bagaimana pendapatnya?"

"Dia mendukung apapun keputusanku, tetapi Hyung berpesan agar aku bisa memikirkannya dengan matang" Kim Tan menjawab kemudian meminum segelas susunya.

Tuan Kim menyuapkan suapan terakhirnya kemudian meletakan garpu dan pisau sandwichnya diatas piringnya, dia mengelap mulutnya lalu memerintahkan istrinya untuk memotongkan satu buah apel merah untuknya.

"Aku rasa gelar mastermu sudah cukup untuk mengurus perusahaan, kau bisa bertanya kepada Ayah atau Hyungmu jika ada sesuatu yang menurutmu kurang dimengerti" Tuan Kim memakan buah apel yang sudah berubah menjadi potongan-potongan kecil dari istrinya.

"Menikahlah dan beri aku cucu!"

Kim Tan seketika tersedak mendengar ucapan Ayahnya.
.
.
.
.
.
Kim Tan mengacak-acak lemari pakaiannya dia mencocokan pakaian dan sepatu yang akan dia pakai, kemudian pakaian yang sudah dicobanya yang menurutnya kurang cocok dipakai dia lemparkan begitu saja diatas tempat tidurnya. Kamarnya sudah mirip seperti kamar Myung So yang porak poranda seperti kapal Titanic yang tenggelam, Dia sudah berdiri didepan kaca dan beberapa kali menyemprot parfumnya kemudian memakai gel dirambutnya.

"Kau tidak bekerja?" Nyonya Kim masuk kekamarnya dengan membawa segelas air putih dan vitamin untuk diminumnya.

"Aku ada urusan ibu" Kim Tan menjawab sekenanya.

Nyonya Kim meletakan gelas dan vitamin anaknya diatas nakas sebelah tempat tidurnya kemudian dia menyingkirkan beberapa pakaian Kim Tan yang tergeletak dikasurnya lalu duduk ditepi ranjangnya.

"Aku rasa Ayahmu ada benarnya?" Nyonya Kim menyilangkan kakinya kemudian memandang anaknya yang tengah sibuk dengan cermin didepannya.

"Jangan bercanda eomma, kalau ayah ingin minta cucu kenapa dia tidak memintanya kepada Hyung?" Kim Tan masih sibuk kesana-kemari dia sudah memutuskan memakai pakaian yang mana dan kini dia sedang mencocokan sepatunya.

"Aku bahkan tidak yakin kalau Won sudah tidur bersama dengan Da Kyung?" Ibunya bicara sendiri.

Sudah menjadi rahasia umum jika Kim Won menikah di bawah paksaan dengan calon pilihan ayahnya, diumur pernikahannya yang terbilang sudah cukup lama belum ada tanda-tanda jika Da Kyung telah mengandung. Mereka selalu menjadikan pekerjaan sebagai alasan untuk menunda momongan.

Tuan Kim yang sudah pensiun dari perusahaan dan lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah merasa kesepian, diusia senjanya saat ini dia menginginkan rumahnya ramai dengan banyak sekali cucu.

Awalnya dia berfikir Won akan memberinya cucu dengan segera tetapi melihat sifatnya yang keras kepala, sepertinya akan susah untuk memaksanya. Dia masih bersyukur karena Won masih memberatkan hatinya kepadanya dengan menikahi anak perempuan dari sahabatnya tetapi dia tidak bisa memaksanya lagi lebih dari itu.

Dan Kim Tan-lah harapan terakhirnya.

Bandara Incheon.
Kim Tan sudah berkali-kali berjalan keluar masuk ruang tunggu dibandara dia pun sudah berkali-kali meyakinkan jika dia menunggu dipenerbangan internasional bukan domestik, sudah sekitar dua jam lebih dia berada dibandara dan sudah ketiga kalinya pula dia meminum Caramel Machiato kesukaannya yang dia pesan di kedai kopi Bandara tersebut. Dia baru menyadari betapa bodohnya dia karena tidak menanyakan kepada Young Do jam berapa Rachel terbang dari London?.

Kim Tan meraih ponselnya kemudian mencari daftar nama diponselnya, setelah dia menemukan nama Choi Young Do tertera diponselnya dia segera menekan tombol untuk menghubunginya.

"Yeoboseyo?" Suara Young Di dari ujung telepon.

"Jam berapa Rachel akan landing?" Kim Tan berseru dari balik ponselnya.

"Kau dibandara? Apa kau sudah beralih jadi sopir sekarang?" Young Do terkekeh mengingat kejadian Kim Tan yang secara terang-terangan mengatakan akan menyuruh sopirnya untuk menjemput Rachel dan sekarang dia sendiri yang akhirnya datang menjemput, suara bising dari pusat informasi di bandara yang membuat Young Do tahu jika temannya itu tidak sedang berada dikantor maupun dirumahnya.

"Lama menunggu?" Seorang Yeoja berdiri tempat disamping Kim Tan dia tersenyum sambil menbawa satu gelas kopi yang dia genggam oleh kedua tangannya, Yoo Rachel berdiri dengan anggunnya disebelah mantan tunangannya.

"Lama menunggu?" Seorang Yeoja berdiri tempat disamping Kim Tan dia tersenyum sambil menbawa satu gelas kopi yang dia genggam oleh kedua tangannya, Yoo Rachel berdiri dengan anggunnya disebelah mantan tunangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Sekedar informasi:
Nyonya Kim disini adalah ibunya Kim Tan yang dulu belum resmi dinikahi oleh Tuan Kim, di cerita ini mereka akhirnya menikah karena bujukan oleh Kim Tan dan sedikit campur tangan dari Kim Won.

Kim Won yang akhirnya menikahi Da Kyung walaupun masih menyimpan rasa terhadap Hyun Joo.

Tetap vote and comment ya gomawoyeo 😊

The Heirs 2 (Complete)Where stories live. Discover now