47

1.7K 91 0
                                    

Hiruk pikuk pesta masih terasa didalam rumah Lee Hyo Shin. Dia baru saja selesai mengucap janji suci kepada mantan gurunya yang saat ini sudah syah menjadi istrinya Jeon Hyun joo yang saat ini tidak bisa berhenti menangis.

Pesta pernikahan yang diidamkan oleh sebagian wanita terasa kurang sempurna jika salah satu orang tua  tidak mau datang untuk menghadiri dan merestui mereka dihari pernikahannya.

Hyo Shin menyuruh istrinya untuk berisitirahat dikamar sedangkan dirinya berpamitan untuk menemui tamu-tamunya yang masih duduk diluar.

Dia mengecup kening istrinya lama sebelum pergi meninggalkannya sendiri didalam kamarnya.

"Mianhae, dari awal kita sudah sepakat tidak akan memberatkan masalah ini?" Hyo Shin berucap dia meminta maaf karena ibunya tetap bersikukuh tidak akan menghadiri pesta pernikahan putra kesayangannya.

Hyun Joo tersenyum tipis dan mengangguk, dirinya yang selama ini kelihatan tegar tidak sebanding dengan hatinya yang ternyata sangat rentan. Dia adalah wanita kedua setelah Lee Bo Na yang memiliki hoby menangis.

Hyo Shin menciumnya lagi dan kini sudah benar-benar berjalan menuju pintu kamarnya lalu menutup pintunya.

Hyun joo menatap cincin yang melingkar indah dijari manisnya, dia tersenyum sangat tipis bahkan nyaris tidak terlihat jika dia sedang tersenyum. Pikirannya menerawang ke seorang tamu yang bahkan dia tidak yakin jika seseorang itu menerima undangan pernikahannya atau tidak.

Namun dia bisa membaca dari cara suaminya yang memandang tamu tersebut dengan pandangan kaget seketika dia tahu jika tamu tersebut memutuskan untuk datang atas keinginannya sendiri.

Flashback on.
"Jeon Hyun Joo berjanjilah kepadaku untuk bahagia walaupun ketika kau berada dititik terendah dalam hidupmu!" Kim Won memandangnya dalam-dalam, mereka sedang duduk disalah satu bangku untuk para tamu undangan yang hadir.

Hyun Joo tidak berhenti menangis, tangis yang sedari tadi dia tahan untuk tidak jatuh akhirnya tak bisa  dibendung lagi. Dari posisinya sekarang dia tahu Won sekuat tenaga menahan tangisnya, dia bisa merasakan genggaman tangan mantan kekasihnya yang sangat erat menggenggam tangannya.

Dengan susah payah dia mengangguk lalu Won mengusap air mata Hyun Joo dengan ibu jarinya pelan. Won beranjak dari kursinya dan hendaka berjalan menemui Lee Hyo Shin yang sedang menemui kerabatnya, Won sebenarnya tahu jika Hyo Shin sengaja meninggalkannya berdua bersama istrinya untuk memberikan ruang.

"Tuan Kim Won?" Hyun Joo beranjak dari kursinya dan menatap Won yang sudah berbalik menatap kearahnya, dia sengaja menyematkan panggilan Tuan kepada mantan kekasihnya agar Won menyadari batasan antara dia dan dirinya.

"Selamat atas kehamilan istrimu, Aku harap semuanya bisa berjalan lancar sesuai dengan rencana?" Hyun Joo memaksakan senyum dibibirnya, dia melihat Won yang memandangnya lama dari tempatnya lalu menganggukan kepalanya dan tersenyum kearahnya kemudian menghilang dari pandangannya.

Flashback Off.
Hyun Joo mencoba menutup matanya, raganya lelah begitu pula dengan jiwanya. Dia ingin beristirahat sejenak untuk melupakan semua kepahitan yang dia alami didalam hidupnya.
...

"Chukahaeyeo Oppa!" Yoo Rachel berdiri dari kursinya memeluk Lee Hyo Shin.

Dia datang terlambat ke pesta pernikahan sahabatnya karena harus mendatangi kantor agensinya di Korea terlebih dahulu untuk menandatangani kontrak yang baru.

Tan sudah datang terlebih dahulu bersama Young Do dan Myung Soo, lalu memutuskan menjemput Rachel di Kantor agensinya kemudian kembali lagi ke pesta Lee Hyo Shin.

"Gomawo sudah menyempatkan datang, kapan kalian menyusul?" Lee Hyo Shin bertanya setelah Rachel menguraikan pelukannya.

"Segera." Rachel tersenyum lebar sambil memamerkan cincin pemberian Tan yang melingkari jari manisnya kepada Hyo Shin, Hyo Shin sempat agak sedikit terkejut dan kemudian ikut tersenyum dan mengacak rambut Rachel.

"Yoo Rachel?" Lee Bo Na melambaikan tangannya ke atas menyuruhnya untuk datang dan duduk disampingnya.

Rachel tertawa kemudian meminta izin kepada Hyo Shin untuk menemui Bo Na. Sedangkan Tan dan Hyo Shin duduk membaur bersama Young Do dan Myung Soo di meja yang berbeda.

"Aku sangat merindukanmu?" Lee Bo Na berseru setelah mereka berpelukan cukup lama sementara Yoo Rachel hanya bergumam dan tertawa melihat tingkah Bo Na yang selalu pintar mengekspresikan perasaannya kepada siapapun.

Mereka masih tersenyum lebar walaupun pelukan mereka sudah terurai, Rachel melirik namja disebelah Bo Na yang ikut berdiri menyambutnya.

"Apa kabar Kau Tuan Kim?" Rachel menyeringai kemudian tertawa lebar sambil menepuk pundak Kai, Kai ikut tertawa bersama Rachel.

"Kau mengenalinya? Aku pikir kau sudah melupakan wajahnya dan akan terkejut setelah mendengar apa yang akan kuceritakan kepadamu tentangnya!" Bo Na mengerucutkan bibirnya, dia nampak sedikit kecewa karena ternyata Rachel mengenali Kai, tidak seperti apa yang dia bayangkan sebelumnya.

"Kami sudah pernah bekerja sama sebelumnya jadi aku sudah tahu siapa dia? Dan aku cukup senang akhirnya dia berani menemui Lee Bo Na, beberapa tahun ini dia selalu menggangguku dengan meneleponku bertujuan untuk menanyakan kabarmu?" Yoo Rachel melirik ke arah Kai yang meletakkan telunjuknya kedepan bibirnya memberitahukan agar dirinya tidak membocorkan rahasianya kepada Bo na, kemudian melirik kearah Bo na yang sedang tersipu.

"Cincinmu bagus sekali? Apa Tan yang memberikannya kepadamu?" Bo Na meraih tangan Rachel kemudian memperhatikan cincin yang dia pakai dengann teliti.

Rachel mengangguk dan tersenyum lebar.

"Dia melamarku?" Rachel berseru dan dia melihat ekspresi Lee Bo Na memandangnya dengan mulut menganga lebar, Bo Na bahkan tidak berniat menutup mulutnya sedikitpun.

"Tutup mulutmu Lee Bo Na kau nampak seperti seorang idiot!" Tan mendekat ke arahnya kemudian menghampiri Rachel dan mencium puncak kepalanya singkat.

"Ish" Bo Na mendesis dan langsung mengganti ekspresinya seketika.

"Hai Pria pembalut?" Myung Soo ikut muncul didekatnya dan itu membuat dirinya semakin muak dan ingin buru-buru pergi meninggalkan pesta Hyo Shin.

Kai tertawa mendengar sapaan yang Myung Soo ucapkan kepadanya, dia melirik Lee Bo Na yang sedari tadi memandangnya takut-takut.

Young Do mendekatkan dirinya ke arah Kai dan mengajak dia mengobrol, tidak ada yang istimewa dalam obrolan mereka. Mereka membicarakan bisnis dan Kai sudah menimbang-nimbang keputusannya untuk ikut berinvestasi di hotel Young Do yang katanya akan membuka cabang barunya di Maldives.

Bo Na merasa bosan dan meminta diri untuk ke kamar mandi sebentar, dia berjalan meninggalkan mereka setelah Kai mengangguk menyetujui permintaan Lee Bo Na.

Bo Na memang tidak terlalu tertarik jika seseorang sedang membicarakan masalah bisnis, walaupun dirinya memang sudah terlahir untuk ikut berkecimpung didunia itu untuk mewarisi bisnis kedua orang tuanya namun dia lebih memilih untuk menjadi seorang wanita biasa.

Bo Na melangkahkan kakinya ke dalam rumah Hyo Shin untuk mencari kamar mandi namun sebelum dia benar-benae masuk langkahnya terhenti tiba-tiba, tubuhnya kaku seketika, matanya membulat dan mulutnya menganga lebar.

Dia melihat Hyo Shin sedang berbicara dengan seorang pria yang sangat dia hafal perawakannya, pria berlesung pipit itu terlihat sedang tertawa bersama Hyo Shin dan tangan Hyo Shin berkali-kali menepuk pundaknya.

Dia masih diposisinya sekarang sampai seseorang yang dia pandang beralih memandangnya dengan senyum yang agak canggung, Hyo Shin juga beralih memandangnya ketika melihat pria yang diajak bicara tampak memperhatikan sesuatu.

"Yoon Chan Young?" Bo Na berkata lirih, matanya menatap pria tersebut tidak percaya dengan posisi yang masih sama.

Air matanya yang sedari tadi menggantung jatuh begitu saja dari pipi mulusnya.

***


The Heirs 2 (Complete)Where stories live. Discover now