Bab 50 - French Kiss

2.2K 66 33
                                    

“Kau sudah lama menunggu?” tanya Ashlee duduk dan meletakkan tasnya.

“Tidak. Aku baru saja tiba” jawab Daniel pelan.

Ashlee memegang tangan kanan Daniel dan tersenyum senang. “Aku tau. Kau akhirnya akan kembali kepadaku”.

Daniel melepaskan tangannya dari genggaman Ashlee. Raut wajah gadis itu seketika berubah.

“Aku disini bukan ingin membicarakan hubungan kita, tapi tentang Anya” ujar Daniel memulai pembicaraannya.

Wajah Ashlee menjadi pucat, ia seakan tau apa yang akan Daniel bahas selanjutnya. Lelaki itu mengeluarkan photo tentang pertemuannya dengan Nathan yang sedang menyerahkan amplop dan juga photo Nathan yang menyerahkan amplop yang sama kepada Alfred.

“Bisa kau jelaskan apa maksud foto ini? Jangan coba berbohong kepadaku” ujar Daniel lalu bersandar disandaran kursi seraya menatap kecewa kearah Ashlee.

Tangan Ashlee bergetar ketika mengambil salah satu dari photo-photo tersebut, airmatanya mulai mengenang, ia tidak menduga rencanakan akan mudah di ketahui oleh Daniel.

“Da.. Daniel. Ini bukan seperti…”

“Bukan seperti apa?” potong Daniel.

“Kau ingin mengatakan bahwa bukan kau yang ada di dalam foto itu?” tanya Daniel bernada tajam.

“Ak.. aku melakukan ini karena mencintaimu Daniel” bibir Ashlee bergetar. Air mata mengalir di pipinya.

Daniel mendengus geli. “Mencintaiku? Kalau mencoba membunuh Anya berarti kau juga mencoba membunuhku. Kau pikir itu cinta?” tanya Daniel tidak mengerti.

“Aku.. aku .. itu bukan…”

“Sekarang katakan sejujurnya Ashlee. Apa kau ingin membunuh kekasihku? Aku ingin kau menjawab dengan jujur karena kalau kau berani berbohong padaku lagi, aku akan mengajukan bukti-bukti ini ke polisi dan Whoosh. Hidupmu hancur Ashlee” ancam Daniel.

Ashlee memegang dress bawahnya dengan kuat, tangannya bergetar menunjukkan betapa ketakutannya ia sekarang. “Aku.. aku yang merencanakan pembunuhan Anya” wanita itu terisak kuat. 

“Siapa saja yang terlibat?” tanya Daniel lagi.

Tubuh Ashlee semakin bergetar, napasnya bahkan tercekat di tenggorokan.

“Aku tanya siapa lagi yang terlibat Ashlee. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Anya?” Daniel mengulangi lagi pertanyaan. Laki-laki itu menekan setiap perkataannya. 

“Aku bekerjasama… dengan Nathan dan Nathan menyewa seseorang untuk menjalankan rencana pembunuhan tersebut” jelas Ashlee terbata-bata. 

Rahang Daniel terkatup keras, giginya gemeretuk memperlihatkan bahwa lelaki itu menahan diri untuk tidak melayangkan tangannya kepada Ashlee. Laki-laki itu memejamkan mata sejenak lalu berdiri dan memegang pergelangan tangan Ashlee. 

“Dengarkan aku baik-baik Ashlee. Anya adalah hidupku. Kalau kau berani mengganggu ‘hidupku’ lagi, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Kau mengerti?” Daniel berkata dengan nada pelan namun penuh ancaman.

Daniel melepaskan cengkeraman di pergelangan tangan Ashlee lalu keluar dari restoran sambil mengancing kembali jasnya.

Sepeninggal Daniel, Ashlee memegang pergelangannya yang sakit, tubuhnya masih bergetar. Wanita itu menundukkan wajahnya menutupi wajah penuh airmatanya.

“Excuse me miss. Is something wrong?” tanya seorang pramusaji hati-hati.

Ashlee tidak menjawab, ia hanya menangis mengeluarkan semua ketakutannya. Baru kali ini ia melihat Daniel begitu menakutkan.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang