18

2.7K 183 4
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kim Tan duduk disofa apartemennya ditemani suara dari televisi didepannya yang dia biarkan menyala, dia membalas chat dari Young Do yang dikirimkan untuknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kim Tan duduk disofa apartemennya ditemani suara dari televisi didepannya yang dia biarkan menyala, dia membalas chat dari Young Do yang dikirimkan untuknya. Young Do tidak bisa mengirim pesan kepada Rachel karena handphone wanita itu tertinggal di meja hotel,  maka dari itu Kim Tan-lah satu-satunya orang yang bisa dihubungi untuk menanyakan bagaimana keadaan Yoo Rachel.

Wanita itu tidak hentinya menangis bahkan sejak dari hotel, didalam mobil sampai dia memutuskan untuk membawanya ke apartemen yang Kim Won hadiahkan untuknya dulu ketika dia masih bersama Eun Sang,  yeoja itupun belum berhenti menangis.

Kim Tan tidak benar-benar tinggal diapartemennya dia hanya memutuskan menginap apabila dia bertengkar dengan ayahnya atau karena ibunya terlalu berisik membicarakan wanita-wanita yang menurutnya ideal dan cocok untuk menjadi istrinya, atau jika Myung Soo menyuruhnya untuk menginap hanya karena dia sedang jatuh cinta atau merasa galau karena dicampakan oleh wanita yang bahkan belum memiliki hubungan resmi dengannya, Myung soo selalu menelepon Kim Tan karena dari sekian banyak temannya hanya Kim Tan lah yang mau mendengarkan ceritanya sampai pagi.

Kim Tan beranjak dari sofanya dia berjalan menuju dapurnya berniat hendak membuat kopi namun ditengah-tengah perjalanannya dia berhenti tepat didepan pintu kamarnya yang tidak tertutup dengan sempurna.

Dia berdiri dibalik pintu memandangi sesosok yeoja yang meringkuk seperti anak kecil diatas tempat tidurnya, tanpa dia rasa senyum mengembang dari bibir tipisnya.

Dia berjalan kearah tempat tidurnya lalu duduk ditepian kasurnya sambil masih memandangi Yoo Rachel, tangannya membetulkan rambut yang hampir menutupi wajahnya,  diselipkan kebelakang telinganya lalu mengelus pelan kepalanya.

Dia menarik selimut keatas badan yeoja itu lalu meninggalkannya, walaupun sebenarnya dia belum ingin beranjak dari tempat itu, Yoo Rachel sudah seperti magnet untuknya.
.
.
.

Rachel mengerjap-ngerjapkan matanya dia menatap langit-langit kamar ini berbeda dari langit-langit yang dia pandang tadi, dia masih sangat ingat tadi dia bersama Kim Tan duduk di sofa lalu dia tertidur disana, tapi ketika dia bangun dia sudah berada diruangan yang berbeda. Mungkinkah Kim Tan yang memindahkannya kesini? Dia bertanya dalam hatinya.

Yoo Rachel duduk dan melihat arloji mahal yang melingkar indah  dipergelangan tangannya, waktu menunjukan pukul 19.14 sepertinya dia cukup lama menikmati tidurnya.
Dia membuka selimutnya lalu beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamar untuk mencari seseorang.

"Kau sudah bangun?kau tidur seperti seekor tupai yang sedang berhibernasi" Kim Tan berseru dari balik sofanya dia memandang Rachel sebentar kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke televisi didepannya.

Yoo Rachel tersenyum mendengar ucapan Kim tan dia berjalan mendekat ke arah namja itu kemudian duduk disofa yang lain disebelahnya.

Kim Tan berdiri dari sofanya kemudian pegi kedapur dam kembali dengan membawa secangkir teh ditangannya.

"Minum lah diluar hujan, karena kau tidak memintaku untuk menghangatkanmu jadi aku buatkan ini sebagai penggantinya"

Rachel tertawa mendengar lelucon yang namja itu katakan kemudian mengambil cangkir tehnya dan menyesapnya pelan.

"Aku harus pulang ke hotel karena besok aku harus kembali ke paris"

Perempuan itu duduk menyilangkan kakinya dan menyesap tehnya, bagaimana mungkin dia begitu pintar mengatur emosinya yang tadi dia luapkan dan kini dia bisa tertawa sambil menikmati teh dan tatapannya nampak begitu tenang.

Diasudah berubah menjadi sosok yang lebih dewasa dari sebelumnya, dan saat ini Kim Tan hanya ingin ibunya tahu dari semua wanita pilihan ibunya ada satu orang didepannya yang benar-benar layak dimasukan sebagai daftar calon istri.

Dia tidak bisa memungkiri jika Yoo Rachel telah merebut hatinya, mantan tunangannya yang dulu begitu angkuh dan sombong telah menyentuh hatinya dengan paket yang berbeda.

Waktu sudah merubah semuanya, keluarganya , teman-temannya bahkan cintanya.

***

The Heirs 2 (Complete)Where stories live. Discover now