50

2K 109 2
                                    

"Kau sudah siap?" Tan bertanya kepada Rachel yang sudah berdandan sempurna didepan cermin di apartemennnya.

"Apakah aku sudah terlihat sempurna untuk bertemu dengan calon mertuaku?" Rachel mengangguk dan kembali bertanya kepada Calon suaminya.

"Kau selalu terlihag sempurna Honey, bahkan ketika kau tidak mengenakan baju!" Tan berseloroh menggoda kekasihnya yang kini sudah menatapnya garang. Dia hanya tertawa kecil dan memciumi pipi Yoo Rachel.

"Huh mengapa jantungku berdetak tak beraturan?" Rachel meletakan tangannya kedadanya.

"Santai honey ada aku disampingmu" Tan mencoba mengurangi stres kekasihnya yang kini sudah berada didekapannya.

Rachel hanya tertawa sambil memperhatikan cincin yang Tan berikan untuknya, Tan menarik dirinya seketika dan menciumnya pelan.

"Aku harus memakai lipstikku lagi, kau selalu saja menciumku tiba-tiba" Rachel merengek didepan Tan dan kekkasihnya hanya tertawa melihat tingkah kekanakannya.

Mereka berjalan bersama ketika Rachel sudah benar-benar siap untuk dia bawa kerumahnya dan bertemu kedua orang tuannya.
...

Rachel masih meletakan tangannya kedepan dadanya setelah mobil Tan masuk ke pelataran rumahnya, dia teringat terakhir dia menginjakan kakinya dirumah ini dan meninggalkan kesan negatif didalam rumah mantan kekasihnya itu. Dan kini dia kembali dan harus membangun citra yang baik dari awal.

Tan menggenggam tangannya lebih dulu setelah dia keluar dan membukakan pintu untuk Rachel.

Rachel turun dari mobil kekasihnya dan disambut oleh beberapa pengawal didepan rumah kekasihnya.

Jantungnya berdetak cepat bersamaaan dengan semakin dekatnya dia menuju pintu rumah kekasihnya tersebut.

"Yoo Rachel?" Seorang wanita paruh baya menemuinya dan memeluknya dari ambang pintu.

"Nyonya Kim apa kabar?" Rachel tersenyum dan menundukan dirinya setelah ibu dari kekasihnya menguraikan pelukannya.

"Aku tidak suka dengan panggilan itu, menurutku itu kelihatan tua? Panggil saja aku eomma arasho?" Nyonya Kim menggandeng tangan Yoo Rachel setelah melihat yeoja cantik itu menganggukan kepalanya.

"Ne eomma?" Rachel tesenyum lebar menunjukkan betapa bahagianya dirinya saat ini.

Nyonya Kim menuntunnya kearah ruang tamu dimana suaminya sudah duduk disofa dan tersenyum lebar kearahnya. Rachel membungkukan badannya kepada pria tua tersebut dan Tuan Kim tersenyum lebar kearahnya.

"Duduklah Rachel, apa kalian sudah makan siang?" Tuan Kim menyapanya dengan sangat ramah.

"Kami sudah makan siang ayah!" Kali ini Tan yang menjawab namja itu duduk disebelah Rachel dan langsung menggenggam tangan kekasihnya.

Nyonya Kim seketika melirik perlakuan anak laki-lakinya kepada Rachel yang membuat hatinya berbunga-bunga.

"Aku ingin menikah!" Tan tiba-tiba membuka obrolan setelah suasana menjadi hening sebelumnya.

Tuan Kim tersenyum mendengar perkataan anak laki-lakinya sementara istrinya disampingnya sudah membulatkan mulutnya lebar dan tersenyum sangat lebar setelahnya.

"Ayah apa kau setuju?" Tan memanggil ayahnya ketika ayahnya belum mau menanggapinya.

"Tentu saja!" Nyonya Kim tiba-tiba berseru dari posisinya kemudian memandang suaminya yang masih diam.

Pandangan mereka tertuju kesatu pria berkacamata yang sedang duduk dan memegang tongkat ditangannya.

"Tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyetujui kalian, kalian adalah pasangan sempurna seperti Won dan Da Kyung?" Tuan Kim terkekeh dan membuat atmosfer yang tadinya dingin menjadi hangat seketika.

The Heirs 2 (Complete)Where stories live. Discover now