Chapter 2 : Self-help

8.3K 543 27
                                    

[Follow untuk membaca keseluruhan chapter]

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak anda (Vote dan Comment)

.....

PERHATIAN!! CERITA INI DIPENUHI ADEGAN KEKERASAN, JANGAN DITIRU!!

.....

Cucu perempuan Lin Wang - terkenal sebagai Nona Istana Lin yang terlalu dimanjakan. Sombong, angkuh, dan tanpa beralasan, semua orang dianggapnya sebagai makhluk tak kasat mata di matanya, termasuk orang-orang di istana.

Lin Wang dan Kaisar Pendiri Kerajaan Qi bersumpah pada langit dan bumi akan menjadi saudara. Ketika Negara Qi dibentuk, Kaisar Pendiri secara pribadi memberikan Lin Wang gelar master yang membuat dia memiliki kekuasaan yang hampir mirip dengan Kaisar.

Di seluruh kerajaan, ini adalah salah satu tempat yang paling dihormati, bahkan kaisar saat ini pun harus bersikap sopan terhadap mereka. Lin Wang memiliki dua putra, namun kepahitan mucul dari cucunya, Jun Wu Xie. Karena dia menyukai Pangeran Kedua, sehingga Lin Wang memaksa Kaisar untuk menjodohkan Pangeran Kedua dengan cucunya.

Namun, wanita sombong ini sekarang terbaring di atas bebatuan tajam dalam keadaan yang menyedihkan, jika bukan karena jiwa Wu Xie, dia pasti akan menjadi mayat yang dibuang ke padang gurun.

[Kedua kaki patah, tiga tulang rusuk patah di sisi kiri, pergelangan tangan kanan yang terkilir. Jatuh dari ketinggian seperti itu, tubuh ini telah berhasil bertahan secara ajaib.]

Suara lain terdengar dari tubuh Jun Wu Xie, itu adalah suara kucing hitam kecil yang menemaninya selama lebih dari satu dekade dan mengejutkannya dalam tubuh yang sama

"Masih hidup." Jun Wu Xie bergumam saat ia berbaring di bebatuan tanpa ada sedikit rasa sakit di wajahnya, seolah-olah sakit fisik itu tidak ada hubungannya dengan dia.

[Selamat nyonya, anda telah lolos dari kematian sekali lagi]. Asap hitam keluar dari dada Jun Wu Xie dan berubah menjadi seekor kucing hitam kecil, berdiri di sampingnya.

Dia selamat dari bencana namun masih tetap saja nyaris mendekati kematian.

Dia merasakan energinya perlahan habis saat dia gemetar akibat hujan deras yang membasahi tubuhnya dengan deras.

Dia perlu mencari tempat untuk berlindung dari hujan dengan cepat, sebelum suhu tubuhnya turun lagi! Untungnya, ada sebuah gua di bawah tebing rendah di dekatnya.

Mengandalkan kedua tangannya dan satu-satunya pikiranuntuk bertahan hidup, dia menyeret dirinya ke arah gua.

Pakaian compang-camping, basah kuyup oleh keringat dan hujan, bergantung pada tubuh yang babak beluk. Darah merah menjejaki jalan setapak dari luka di kakinya, terhanyut oleh hujan yang tanpa ampun menimpa sosok kecil yang merangkak tersebut.

Kucing hitam kecil itu memberi dorongan sesekali sebagai bantuan jalan mereka menuju gua.

Setelah mengumpulkan setiap kekuatan yang tersisa dari tubuhnya yang lemah, meski jaraknya tidak jauh, itu merupakan prestasi tersendiri.

Dengan banyaknya luka dan medan perjalanan yang sulit, bahkan mereka dengan daya tahan tinggi pasti sudah pingsan berkali-kali.

Ketika akhirnya dia sampai gua yang gelap, wajahnya pucat pasi, tak berwarna.

Meringkuk di dinding gua yang dingin,akhirnya terbebas dari guyuran hujan, dia mendesah lega. Tiba-tiba terdengar suara hantu dari gua gelap itu.

[Siapa? Siapa itu?]

Kucing hitam itu bertanya dengan suara takut, tubuhnya melengkung, saat ia menubruk dirinya sendiri ke depan Wu Xie.

"Coba lihat." Wu Xie tersedak saat mengetahui keadaannya saat ini. Sendirian di lingkungan seperti itu tanpa peralatan medis, dia tidak dapat melakukan perawatannya sendiri karena diahanya mencari kemungkinan lain.

Mencari orang lain untuk membantunya akan menjadi pilihan yang terbaik.

Memimpin jalan, kucing hitam kecil itu beringsut mendekatisumber suara. Dalam kegelapan Wu Xie dapat merasakan kehadiran orang lain.

"Anda akan mati." Suara maskulin terdengar dengan sedikit keceriaan datang bergema di atas kepalanya.

Genius Doctor : Black Belly MissWhere stories live. Discover now