32

2.2K 153 0
                                    

"Anyeong eomma? Apa aku sudah bilang jika kau cantik hari ini?" Rachel masuk kedalam ruangan Esther, Dokternya bilang dia sudah melewati masa kritisnya dan hanya tinggal menunggu pasien sadar.

Yoo Rachel menenggelamkan dirinya ditepi ranjang ibunya, ini sudah ke-empat harinya Esther berada di Rs. Dan sampai sekarang belum membuka matanya.

Entah sudah berapa kali dia mengajak ibunya bicara yang terlihat  dia seperti orang gila karena bicara sendiri tanpa ada jawaban dari orang yang diajak bicara.

Rachel menunggu sendiri karena dia bergantian jaga dengan Young Do yang sudah pulang untuk beristirahat. Kim Tan juga tidak bisa menemaninya karena harus pergi kekantor untuk mengikuti meeting bersama Klien penting dari luar negeri membicarakan masalah saham dan pengembangan bisnisnya di Tiongkok.

"Bisa Kita bicara?" Seorang pria berkacamata telah berdiri dibelakangnya memasukan tangannya kedalam saku celananya.

Yoo Rachel mendongakan kepalanya dilihatnya ayah tirinya berdiri dibelakangnya dengan sedikit senyum mengembang dibibirnya.

"Ehm" Yoo Rachel menggangguk kemudian beranjak dari kursinya lalu mengecup puncak kepala Esther dan berjalan mengekori Mr.Choi.

Mereka duduk disalah satu sofa diruangan itu, ruangan Esther sangat luas bahkan tidak tampak seperti kamar sebuah rumah sakit melainkan sebuah hotel berbintang yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas mewah didalamnya.

"Mianhae" Mr.Choi membuka pembicaraan dia memandang Yoo Rachel yang duduk didepannya yang juga memandangnya.

"Untuk?" Yoo Rachel tidak menjawab dia malah melemparkan pertanyaan kepada ayah tirinya kemudian memanndanginya dengann tatapan mengintimidasi.

"Ibumu!" Mr.Choi menjawab singkat.

Yoo Rachel mendengus dan mengalihkan pandangannya dari pria yang duduk didepannya.

"Kau tidak harus meminta maaf keadaku paman, orang yang harus kauu mintai maaf sedang terbaring disana!" Yoo Rachel memandangi ibunya kemudian mengalihkann pandangannya  lagi kearah Mr.Choi.

"Aku sudah meminta maaf kepadanya ribuan kali dan itu tidak bisa membuatnya bangun dan memaafkanku" Mr.Choi menunduk dan mencoba menyembunyikan air mata yang sudah menggenang didalam bola matanya.

"Berubahlah demi Eomma, demi Oppa dan demi. .aaku!" Rachel menggantungkan kata-kata terakhirnya dan itu membuat Mr.Choi mendongakan kepalanya karena terkejut mendengar perkataannya.

"Orang mempunyai beberapa kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya tapi aku hanya  memberimu satu, Jika setelah Eomma sadar kau masih saja menyakitinya aku tidak akan memberikanmu kesempatan kedua untuk menjadi ayah tiriku!" Yoo Rachel beranjak dari kursinya kemudian berdiri sebentar memandang Mr.Choi yang mengangguk dan tersenyum kearahnya.

"Gomawo" Mr.Choi tersenyum ke arah Yoo Rachel yang terus pergi meninggalkannya setelah mendengar ucapannya dia bahkan tidak berinisiatif untuk membalas senyumnya apalagi membalas ucapannya. Like mother like daughter.

Esther menurunkan sifat angkuhnya secara sempurna kepada anak tunggalnya, Mr.Choi yakin sekali itu. Melihat cara Rachel berhadapan dengan orang yang tak disukainya dan berbicara dengannya membuat dia terlihat sama persis seperti Esther dalam versi muda. Bahkan caranya menyeringai dan menatap tajam musuhnya dengan tatapan yang mengandung suntikan eutanesia sama persis seperti dengan cara Esther melihatnya ketika mereka sedang terlibat dalam suatu perdebatan.

Mr.Choi tiba-tiba tersenyum dan dia mengingat sesuatu 'Choi Young Do' anak laki-laki satu-satunya yang semakin dia tumbuh dan berkembang membuatnya sama persis seperti dirinya, Dia menyadari dia sudah salah mendidiknya menjadi seorang yang angkuh dan arogan seperti dirinya tetapi jauh didalam hatinya dia bersyukur karena ada sifat-sifat dari mantan istrinya yang mengalir didalam diri anaknya yang membuat dia masih memiliki rasa belas kasihan yang dapat meluruhkan semua sifat-sifat buruknya seketika.
...

Hujan mengguyur kota Seoul, gemericik-gemericik air dari langit membuat embun-embun kecil menempel diluar kaca jendela disebuah rumah sakit dengan seorang yeoja berdiri dibawahnya memandang lalu lalang orang-orang dan kendaraan dilantai bawah dan sekitar international St.Marrys Hospital.

Yoo Rachel membuka ponselnya memandangi foto Dream Catcher pemberian kekasihnya yang dia pasang dijendela apartementnya di paris. Dia tersenyum tipis memikirkan betapa ajaibnya benda mitos itu, Entah kebetulan atau tidak mimpi-mimpinya telah terealisasi perlahan-lahan.

Dia memjamkan matanya kemudian berdoa didalam hatinya untuk kesembuhan ibunya, dia berjanji kepada dirinya sendiri akan melupakan semua masalah yang terjadi diantara mereka dan berjanji akan berhubungan baik dengan ibunya apapun yang terjadi.

Dia membuka matanya dan memandang kearah ibunya yang masih setia memejamkan matanya terbuai oleh mimpi indahnya dengan suaminya disampingnya yang tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari istrinya.

"Eomma diluar hujan, apa kau ingat ketika aku berumur delapan tahun kau memarahiku dan mengunciku didalam kamar karena aku ketahuan bermain hujan dihalaman belakang? Aku bahkan selalu mengingat hal itu ketika hujan? Aku selalu merindukanmu Eomma" Yoo Rachel berjalan mendekat kearah ranjang ibunya dan mengelus kepalanya pelan. Dia mulai berbicara sendiri berharap agar ibunya bangun dan menanggapi perkataannya.

"Managerku bahkan beberapa kali memarahiku karena aku selalu bermain hujan ketika aku di paris dan itu membuat aku sering terserang flu, tapi aku tidak peduli itu, aku merindukanmu eomma hanya hujan yang bisa membuat aku bisa merasa dekat denganmu!" Yoo Rachel tersenyum getir diakhir perkataannya.

"Bangunlah Eomma peluk aku sebentar saja" yoo Rachel menenggelamkan dirinya disamping ibunya dan membiarkan air matanya mengalir dari mata bulatnya membasahi pipi mulusnya.

"Aku dan Young Do telah membicarakan masalah liburan keluarga, karena Rachel sudah berada disini kami hanya tinggal menunggu kau bangun, kami tidak akan menghabiskan waktu hanya bertiga tanpamu, ayo bangunlah sayang kau sendiri yang ingin berlibur ke paris bersama Rachel dan Young Do!" Mr.Choi nampak mengikuti metode Yoo rachel agar membuat istrinya cepat sadar.

Yoo Rachel nampak terkejut mendengar perkataan Mr.Choi kemudian beralih memandang ibunya lagi yang masih belum mau membuka matanya.

"Kau pulanglah untuk berisitirahat aku akan menggantikanmu berjaga!" Mr.Choi memerintah Yoo Rachel yang keliatan kusut karena tidak tidur semalaman.

Tok. .tok..
Rachel membuka pintu kamar ibunya yang diketuk oleh seseorang dia membukanya dan melihat Tuan Kim dan istrinya beserta para pengawalnya dari balik pintu.

"Tuan Kim?" Yoo Rachel tersenyum dan mempersilahkan ayah dari kekasihnya masuk kedalam kamar beserta istrinya.
...

Rachel dan nyonya Kim sedang mengobrol di sofa kamar ibunya disebelahnya ada ayah tirinya dan Tuan Kim yang sepertinya sedang membicarakan masalah bisnis.

"Kau cantik sekali Rachel aku sering melihat wajahmu dibeberapa majalah fashion tapi kau tampak lebih cantik aslinya" nyonya Kim memuji kecantikan mantan tunangan dari anaknya dia memperhatikan wajah Rachel secara rinci bahakn tidak ada celah bagi siapapun untuk membuly kekurangannya fisiknya terlalu sempurna untuk seorang wanita asia.

"Terimakasih nyonya anda berlebihan" Yoo Rachel tersenyum merendah.

"Aku pernah melihatmu menjadi model brand Gucci kau tahu itu adalah merk brand favoritku" Nyonya Kim menyilangkan kakinya dan terlibat pembicaraan dengan sangat antusias.

"Benarkah?"

Nyonya Kim mengangguk

"Kau sudah memiliki kekasih?" Nyonya Kim bertanya memandang Rachel untuk meminta penjelasan.

"Sudah" Rachel menjawab dengan tegas.

"Sayang sekali aku bahkam sempat berfikir ingin menjodohkanmu dengan Kim tan, putuskan saja kekasihmu dan jadi menantuku!"  Nyonya Kim menjawab ada raut kekecewaan yang terpancar dari mukanya.

Yoo Rachel tersenyum penuh arti.

*** 





The Heirs 2 (Complete)Where stories live. Discover now