Bab 51

8.9K 790 11
                                    

Bagian 51 : DINARA DAN BOLA BASKET

Dinara memakai mobilnya hari ini untuk datang ke sekolah. Tadi malam, Dinara dikabari oleh Bima untuk mengikuti latihan basket. Bima berencana untuk mengajari Dinara cara bermain basket dan dan tentu saja untuk pertandingan basket antarkelas.

Dinara sudah mengatakan kepada Bima, jika Dinara sangat buruk dalam hal olahraga terutama basket tapi Bima meyakinkan Dinara untuk bisa bermain mewakilkan kelas mereka nantinya.

Oleh karena itu, Bima mengatakan jika ada kemungkinan Dinara pulang sore hari dan merekomendasikan untuk membawa mobil il Bima tidak bisa mengantar Dinara nanti. Ada keperluan lain, itu kata Bima.

Malam tadi, Bima menelpon Dinara saat dia sedang bersama Fathur dan sedang bermain ps bersama. Fathur yang kebetulan mendengar apa yang sudah dibicarakan oleh Bima tadi, mengatakan jika dia akan mengurus kepindahan sekolahnya besok.

Fathur mengajak Dinara untuk berangkat sekolah bersama - sama titik tapi Dinara menolak karena dia merasa bahwa dia sudah lama tidak mengendarai mobilnya.

"Gila lo sekarang bawa mobil, Ra ? "

Gege mengatakan itu sambil berteriak karena Dinara membawa mobil sport yang menurut Gege sangat mahal.

"Gue tadi salah bawa kunci mobil. Gue enggak berniat buat bawa mobil yang ini. " jawab Dinara singkat.

"Emangnya lo punya berapa mobil, Ra ? 2 ? Atau tiga ? " tanya Desta polos

"Kalau lo lihat koleksi mobil Dinara lo pasti akan percaya ya kalau Dinara benar - benar anak sultan. " ucap Gege cepat.

Dinara terkekeh mendengarnya.

"Lo bisa jadi ibu tukang gosip kalau mulut lo nggak lo jaga baik - baik, Ge. " Seru Dinara bercanda

Gege cemberut mendengar ucapan dari Dinara barusan. Desta dan Dinara mentertawakan wajah Gege yang tampak menggemaskan ketika cemberut.

"By the way, kok kalian datang barengan sih ih? " tanya Dinara yang membuat Gege dan Desta salah tingkah. Mereka seperti tersenyum namun ragu - ragu.

Tidak lama dari itu, Bima menyusul ke dalam obrolan dari Dinara, Gege dan juga Desta.

"Jangan - jangan lo berdua udah jadian ya ? " tanya Bima secara langsung.

Gege dan Desta saling beradu tatap titik mereka seolah salah tingkah ditanya oleh Bima seperti itu. Dia terkekeh melihatnya. Gege dan Desta sepertinya memang sudah jadian, mereka tidak bisa menyembunyikan itu dari Bima dan Dinara.

Dinara mulai berjalan ke arah kelasnya diselingi canda tawa dari Gege yang menuntunnya dan juga Desta di sebelahnya. Tidak lupa ada Bima di sana. Dinara sebenarnya penasaran bagaimana mereka berdua bisa jadian begitu cepat. Se - tahu Dinara Gege dan Desta selalu bertengkar setiap waktu atau bahkan mereka tidak bisa diam ketika berdua. Mereka tidak bisa dianggap seperti pasangan pada umumnya.

Tarikan tangan dari Gege membuat Dinara terkejut lalu terkekeh. Gege membawa Dinara ke toilet siswi perempuan dengan alasan kebelet pipis pada Desta dan Bima. Padahal, Gege tidak ingin buang air kecil. Gege hanya malu.

Di dalam toilet Gege yang sebenarnya bukan ingin buang air kecil namun menyembunyikan rasa malu dari Bima dan juga Dinara.

"Gue malu tau, Ra. " Ucap Gege sedikit merengek.

"Kenapa lo harus malu ? " tanya pelan Dinara kepada Gege

Gege merengek kepada Dinara, " gue baru jadian kemarin. Gue udah sepakat sama Desta buat nggak nyebarin berita ini. Tapi lo dan Bima kayaknya lebih peka deh. "

Senior RuwetWhere stories live. Discover now