26

2.5K 153 3
                                    

Yoo Rachel baru saja sampai diapartemennya dia berjalan menuju dapur untuk mengambil air putih didalam kulkasnya sambil membalas chat dari Kim Tan yang tidak pernah berhenti menggodanya.

Sejak kepulangannya kekorea beberapa bulan yang lalu dan membuat dia kembali bertemu dengan mantan tuanangannya, dia tidak pernah berhenti memikirkan namja itu. Kata-kata yang keluar dari mulutnya ketika mereka berada di Bandara saat namja itu  mengantar dirinya kembali ke paris masih terngiang-ngiang dikepalanya. Dia tidak mungkin salah dengar jika Kim Tan mengucapkan 'Saranghae' kepadanya yang membuat dia kaku dan syaraf-syarafnya lumpuh seketika bahkan efeknya masih dia rasakan hingga saat ini.

Dirinya seakan kecanduan oleh chat-chat gombal dari Kim Tan yang dikirimkan untuknya, berbeda dengan chat Young Do yang tidak pernah berefek kepadanya walaupun sebenarnya untuk mendapat predikat tukang gombal Choi Young Do adalah juaranya.

Yoo Rachel berjalan kekamar dan baru meletakan ponselnya diatas kasur dia mendekat kearah lemari pakaiannya untuk berganti baju tetapi ponselnya berdering lagi, dia tersenyum dan meraih ponselnya yang dia pikir Kim Tan-lah yang menghubunginya namun berbeda kali ini, nama Choi Young Do tertera jelas dilayar ponselnya.

Dia segera menggeser layarnya untuk menerima panggilan kemudian menempelkanya ditelingannya.

"Yeoboseyo?"

"Apa??!!" Yoo Rachel memekik dari balik teleponnya dia mematung kemudian air matanya meleleh begitu saja dari mata beningnya.

"Aku akan pulang saat ini juga!" Yoo Rachel mematikan ponselnya.
.
.
Kim Tan melajukan mobilnya dengan cepat dia keluar dari kantornya untuk menuju Rumah Sakit, sekertarisnya bilang kepadanya jika Choi Young Do menyuruh sopir taksi bodoh untuk membayarkan tagihan atas namanya dan menyuruhnya agar menjemputnya dirumah sakit.

Sesampainya di Rumah Sakit Young Do sudah menunggunya di depan pintu keluar dan masuk kedalam mobilnya lalu memasang sabuk pengamannya dan menyuruhnya untuk mengantarnya ke hotel.

"Bagaimana keadaanya?" Kim Tan berseru dibalik kemudi mobilnya dia melajukan mobilnya dengan cepat namun menjaga agar tetap stabil.

"Seperti yang aku ceritakan tadi" Choi Young Do menjawab dia nampak memikirkan apa yang harus dia lakukan.

"Bagaimana dengan Rachel?" Kim Tan bertanya lagi.

"Aku sudah menghubunginya dia sedang dalam perjalanan pulang" Young Do menjawab sekenanya.

"Kenapa dengan tanganmu?" Kim Tan memandang tangan Young Do yang sudah dibalut perban, namun sepertinya Young Do tidak ingin menjawab otaknya erus berputar memikirkan kejadian yang baru saja terjadi dengannya dan ayahnya.

Flash back on.
Choi Young Do berada dihotelnya dia baru saja selesai meeting dengan karyawannya untuk membahas tamu dari kedutaan asing yang akan menginap dihotelnya, dia telah mengatur segala sesuatunya agar tamunya bisa merasa puas  menginap di Hotelnya.

Handphonenya beberapa kali berdering diatas meja dia sudah tahu siapa yang menelepon tanpa melihat layar ponselnya.

Setelah ponselnya berhenti berdering dia mengambilnya ada nama ayahnya dilayar ponselnya didalam riwayat panggilan tak terjawabnya, Choi Young Do menyeringai dahulu sebelum dia membaca sebuah pesan dari orang yang sama yang membuat ekspresinya berubah dan seketika itu juga dia langsung menelepon seseorang.

Setelah ponselnya berhenti berdering dia mengambilnya ada nama ayahnya dilayar ponselnya didalam riwayat panggilan tak terjawabnya, Choi Young Do menyeringai dahulu sebelum dia membaca sebuah pesan dari orang yang sama yang membuat ekspresinya ber...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Yeoboseyo?" Suara seorang perempuan menyapa dari ujung telepon.

"Yeoboseyo, Yoo Rachel?" Choi Young Do berseru dari balik teleponya.

"Ibumu masuk rumah sakit dia tak sadarkan diri!" Dia meneruskan perkataanya kembali.

"Apa??!!" Yoo Rachel memekik dari balik teleponnya dia mematung kemudian air matanya meleleh begitu saja dari mata beningnya.

"Kau bisa pulang sekarang?" Young Do melihat layar teleponnya yang dia kira sudah putus karena suata Yoo Rachel sama sekali tidak terdengar namun detik teleponnya masih berjalan dan dia yakin Yoo Rachel masih berada disana,

"Yeoboseyo?. . .yeoboseyo??. ." Young Do berseru dia menempelkan ponselnya ke telinganya kembali.

"Aku akan pulang saat ini juga!" Yoo Rachel mematikan ponselnya.
.
.
Young Do berlari menuju pintu keluar kantornya dan menyerobot taksi yang sudah dipesan oleh orang, sopirnya sedang mengantar rekan bisnisnya ke bandara dan dia terlalu malas untuk menelepon sopir yang lain apalagi berlari kearah parkiran untuk mengeluarkan motor kesayangannya.

Dia mengatakan international Saint Mary's Hospital dengan sangat jelas seketika sopir taksi terus melesat jauh meninggalkan Hotelnya.

Dia telah sampai di rumah sakit tersebut lalu membuka pintu taksi yang dia tumpangi, dia merogoh saku celana dan jasnya dia lupa tidak membawa dompetnya, dia hendak menghubungi Myung So namun kelihatannya ponselnya terjatuh di hotel ketika dia berlari tadi, namun seorang Young Do tidak pernah kehilangan ide.

Dia tetap turun dan bicara kepada sipemilik taksi,

"Temui Mr.Kim Tan di jeguk Empire mintalah dia untuk menjemputku disini satu jam lagi dan mintalah bayaran atas tagihan taksiku kepadanya, kau mengerti?"

"Baik Tuan"

Young do menutup pintu taksinya dan berlari masuk kerumah sakit. Dia masuk ke ruang icu dimana ada seorang pria berkacamata sedang menggenggam tangan seorang wanita yang terbaring lemah dengan selang-selang diantara tubuhnya.

Young Do melihatnya dari kaca di depannya dia tersenyum getir melihat pemandangan didepannya, seketika ayahnya barbalik memandangnya kemudian melepas pakaian khusus dari rumah sakit untuk pengunjung yang ingin masuk keruang itu dan berjalan menemui anaknya yang sudah kaku seperti patung.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu" Mr.Choi memulai pembicaraan mukanya nampak berantakan.

"Tidak disini!" Young Do berjalan menuju toilet pria lalu dibelakangnya ayahnya mengikutinya.

Dia menghentikan langkahnya kemudian berbalik dan menekuk kedua tanganya kedepan dadanya dan memandang ayahnya dengan tatapan ingin meminta penjelasan.

"Esther mencoba bunuh diri! Dia terlalu memikirkan Rachel" Pria berkacamata itu berseru pelan dia memandangi anaknya yang kini tingginya sudah melebihi dirinya.

"Jangan salahkan Rachel atas masalah ini, aku tahu dia tertekan karenamu! Kau ternyata masih sama seperti dulu masih berkencan dengan banyak wanita dengan statusmu yang masih memiliki seorang istri!! Esther sudah menceritakan kepadaku tentang semua kelakuan gilamu!!" Young Do berkata dingin raut wajahnya nampak menakutkan, dia sudah sangat muak melihat ayahnya didepannya.

Mr.Choi hanya berdiri mematung didepannya tanpa mengeluarkan kata-kata.

"Kau telah membuat eomma pergi dan kini kau juga membuat nyonya Esther tersiksa karena ulahmu? Orang macam apa kau ini!!!" Kata-kata itu keluar dari mulut Young Do tanpa jeda.

"Aku bahkan tidak sudi untuk memanggilmu Ayah!!!"  Young Do berteriak emosinya sudah memuncak kali ini.

Praaaakkkkk
Choi Young Do memukul cermin didalam toilet tersebut lalu dia berjalan keluar dan diluar sudah banyak sekali orang dan petugas kebersihan mengintip dari balik pintu.

"Kirim tagihan semua kerusakan di toilet ini ke Hotelku" Young Do berseru kepada salah satu petugas kebersihan yang mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.

"Aish aku harus mengobati luka ini" Young Do melihat tangannya yang sudah berlumuran darah dia berjalan di koridor mencari perawat yang cantik hanya untuk mengantarkannya ke ruang igd untuk membersihkan lukanya.

***

Ada pertanyaan tentang kenapa Young Do menamai ayahnya di ponselnya dengan Mr.Choi dan dia tidak menyelipkan fotonya?

"Aku bahkan tidak sudi memanggilmu ayah"

Itu jawabannya.

The Heirs 2 (Complete)Where stories live. Discover now